Friday, April 19, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala DuniaTiga Kali Kalah Satu Menang, Begini Evaluasi Tiga Titik Kelemahan Timnas Indonesia...

Tiga Kali Kalah Satu Menang, Begini Evaluasi Tiga Titik Kelemahan Timnas Indonesia U-19 di Korea Selatan

Hasil Evaluasi Tiga titikTimnas Indonesia U-19 setelah melakoni empat laga dalam rangkaian agenda pemusatan latihan yang dilakoni dilaksanakan di Korea Selatan.

Dari empat pertandingan tersebut, Timnas Indonesia harus mengakui kekuatan lawan dengan menang satu saja dari empat laga.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Selain melawan tim lokal dan tim universitas, Timnas Indonesia U-19 juga telah dua kali melawan Timnas Korea Selatan U-19.

Hasil Pertandingan

Berikut ini rangkuman hasil pertandingan Timnas Indonesia U-19 di Korea Selatan.

Hingga saat ini, Timnas Indonesia telah melakukan laga uji coba melawan Timnas Korea Selatan

sebanyak empat kali, dan Timnas Indonesia hanya berhasil memenangkan satu laga.

Berikut rangkuman hasil pertandingan.

Di Kabupaten Yeongdeok:

  1. 22 Maret 2022 : Timnas Indonesia U-19 vs Universitas Yeungnam dengan skor 1-5

Di Kota Daegu :

  1. 25 Maret 2022 : Timnas Indonesia U-19 vs Korea Selatan U-19 skor 0-7
  2. 27 Maret 2022 : Timnas Indonesia U-19 vs Universitas Daegu skor 2-1
  3. 29 Maret 2022 : Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Korea Selatan U-19 skor 1-5

 

Evaluasi Pertandingan

Dari seluruh pertandingan yang telah dilakoni, skuat asuhan Shin Tae-yong hanya berhasil mencetak empat gol saja

dan kebobolan 16 gol. Kekalahan telak ini menjadi evaluasi yang cukup besar bagi sang pelatih, Shin Tae-yong.

Setidaknya ada tiga hal yang menjadi titik kelemahan Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan, berikut ulasannya.

  1. Rapuhnya Lini Pertahanan

Salah satu aspek yang paling mencolok dalam rangkaian uji coba yang dilakukan oleh Timnas Indonesia U-19

di Korea Selatan sejauh ini adalah rapuhnya lini pertahanan mereka.

Keroposnya lini pertahanan menjadi alasan banyaknya angka kebobolan yang diterima oleh Timnas Indonesia.

Pemain Indonesia terlihat masih sangat lemah dalam hal konsentrasi di tengah pertandingan.

Sang lawan yang pandai membaca situasi langsung memanfaatkan peluang ini menjadi rangkaian gol beruntun.

Kelemahan ini tak lepas atas skema tiga bek yang diterapkan Indonesia juga nyatanya masih sangat mudah ditembus oleh lawan.

Bahkan, pada laga terakhir melawan Timnas Korea Selatan U-19, skuat asuhan Shin Tae-yong langsung

kebobolan 3 gol hanya dalam kurun waktu 7 menit (dari menit 9-16).

  1. Mudah Panik

Selain mudah hilang konsentrasi, Timnas Indonesia U-19 nampaknya masih memiliki mental yang minim saat menghadapi lawan yang lebih kuat.

Hal ini terlihat dari kurang tenangnya para pemain saat memulai serangan.

Padahal skuat asuhan Shin Tae-yong kerap mendapat peluang emas, namun build-up yang coba diterapkan atau

saat melakukan serangan balik tidak berjalan mulus karena panik dan terburu-buru sehingga mudah direbut lawan.

Tak hanya itu, para pemain tampaknya sering salam dalam melakukan operan, khususnya saat mendapat tekanan dari pihak lawan.

  1. Penyelesaian Akhir

Seperti yang disinggung sebelumnya, Timnas Indonesia bukan tanpa peluang saat menghadapi lawan.

Beberapa kali peluang terbuang sia-sia sebab kemampuan penyelesaian akhir yang masih lemah.

Sebagai contoh, pada pertandingan 29 Maret 2022 lalu, peluang emas yang didapatkan seperti Arsa Ahmad

di menit 23 dan Marcelino Ferdinan di menit 84 berujung gagal karena tidak tenang saat mendapat peluang.

Kesimpulan dari Evaluasi

Itulah tiga titik kelemahan Timnas Indonesia yang menjadi bakal kekalahan telak pertandingan melawan Korea Selatan.

Ini tentu menjadi Evaluasi yang sangat berat bagi Shin Tae-yong untuk memperbaiki kekuatan Timnas Indonesia.

Meski demikian, kedatangan Timnas Indonesia ke Korea Selatan memang dimaksudkan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan jika melawan tim yang lebih kuat.

Hal ini tidak lain sebab Shin Tae-yong tengah mempersiapkan skuatnya maju ke Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

Timnas Indonesia U-19 diketahui akan menjalani gelaran akbar setelah ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia 2023.

Sebagai tuan rumah, baik PSSI maupun pemerintah termasuk Presiden Jokowi,

ingin agar skuat Garuda Muda bisa menjadi tuan rumah yang baik sekaligus menjadi tim yang berprestasi.

Beban yang cukup berat ini membuat Shin Tae-yong harus memutar otak memikirkan strategi latihan yang tepat bagi skuatnya.

Salah satunya adalah dengan mengadakan pemusatan latihan dan melakukan laga uji coba melawan tim yang lebih berat, contohnya adalah tim di Korea Selatan ini.

Tujuannya, jika pemain sudah terlatih melawan tim berat di pemusatan latihan,

mereka tidak lagi kaget dengan lawannya di Piala Dunia yang notabene lebih kuat.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments