Saturday, April 27, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsPSSI Gagal Bawa Timnas di Kejuaraan Piala AFF U-23 2022, SOS Anggap...

PSSI Gagal Bawa Timnas di Kejuaraan Piala AFF U-23 2022, SOS Anggap PSSI Tak Disiplin

Kabar mundurnya Timnas U-23 Indonesia dalam Kejuaraan Piala AFF U-23 2022 tuai sorotan dari berbagai pihak.

Salah satunya kritik pedas yang dilontarkan Save Our Soccer (SOS) terhadap PSSI,

- Advertisement -
asia9QQ  width=

usai keputusan pembatalan keikutsertaan timnas dalam liga bergengsi tersebut.

SOS menilai PSSI tidak mampu disiplin dalam mengelola sepak bola Indonesia.

Sebelumnya Indonesia akan bertolak ke Phnom Penh, Kamboja,

pada hari Jum’at (11/02/2022) kemarin untuk mengikuti Kejuaraan Piala AFF U-23 2022.

PSSI resmi menarik skuat Merah Putih dari event yang digelar mulai 14 Februari hingga 26 Februari mendatang.

Keputusan ini tentu bukan tanpa alasan. Sejumlah pertimbangan telah didiskusikan dengan berbagai pihak,

termasuk antara PSSI dan pelatih Shin Tae-yong.

Jelang keberangkatan, semua anggota Tim Nasional baik pemain maupun staff ofisial jalani pemeriksaan swab.

Hasilnya ternyata cukup mengejutkan. Total 7 pemain dan 2 staff terpapar COVID-19 dan sebagian masih jalani masa inkubasi.

Kondisi ini diperparah lantaran tiga pemain juga alami cedera.

Hasil MRI yang dilakukan menunjukkan bahwa ketiga pemain tersebut masih memerlukan masa pemulihan.

Dua hal inilah yang menjadikan PSSI terpaksa memberikan kabar pahit bagi publik.

Meski keputusan ini dinilai tepat, namun beberapa pihak turut menyoroti kegagalan PSSI,

membawa timnas ke ajang olahraga sepak bola Asia Tenggara tahun ini.

SOS : PSSI Tidak Disiplin

Pembatalan keikutsertaan Timnas Indonesia dalam Piala AFF U-23 2022 di Kamboja,

menunjukkan kegagalan PSSI dalam menjaga kondisi para pemain Timnas Indonesia.

Hal ini menjadi sorotan bagi Akmal Marhali selaku koordinator SOS.

Menurut Akmal, PSSI perlu membenahi tata kelola sepak bola Indonesia,

khususnya terkait protokol kesehatan di tim nasional.

Menurutnya, PSSI tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan bagi para pemainnya.

Ketidakdisiplinan PSSI ini menyebabkan para pemain tidak dipersiapkan secara maksimal,

di tengah gencarnya penyebaran varian Omicron.

Hal ini terbukti dari hasil tes swab yang menunjukkan adanya penyebaran Covid-19 di kalangan pemain.

7 pemain yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah Ronaldo Joybera R Junior,

Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi.

Selain itu, empat pemain negatif juga tengah menjalani masa inkubasi sekitar 10 hari,

lantaran menjadi teman sekamar dari pemain yang positif.

Ke empat pemain tersebut adalah Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo,

Muhammad Kanu Helmiawan, dan Marcelino Ferdinan.

Pemain Tidak Masuk Bubble Kejuaraan Piala AFF U-23 2022

Koordinator SOS, Akmal Marhali menjelaskan bahwa para pemain seharusnya menjaga protokol kesehatan,

yang tepat selama masa pemusatan latihan (TC). Salah satunya dengan mengadakan sistem bubble.

Sistem ini merupakan sistem koridor perjalananan dengan cara membagi orang-orang,

yang terlibat ke dalam kelompok yang berbeda.

Dengan sistem bubble, kelompok orang-orang yang berisiko terpapar Covid-19, akan dipisahkan dengan masyarakat umum.

Selain itu, mereka juga melakukan pembatasan interaksi hanya kepada orang di dalam satu kelompok yang sama.

Sayangnya, PSSI tidak menerapkan sistem bubble bagi pemain timnas,

yang akhirnya berdampak pada merebaknya kasus COVID-19 di kalangan pemain.

Bahkan, ada pemain yang keluar masuk dalam pemusatan pelatihan untuk membela klub asalnya dalam Liga 1 di Bali kemarin.

Menurut Akmal, saat kondisi seperti ini, para pemain sudah harus masuk karantina dengan protokol kesehatan yang ketat.

Para pemain sudah tidak diperkenankan kembali ke klubnya dan hanya fokus untuk mempersiapkan kejuaraan AFF U-23 2022.

Sangat Disayangkan

SOS sangat menyayangkan kegagalan Timnas Indonesia dalam mengikuti gelaran Piala AFF U-23 2022.

Padahal, status Indonesia dalam ajang ini adalah sebagai juara bertahan.

Namun apalah daya, kondisi yang di luar kendali ini,

memaksa Skuat Garuda harus rela melepaskan kesempatan emas untuk mengangkat trofi juara.

Meski sangat disayangkan, keputusan PSSI dalam membatalkan keikutsertaan timnas masih bisa dipahami oleh SOS.

Kondisi ini memang tak terduga dan berada di luar kendali PSSI atau pun pelatih.

Saat ini, hal yang paling prioritas adalah kesehatan para pemain.

Tak hanya publik, para pemain juga pasti merasa terpukul dan kecewa lantaran tak bisa melakukan unjuk kebolehan di liga internasional.

Sehingga publik sebaiknya terus mendukung dan memberikan semangat untuk para pemain.

Meskipun berat, sejatinya para pemain telah berusaha sebaik mungkin,

untuk memberikan yang terbaik untuk penggemar bola tanah air.

Para pemain yang sedang menjalani proses pemulihan ataupun inkubasi perlu mendapatkan dorongan dan semangat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments