Beruntung, Timnas Swiss memiliki pelatih berpengalaman, Murat Yakin. Profil Murat Yakin di Timnas Swiss, di bawah racikan taktik Yakin, Timnas Swiss mampu sukses lolos ke kualifikasi Piala Dunia Eropa 2022. Bergabung dengan Grup C, Yakin menempatkan Timnas Swiss di depan rival utama seperti Italia dan Irlandia Utara. Di bawah Yakin, Timnas Swiss bahkan tak terkalahkan di kualifikasi Piala Dunia.
Kemudian di Qatar, Timnas Swiss akan tergabung dalam Grup G untuk Piala Dunia 2022. Di babak sistem gugur, Timnas Swiss akan menghadapi rival berat seperti Brasil, Kamerun, dan Serbia. Namun, dengan kepiawaian Yakin sebagai ahli taktik, Timnas Swiss diharapkan bisa menjadi tim terdepan di Grup G yang lolos ke babak sistem gugur.
Pengalaman Yakin sebagai pelatih akan menjadi modal penting bagi Timnas Swiss untuk melangkah di Piala Dunia 2022. Bagaimana Rekor Pelatih Timnas Swiss Murat Yakin?
Profil Murat Yakin, Penemu Mohamed Salah!
Murat Yakin ditunjuk sebagai pelatih Timnas Swiss mulai Agustus 2021/2022. Selama menjadi pelatih Timnas Swiss, Yakin telah menjalani total 15 pertandingan dan meraih 7 kemenangan, 4 kekalahan, dan 4 seri. Murat Yakin juga menjadi sosok kunci sukses Timnas Swiss lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.
Keyakinan membawa Timnas Swiss menjadi tim tak terkalahkan dengan 18 poin, 5 kemenangan, dan 3 hasil imbang di kualifikasi Piala Dunia 2022 Eropa. Sebelum menjadi pelatih Timnas Swiss, Yakin adalah pelatih yang tampil buruk di liga Timnas Swiss. Prestasi terbaik Confident adalah membela FC Basel, salah satu tim papan atas di liga Timnas Swiss.
Keyakinan sebagai pelatih kepala FC Basel selama dua musim, memenangkan dua gelar liga Timnas Swiss berturut – turut sejak musim 2012/2013. Yakin bahkan menjadi pelatih dinamai striker Liverpool Mohamed Salah.
Sejarah pemain: Lima gelar liga Timnas Swiss
Nama Murat Yakin tak hanya dikenal oleh para pelatih Timnas Swiss. Pasalnya, Yakin juga merupakan pemain yang cukup sukses di sepak bola Timnas Swiss. Sebagai catatan, ia telah membela beberapa tim papan atas liga Timnas Swiss termasuk FC Basel dan The Grasshoppers. Sepanjang karirnya di liga Timnas Swiss, Yakin memenangkan lima gelar liga Timnas Swiss saat membela FC Basel dan The Grasshoppers.
Bermain dengan percaya diri sebagai bek tengah juga bisa menarik minat dari tim top Eropa lainnya. Perlu dicatat bahwa Yakin juga membela Stuttgart, Fenerbahce dan Kolautern. Di Timnas Swiss, Murat Yakin juga menjadi salah satu lini belakang andalan. Melakukan debutnya pada September 1994, Yakin membuat 49 caps untuk tim nasional Timnas Swiss sepanjang karirnya.
Strategi dan taktik Murat Yakin
Dari segi strategi, Murat Yakin adalah pelatih yang strategis dan taktis. Pelatih berusia 48 tahun itu dikenal menggunakan berbagai formasi bersama Timnas Swiss. Dalam 15 pertandingan yang telah dimainkan Yakin, Timnas Swiss menggunakan lima formasi berbeda. Namun, formasi 4 – 2 – 3 – 1 menjadi andalan Yakin dalam sembilan dari 15 penampilannya di Timnas Swiss.
Diyakini formasi 4 – 2 – 3 – 1 juga telah meraih hasil yang cukup baik bersama Timnas Swiss. Dalam sembilan pertandingan, Timnas Swiss memiliki lima kemenangan, dua hasil imbang dan dua kekalahan. Menguasai empat bek, Yakin kerap mengolah 4 – 2 – 3 – 1 menjadi bentuk lain. Tentu saja, ia kerap mengubah formasi andalannya menjadi 4 – 1 – 4 – 1 atau 4 – 3 – 2 – 1.
Tentu saja formasi 4 – 4 – 2 dengan varian belah ketupat atau double pivot juga pernah digunakan.
Frederic Veseli dan Kepindahannya yang Mengejutkan ke Manchester United
Frederic Weseli mungkin tidak memiliki karir yang bagus di Manchester United. Namun, cara dia bergabung dengan United adalah cerita yang menarik. Soalnya, dia datang langsung dari rival sekota Manchester City. Momen itu datang di penghujung jendela transfer musim panas 2012. Saat itu, Weseli memutuskan untuk mencari tempat baru setelah tiga setengah tahun di City.
Dia merasa tidak punya masa depan di tim utama. Dia ingin pindah ke tim yang akan memberinya kesempatan. Mantan agen Weseli, Adam Bouskouchi, menggambarkan City sedang mengejar gelar saat itu. Hal ini membuat mereka kesulitan memberikan kesempatan kepada pemain muda. Mereka jelas berpikir bahwa pengalaman adalah cara terbaik bagi mereka untuk sampai ke sana.
Tapi sikap itu tidak membantu Freddie, dia tidak merasa seperti dia tumbuh. Weseli berbicara dengan sejumlah klub. Namun, dia ingin terus bermain di Inggris. Dia juga memutuskan untuk bergabung dengan Manchester United ketika Sir Alex Ferguson berbicara dengannya.
Untuk Membela Tim Nasional Timnas Swiss
Bakat Weseli sebenarnya menjadi incaran banyak klub. Wajar saja karena ia bermain di Piala Dunia U – 17 tahun 2009. Ia menjadi kapten tim nasional Timnas Swiss yang memenangkan turnamen tersebut. (*)