Mantan presiden Bayern Munich yaitu Uli Hoeness baru-baru ini mengejek Paris Saint-Germain atau PSG. Alasan Uli Hoeness ledek PSG karena dikaitkan dengan titel Liga Champions yang tak kunjung mendapatkan kemenangan.
Bukan hanya PSG saja yang jadi bahan ejekan namun juga klub kaya raya lain, Manchester City. Dua klub di atas merupakan klub paling kaya di Eropa.
Keduanya memiliki kesamaan yaitu konsorsium Timur Tengah yakni Uni Emirat Arab dan Qatar.
Memiliki sumber kekayaan minyak, uang yang diguyurkan untuk performa maksimal Man City dan juga PSG sukses membuat kedua klub tampil dominan di Liga Inggris dan Liga Prancis.
Namun, Man City dan PSG toh tetap saja merasa kesulitan menaklukkan Eropa. Setidaknya kedua klub sudah bisa membuat kemajuan dengan lolos ke babak final Liga Champions dua musim terakhir.
PSG harus dibuat kecewa karena kalah dengan Bayern pada final di tahun 2020. Sedangkan Man City dikalahkan oleh Chelsea pada final bulan Mei kemarin.
Hoeness mengaku sangat puas ketika PSG dan Man City gagal memenangkan trofi Liga Champions.
“Sejauh ini mereka tidak memenangi apapun. Sama sekali tidak. Dua klub itu tidak memiliki satu pun titel Liga Champions,” ucap Hoeness.
“Mereka akan terus kalah melawan kami. Tidak selalu sih, tapi kadang-kadang. Itu mesti menjadi tujuannya, dan kalau kami menang melawan mereka, saya sangat gembira.”
“Inilah yang mendorong saya untuk menunjukkan kepada mereka, ‘uang sialan kalian itu tidak cukup’!” ucap Hoeness menambahkan.
Kalimat tersebut sangat panas. Uli Hoeness ledek PSG secara terbuka dan juga Man City yang keduanya merupakan klub kaya raya.
Pemenang Piala Dunia 1974 bersama dengan Jerman Barat itu tak lupa juga melakukan kritikan terhadap Presidden Nasser Al-Khelaifi.
“Perbedaan dia dengan saya? Saya tidak tahu apakah dia menyukai sepakbola. Saya bekerja keras untuk menghasilkan uang sedangkan dia mendapatkannya sebagai hadiah. Ketika dia menginginkan seorang pemain, dia akan mencari emirnya,”
Sebenarnya kalimat ini sangat rawan menimbulkan suasana panas diantara pihak Bayern dan PSG, Man City.
Namun perlu diakui memang jika PSG khususnya, musim ini mendatangkan banyak pemain mega bintang, salah satunya adalah Lionel Messi.
Sangat disayangkan penampilan Messi belum juga bisa maksimal padahal sudah diberikan beberapa penunjang.
Ada kemungkinan Messi tak lagi seproduktik dulu saat dirinya bersama dengan Barcelona. Baik karena faktor usia atau karena faktor lainnya seperti Messi yang belum bisa adaptasi dengan cepat.
Wajar saja karena selama ini Messi terus membela Barcelona sebagai klub kesayangannya lebih dari 10 tahun. Ia akan sangat sulit jika harus adaptasi dengan gaya bermain Prancis yang dikatakan Messi lebih memakai otot.
Uli Hoeness ledek PSG yang tidak bisa membawa kemenangan di Liga Champions. Sama halnya dengan Man City yang dikalahkan oleh Chelsea.
Baik PSG maupun Man City tidak menanggapi ejekan tersebut. Masalah semacam ini lagipula sudah hampir jadi makanan PSG dan Man City sebagai klub kaya raya.
Uli Hoeness Ledek PSG Terang-Terangan
Ledekan yang dibicarakan secara terang-terangan ini tentu menuai banyak pendapat bagi berbagai pihak.
Sebenarnya terkait dengan kekayaan PSG dan Man City serta bagaimana cara mereka membeli pemain sempar dikritik juga oleh Presiden La Liga, Javier Tebas.
Menurutnya bisnis yang dijalankan oleh dua klub tersebut justru malah bisa menghancurkan reputasi sepak bola.
Itulah mengapa Uli Hoeness ledek PSG secara terang-terangan. Nampaknya ia yakin jika ada masalah pasti masih banyak yang sependapatan dengan dirinya.
Sementara itu, PSG dan Man City sempat dipertemukan di Liga Champions. Berkat adanya Messi PSG bisa lebih unggul dari Man City.
Hasil tersebut tentu tidak memuaskan bagi Man City. Sementara itu Bayern bisa menjadi penunggu paling atas papan skor sementara di fase grup Liga Champions.
Wajar saja karena Bayern punya Robert Lewandowski yang bisa jadi mesin pencetak gol untuknya.
Melihat Uli Hoeness ledek PSG maka Javier kini punya teman satu suara yang mau mengkritik klub lain secara vokal.
Aksi Uli Hoeness ledek PSG dan Man City akan menimbulkan masalah besar jika tak terkendali. Maka orang sekitar harus menenangkannya.
