Sunday, May 19, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsPrestasi Merah Putih Berkembang Pesat, Malaysia Didesak Contoh Indonesia

Prestasi Merah Putih Berkembang Pesat, Malaysia Didesak Contoh Indonesia

Shahrel Fikri, penyerang Timnas Malaysia, memberikan apresiasi terhadap prestasi dan perkembangan pesat yang ditunjukkan oleh skuad Timnas Indonesia. Dalam sebuah pernyataan, Fikri meminta agar Timnas Malaysia meniru jejak sukses yang telah diukir oleh Timnas Indonesia.

Prestasi Timnas Indonesia dan Malaysia belakangan ini memperlihatkan pola yang berbeda. Keduanya merupakan wakil Asia Tenggara yang tampil di berbagai kejuaraan elite, namun nasib mereka terpaut jauh.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Contohnya, pada Piala Asia 2023, Timnas Indonesia berhasil menembus babak 16 besar melalui jalur peringkat ketiga terbaik, sementara Timnas Malaysia harus puas menjadi juru kunci Grup E, meninggalkan mereka dengan rasa kekecewaan.

Pada Piala Asia U-23 2024, perbedaan prestasi juga terlihat jelas. Sementara Timnas Malaysia terjebak di posisi juru kunci Grup D, Garuda Muda Indonesia justru mampu mencapai kejutan besar dengan melaju hingga fase semifinal, memberikan kebanggaan dan harapan baru bagi sepakbola Indonesia.

Dengan perbedaan tersebut, Fikri menyuarakan harapannya agar Timnas Malaysia bisa meniru semangat dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh rivalnya tersebut, dengan tujuan untuk membawa prestasi yang gemilang bagi sepakbola Malaysia.

Dorong Malaysia untuk Meniru Kesuksesan Timnas Indonesia

Shahrel Fikri, penyerang yang telah membela Timnas Malaysia dengan bangga, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kemajuan yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia. Menurutnya, prestasi yang telah diraih oleh Timnas tetangga tersebut menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam waktu singkat.

Fikri, yang kini membela PDRM FC, mengungkapkan harapannya agar Timnas Malaysia bisa meniru kesuksesan Timnas Indonesia. Baginya, inilah saat yang tepat bagi sepakbola Malaysia untuk mengambil momentum tersebut sebagai langkah maju dalam pembangunan sepakbola nasional.

“Dalam melihat perkembangan ini, saya melihat hal positif. Timnas Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa,” ujar Fikri dalam wawancara di kanal YouTube Harimau Malaya.

“Oleh karena itu, saya rasa kita harus mencontoh mereka. Kita tidak bisa lagi melihat ke belakang; kita harus mulai memandang ke depan, sama seperti yang telah dilakukan oleh Indonesia,” tambahnya dengan penuh semangat.

Dengan pernyataan tersebut, Fikri berharap agar semangat dan semangat untuk berkembang seperti yang telah ditunjukkan oleh Timnas Indonesia dapat membawa hasil yang sama baiknya bagi sepakbola Malaysia.

Kebijakan Naturalisasi Pemain: Pendekatan Serupa antara PSSI dan FAM

Kedua federasi sepakbola, PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dan FAM (Football Association of Malaysia), memiliki pendekatan yang serupa dalam upaya meningkatkan prestasi tim nasional melalui kebijakan naturalisasi pemain.

Pada Piala Asia 2023, misalnya, Malaysia memanggil 14 pemain yang telah menjadi warga negara naturalisasi atau keturunan, sementara Indonesia memilih tujuh pemain berdarah campuran untuk mengisi skuadnya.

Menurut Shahrel, kehadiran pemain naturalisasi telah memberikan dampak positif bagi timnas. Dia berharap bahwa kolaborasi antara pemain lokal dengan pemain naturalisasi dan keturunan dapat terus ditingkatkan untuk meningkatkan performa tim.

“Saya percaya bahwa kehadiran pemain naturalisasi dan pemain keturunan memberikan energi tambahan kepada tim. Mereka membawa pengalaman yang berharga yang dapat memberikan kontribusi positif bagi tim,” ungkapnya.

Dalam pandangan Shahrel, penting bagi para pemain lokal untuk mempercayai potensi mereka sendiri dan memanfaatkan pengalaman. Serta kemampuan dari rekan setim mereka yang berasal dari latar belakang yang beragam. Dengan demikian, kombinasi yang kuat antara berbagai jenis pemain ini dapat menjadi kekuatan utama bagi timnas Indonesia dan Malaysia.

Malaysia Berencana Menaturalisasi Pemain Berbakat dari Eropa

Dipicu oleh kesuksesan Timnas Indonesia dalam menampilkan pemain-pemain naturalisasi yang berkualitas, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kabarnya tertarik untuk menarik sejumlah pemain keturunan yang bermain di liga-liga papan atas Eropa ke dalam skuad nasional mereka.

Salah satu pemain yang masuk dalam radar FAM adalah Ferdy Druijf, yang saat ini membela PEC Zwolle di Liga Belanda. Druijf, yang berusia 26 tahun, dilaporkan memiliki darah Malaysia dari garis keturunannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Makan Bola yang dikutip dari Frfuturetalents, Druijf menyatakan keinginannya untuk membela Timnas Malaysia. Ia sedang dalam proses menyusun dokumen yang membuktikan keterkaitan keluarganya dengan Malaysia.

Selain Druijf, FAM juga dilaporkan tertarik untuk menaturalisasi Josh Brownhill, gelandang yang saat ini menjadi bagian dari Burnley. Brownhill, yang berusia 28 tahun, juga memiliki darah Malaysia dari ibunya dan hingga saat ini belum pernah membela Timnas Inggris di berbagai level usia.

Kedua pemain ini memiliki kontribusi signifikan di klub mereka masing-masing. Druijf telah mencetak lima gol dan dua assist dari 15 pertandingan bersama PEC Zwolle musim ini. Sementara Brownhill, sebagai kapten kedua Burnley, telah tampil dalam 163 penampilan dengan torehan 13 gol dan 17 assist.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments