Monday, April 29, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot News6 Pemain Manchester United yang Khianati Erik ten Hag

6 Pemain Manchester United yang Khianati Erik ten Hag

Saat ini, Erik ten Hag mengarungi musim ke-2 bersama dengan Manchester United. Sejak dirinya datang dari Ajax pada musim panas 2022, ia belum bisa membawa banyak perubahan bagi tim berjulukan The Reds Devils.

Terbukti Manchester United hanya bisa meraih 1 trofi yakni Carabao Cup musim lalu. Selebihnya, mereka gagal baik itu di kompetisi domestik maupun Eropa. Musim 2023/2024, The Reds Devils juga sudah ditendang dari fase grup Liga Champions.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Kedatangan Ten Hag rupanya juga membawa suasana tersendiri di ruang ganti. Yaitu adanya sebuah polemik dengan para pemain. Tercatat ada 21 pemain yang telah keluar dan 16 masuk ke Manchester United sejak kedatangannya.

Ten Hag ditugaskan untuk bisa merombak pemain yang kemudian memberontak karena tidak cocok dengan gaya kepelatihan sang pelatih. Berikut adalah daftarnya.

Jadon Sancho

Musim ini polemik yang terjadi pada Manchester United yang dimana paling kentara adalah perselisihan Ten Hag dengan Jadon Sancho. Pemain sayap Inggris itu merasa tidak dimaksimalkan bakatnya oleh Erik ten Hag, yang kemudian mendapatkan hukuman indisipliner.

Sancho merasa pernyataan Ten Hag yang mencadangkannya dalam laga di markas Arsenal adalah sebuah tindakan yang tidak benar jika hal itu karena soal kebugaran. Sancho bahkan merasa dirinya dijadikan kambing hitam dengan tidak dimainkannya di London.

“Saya tidak akan membiarkan orang mengatakan hal-hal yang sepenuhnya tidak benar, saya telah melakukan latihan dengan sangat baik,” tulis Sancho yang menjadi titik awal perseteruannya dengan Ten Hag.

“Saya yakin ada alasan lain mengenai masalah ini yang tidak akan saya bahas, saya sudah lama menjadi kambing hitam, dan itu tidak adil! Yang ingin saya lakukan hanyalah bermain sepak bola dengan senyum di wajah saya dan berkontribusi ke tim saya.

“Saya menghormati semua keputusan yang dibuat oleh staf pelatih, saya bermain dengan pemain-pemain fantastis dan (saya) bersyukur melakukan hal itu yang saya tahu setiap pekan adalah sebuah tantangan. Saya akan terus berjuang untuk lencana ini, apa pun yang terjadi!”

Sancho kemudian dipinjamkan ke Borussia Dortmun musim dingin kemarin. Jadon Shanco kini telah berhasil membawa Dortmund melaju ke perempat final Liga Champions dan posisi 4 Bundesliga. Sementara Manchester United masih mencari cara untuk bisa menembus 4 besar di Premier League.

Cristiano Ronaldo

Jadon Sancho bukan lah satu-satunya pemain terkenal yang tidak cocok dengan Erik ten Hag. Kasus yang paling terkenal adalah Cristiano Ronaldo. Musim perdana sang pelatih asal Belanda tersebut di Old Trafford berbarengan dengan kembalinya Ronaldo ke Old Trafford setelah bertahun-tahun dirinya hijrah ke Real Madrid dan Juventus.

Ronaldo telah menjadi figur yang kemudian penuh dengan kontroversial karena perseteruannya dengan Erik ten Hag. Yaitu bisa dilihat dengan gestur kekecewaannya saat diganti pemain lain, hingga puncaknya adalah wawancara bersama dengan Piers Morgan yang dimana wawancara tersebut meledak.

Ronaldo blak-blakan membongkar dapur Manchester United dan Ten Hag dalam obrolannya dengan Piers Morgan.

“Beberapa orang tidak ingin saya di sini tidak hanya tahun ini tetapi juga tahun lalu.” Ten Hag ikut serta dalam bagian ‘tahun ini’ dalam pernyataan itu, namun elemen samar dari ketidak bahagiaannya tidak bertahan lama.

“Saya tidak menghormati dia [Ten Hag] karena dia tidak menunjukkan rasa hormat kepada saya,” akunya terang-terangan. “Jika kamu tidak menghormatiku, aku tidak akan pernah menghormatimu.” Dia menambahkan: “Manchester United mencoba memaksa saya keluar. Tidak hanya manajer, tapi dua atau tiga orang lain yang ada di klub [di level eksekutif senior].

“Saya merasa dikhianati. Saya tidak peduli, orang harus mendengarkan kebenaran. Ya, saya merasa dikhianati.”

James Garner

Kemudian nama lain yang masuk ke dalam daftar ini adalah James Garner. Ia semakin terpinggirkan hingga akhirnya dijual ke Everton.

“Ten Hag adalah pria yang sangat mudah didekati namun sangat ketat. Dia tidak menerima siapa pun yang melanggar aturan. Dia akan mengatakannya sebagaimana adanya dan akan menghukum orang jika mereka melakukan kesalahan,” kata Garner soal Ten Hag.

Namun, setelah dirinya bergabung dengan The Toffees, dia menjelaskan alasan untuk pergi meninggalkan Manchester United. Ya, alasannya sangat sederhana karena sudah tidak bisa diharapkan lagi oleh Ten Hag.

“Pembicaraan saya dengannya mudah. ​​Saya bertanya kepadanya dengan jelas dan sederhana apakah saya akan masuk skuad atau apakah dia melihat saya berperan. Saya merasa percakapannya tidak berjalan dengan baik. seperti yang saya inginkan dan saya membuat keputusan untuk pindah.”

Dean Henderson

Sosok berikutnya adalah seorang penjaga gawang Dean Henderson. Situasinya sangat mirip dengan James Garner, ia memutuskan untuk pergi karena nasibnya tidak jelas dengan rencana permainan dari Erik ten Hag.

“Saya tahu dia mungkin ingin mempertahankan saya, jadi saya mencoba melakukan semuanya sebelum saya pindah. Saya mengatakan kepada petinggi bahwa saya harus pergi dan bermain sepak bola, saya tidak ingin berada di sini sebagai pemain cadangan,” kata Dean Henderson.

“Semua sudah direncanakan. Saya hampir pergi sebelum Ten Hag datang dan saya belum berbicara dengannya sejak itu. Sejujurnya, ini mungkin 12 bulan terberat dalam karier saya. Sulit, ini sudah sulit dan saya sangat senang saya bisa keluar dari kesulitan. Saya sangat bersemangat berada di sini dan siap untuk pergi.”

“Itu membuat frustrasi karena saya menolak begitu banyak pinjaman bagus musim panas lalu karena alasan itu dan mereka tidak mengizinkan saya pergi. Jadi, itu membuat frustrasi. Duduk di sana dan menyia-nyiakan 12 bulan.”

“Saya marah. Tapi saya bekerja keras di luar lapangan dan di tempat latihan untuk terus berkembang hari demi hari. Jadi saya sangat bersemangat berada di sini. Saya menantikan musim ini bersama Nottingham Forest.”

Amdreas Perreira

Gelandang serang Andreas Perreira ikut masuk kedalam daftar ini. Awalnya ia banyak diprediksi bakal bersinar di Manchester United karena bakatnya. Namun yang ada sekarang malah harus pergi dan menjadi pemain andalan Fulham. Ia mengaku harus pergi dari Setan Merah karena memang tidak masuk dalam rencana dari sang pelatih.

“Di kepala saya, saya berpikir harus pergi, saya perlu merasa percaya diri dan bermain. Saya tiba ketika saya berusia 16 tahun, jadi, Anda tahu, seorang anak muda. Itu adalah perjalanan yang luar biasa, tetapi saya sampai pada tahap di mana saya berpikir mungkin lebih baik tidak bertahan,” beber Andreas.

“Saya ingin merasa lebih dicintai dan saya ingin bermain di setiap pertandingan. Apa yang ditawarkan Fulham kepada saya dan apa yang ditawarkan [manajer] Marco [Silva] kepada saya, itu adalah kesempatan sempurna.”

Facundo Pellistri

Baru-baru ini, Pemain pinjaman Facundo Pellestri juga membahas bagaimana kurangnya waktu bermain menjelang pinjamannya ke Granada Januari lalu. Sebagai pemain muda berbakat, Pellistri harus bisa mengasah potensinya dengan cara mendapatkan waktu bermain yang lebih dari setiap kesempatan.

“Meskipun saya memiliki menit bermain di Manchester United, itu bukanlah jumlah menit yang saya inginkan mengingat saat saya berada di sana. Saya sangat senang untuk menit-menit saya bermain di sini,” ujar Facundo Pellistri dalam sebuah kesempatan setelah bergabung dengan Granada.

“Seorang pemain selalu ingin bermain, sering kali seseorang tidak ikut serta dalam keputusan manajer, yang harus memikirkan lebih banyak hal. Seringkali pemain tidak mengetahui apa yang dipikirkan pelatih atau mengapa dia mengambil keputusan tersebut.

“United tidak memenangkan pertandingan. Ketika tim hebat memasuki situasi itu, segalanya menjadi lebih sulit dan kehidupan sehari-hari menjadi lebih rumit. Sekarang keadaannya sudah sedikit membaik dan mudah-mudahan di akhir musim target mencapai yang diharapkan. Ketika seorang pemain dipinjamkan, itu berarti mencari menit bermain, mendapatkan kontinuitas, dan mencoba mendapatkan kepercayaan diri.”

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments