Liga Inggris musim 2023/2024 telah berjalan hingga pekan ke-12 dan menciptakan banyak momen krusial dari tim hingga pemain yang berpartisipasi. Manchester City masih kokoh di singgasana dengan predikat sebagai juara bertahan.
Manchester City yang berada di urutan paling atas Liga Inggris 2023/2024 dengan torehan 28 poin. Disusul oleh Liverpool dan Arsenal yang dimana ke-2 klub tersebut sama-sama mengumpulkan sebanyak 27 poin.
Berbicara mengenai persaingan yang ada di Liga Inggris, tidak hanya berlaku oleh seluruh tim. Namun juga antar individu pemain yang telah dibeli dengan sangat mahal.
Namun beberapa pemain yang digadang-gadang akan bersinar, malahan flop di sepanjang awal musim ini. Siapa sajakah mereka.
Marcus Rashford
Marcus Rashford tidak bisa berhenti untuk mencetak gol pada saat sepak bola domestik kembali dilanjutkan setelah Piala Dunia 2022 musim lalu.
Namun, keadaannya berbanding terbalik pada musim ini, Rashford kesulitan untuk dapat menciptakan atau mencetak gol di musim baru ini.
Dia telah mencetak 1 gol dan memberikan 1 assist dalam 10 penampilan yang ada di Premier League di semua kompetisi untuk Manchester United sejauh musim ini.
Dengan tidak konsistensinya pemain berusia 26 tahun tersebut dimana saat ini ia seharusnya berada di puncak penampilannya telah menjadi perhatian untuk pelatih Manchester United Erik Ten Hag.
Mason Mount
Manchester United melakukan pembelian mahal dengan mendatangkan Mason Mount dari Chelsea pada musim panas 2023. Dimana sang pemain digadang-gadang bisa memberikan sebuah solusi untuk lini tengah Manchester United.
Manchester United harus mengeluarkan uang uang sangat besar untuk bisa mendatangkan Mason Mount. Menurut Transfermarkt, dia datang ke Old Trafford dengan biaya transfer sebesar 64,2 juta euro.
Tapi sepertinya kiprah dari Mason Mount masih sangat jauh dari ekspektasi Manchester United. Dimana nyatanya ia hanya berhasil mencatatkan 8 caps di Premier League musim ini tanpa mencetak gol maupun assist.
Posisinya justru kesulitan untuk dapat menembus tim utama, karena Manchester United juga memiliki gelandang jangkar seperti Casemiro, Christian Eriksen, atau Scott McTominay.
Kai Havertz
Kai Havertz sepertinya masih kesulitan untuk memperlihatkan performa terbaiknya bersama Arsenal pada musim ini. Legenda Arsenal, Paul Merson, menyebutkan bahwa Havertz tampil melempem karena ditempatkan di posisi yang salah.
Pemain berusia 24 tahun tersebut digaet oleh Arsenal dari Chelsea pada saat bursa transfer musim panas tahun ini. Kai Havertz di tebus oleh Arsenal dengan nilai banderol sebesar 65 juta poundsterling.
Dibeli dengan harga selangit, Havertz diharapkan untuk bisa memberikan dampak positif terhadap penampilan Arsenal. Apalagi, dia bisa ditempatkan di berbagai posisi, mulai dari posisi gelandang tengah, gelandang serang, dan striker.
Namun sejauh ini, Kai Havertz kesulitan dalam memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Mantan pemain Bayer Leverkusen tersebut baru bisa mendulang 1 gol dan 1 assist dari 19 pertandingan bersama Arsenal di seluruh ajang.
Moises Caicedo
Moises Caicedo mengukuhkan dirinya sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik yang ada di premier league selama musim 2023/2024.
Perang penawaran meletus untuknya di musim panas dan akhirnya yang berhasil mendapatkannya adalah Chelsea dengan nilai harga sebesar 116 juta Euro, dimana itu menjadikannya sebagai pemain dengan rekrutan termahal ke-2 yang ada di sepanjang masa.
Namun sayang, sejauh ini semuanya tidak berjalan dengan sangat baik dan Caicedo harus gagal dalam memenuhi ekspektasi. Pemain berusia 21 tahun tersebut kesulitan untuk dapat menyesuaikan diri di Stamford Bridge.
Meskipun ia telah menunjukkan sebuah tanda-tanda peningkatan dalam beberapa pekan terakhir, namun nampaknya ia masih belum bisa membuktikan harga mahal yang dibanderolnya.
Itulah 4 pemain bintang yang bermain flop di Liga Inggris musim 2023/2024. Seperti yang telah dilihat bahwa ada beberapa pemain yang dapat menunjukkan kemampuan terbaik pada saat bermain untuk klub lamanya, tapi setelah bermain untuk klub baru mereka kebanyakan para pemain tersebut bermain dengan sangat buruk dan di cap sebagai pemain flop.
Untuk itu harga mahal belum tentu menjamin kualitas pemain tersebut atau apakah ia siap untuk bermain di klub barunya. Bahkan tidak sedikit pula pemain yang langsung berhasil di musim pertamanya, tapi setelah musim ke-2 mereka malah bermain dengan sangat buruk dan menunjukkan performa yang tidak sesuai dengan harga yang dibeli.
