Saturday, April 20, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ChampionsSkuat Barcelona Terus Tertunduk Hingga Ruang Ganti

Skuat Barcelona Terus Tertunduk Hingga Ruang Ganti

Skuat Barcelona terus tertunduk hingga ruang ganti, begitu kira-kira banyak media menggambarkan situasi seusai kekalahan yang menyesakkan.

Bagaimana tidak? Hanya berselang dari kemenangan besar atas Levante di kandang sendiri, mereka harus merasakan hal sebaliknya.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Skuat Barcelona terus tertunduk usai kekalahan dari PSG di leg pertama Liga Champions. Seminggu sebelumnya mereka juga dikalahkan Sevilla pada laga Copa del Rey.

Hal tersebut seperti menandakan, bahwa di bawah asuhan Ronald Koeman belum ada kemajuan berarti yang dirasakan. Di La Liga saja mereka harus berjuang mati-matian mencapai posisi sekarang. Bahkan, banyak yang menyebut skuat ini hanya menang dari klub-klub bawah saja.

Skuat Barcelona Terus Tertunduk Pasca Kontra PSG, Ini Alasannya

Sebelum laga sebenarnya sudah terlihat, La Blaugrana tampil tidak dengan skuat penuh.

Banyak pemain utama yang cedera. Ansu Fati yang bersinar di laga awal misalnya, sejak Desember sudah tidak bermain karena cedera dan menjalani operasi.

Di Barcelona memang ada Lionel Messi. Namun, tidak dapat dipungkiri dia hanya sendiri.

Ousmane Dembele mulai bermain bagus. Namun, dia belum lebih bagus dari Trincao yang justru dicadangkan oleh Koeman di laga krusial.

Trincao juga mencetak dua gol di laga sebelum menghadapi Les Perisiens.

Fans menilai, kegagalan tim Catalan di kandang sendiri melawan PSG menjadi kesalahan Ronald Koeman. Pelatih asal Belanda tersebut tidak menempatkan pemain dengan benar.

Skuat Barcelona terus tertunduk setelah dikalahkan PSG. Tim lawan datang dengan pemain lengkap.

Dapat dikatakan hanya Neymar yang tidak ikut bertandang ke Camp Nou.

Sementara striker Kylian Mbappe yang dibawa tim sedang berada di puncak. Didukung dengan bek dan gelandang mumpuni yang dapat mengobrak-abrik pertahanan lawan, PSG berada di atas.

Skuat asal Perancis ini juga berada di puncak klasemen sementara Ligue 1.

Skuat Barcelona Terus Tertunduk dan Sikap Messi

Lionel Messi masih menjadi Kapten bagi tim Barcelona. Pemain dengan julukan The Messah dari Argentina ini memang masih disebut sebagai pemain terbaik di dunia.

Apakah masanya sudah selesai? Tidak ada yang tahu. Yang pasti, di laga melawan PSG sikap Messi hampir sama dengan saat kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen di Liga Champions musim sebelumnya.

Messi kelihatan murung dan pendiam. Sikapnya tidak memotivasi pemain lain. Tidak ada teriakan mengatur dan memberi arahan sebagai kapten.

Ini menjadi sisi lain penyebab kekalahan skuat Los Merengues dari Paris Saint Germain.

Legenda tim nasional Argentina yang pernah menjadi pemain Real Madrid, Oscar Ruggeri ikut mengomentari Lionel Messi. Ia mencoba memberi penjelasan atas kekalahan yang menyebabkan skuat Barcelona terus tertunduk.

Menurut Ruggeri, seperti dikutip dari ESPN, sudah waktunya La Pulga pergi dari Barcelona. Tim yang dibelanya bukan lagi skuat yang sama ketika dia datang lebih dari 15 tahun lalu.

Semua sudah berubah. Apalagi dengan segala permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini. Kekalahan dari Bayern Munchen, dipecatnya Setien, kedatangan Koeman, gagalnya Messi hengkang, mundurnya Bartomeu, isu kebangkrutan, hingga kebocoran kontrak.

Lionel Messi tidak perlu berpikir panjang untuk meninggalkan Catalan.

Seperti diketahui, kontrak Messi akan berakhir dan sampai kini dia belum memutuskan apa pun.

“Lionel Messi harus meninggalkan Barcelona. Messi masih menjadi yang terbaik, tetapi semua tim sudah kehilangan rasa hormat pada Barcelona,” ujar Ruggeri.

Kasus Luis Suarez disebut menjadi bagian dari kekecewaan Messi. Meski dia sudah beberapa kali mengatakan sudah bahagia di Barcelona. Kenyataannya tidak demikian.

“Barcelona menendang Luis Suarez, dan lupa bahwa dia adalah teman Messi, bagian dari keluarga. Suarez adalah pencetak gol. Anda tidak bisa mengusirnya. Tidak banyak pemain yang berada di level Suarez saat ini.”

Guardiola, mantan pelatih Barcelona yang pernah memberi kejayaan di tahun 2014-2015 mengatakan kepada media, manajemen Barca salah memilih pelatih.

Sejak dipecatnya Valverde di Januari tahun 2020, dia menyarankan Marcello Gollardo. Gaya kepelatihannya disukai meski belum dikenal.

Saat itu manajemen lebih memilih Quieque Setien. Alasannya, mereka menyukai pola permainan bola yang memaksimalkan teknik yang dimiliki Setien.

Skuat Barcelona terus tertunduk hingga di ruang ganti. Messi juga tidak bersemangat menyalami dan bertukar kaos dengan kompatriotnya Mauro Icardi. Kini punggawa Camp Nou beristirahat selama dua hari untuk menghadapi pertandingan La Liga Minggu dini hari WIB.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments