Pekan 10 pertandingan Liga 1 pada Rabu 14 September 2022 di Indomilk Arena, Persita vs PSIS Semarang bermain imbang 1 – 0. Pada laga ini, Riyan Ardiansyah yang mencetak hat – trick dalam kemenangan kandang terakhir PSIS 3 – 2 atas Persikabo pada 1973, menjadi andalan lini depan saat bertandang ke Persita Tangerang.
Pelatih sementara PSIS Achmad Resal menempatkannya di tepi serangan, didukung oleh Reza Irfana di belakangnya, Taisei Marukawa di kanan dan Oktavianus Fernando di kiri.Dengan formasi garis depan seperti itu, PSIS mampu menyerang dengan efektif, apalagi dengan pergerakan cepat Taisei Marukawa.
Namun, penyelesaian akhir tidak ideal, sehingga mereka tidak mampu mencetak gol di babak pertama. Di kubu tuan rumah, Verdan Ramdani dan Ramiro Fergonzi menjadi andalan lini depan dalam formasi 4 – 4 – 2. Di sebelah kanan, Fajreza Sudin dan Ghozali Siregar berada di sebelah kiri, dengan Bae Shin – young dan Paulo Sitanggang di lini tengah.
Ramiro Fergonzi Cetak Gol
Aksi Fergonzi dan Wildan beberapa kali terlihat di lini belakang PSIS. Tapi mereka juga berusaha mencetak gol. Babak pertama berakhir dengan skor 0 – 0. Memasuki menit ke – 60, Persita Tangerang melakukan perubahan strategi. Pelatih Angel Alfredo Vera mendatangkan Khairul Imam Zakiri dan Osas Marvelous Ikpefua untuk menggantikan Ghozali Siregar dan Wildan Ramdani.
Gol yang ditunggu – tunggu akhirnya datang pada menit ke – 63. Tendangan kaki kiri Fergonzi berhasil diselesaikan oleh Shin Young Bae. Gol itu memberi Persita Tangerang keunggulan sementara. Di babak kedua, Persita Tangerang banyak menciptakan peluang mencetak gol, namun masih gagal mencetak gol dengan banyak tembakan.
PSIS Semarang juga memiliki beberapa peluang, terutama dari bola mati. Namun, upaya penyelamatan Dhika Bhayangkara berulang kali menggagalkan upaya Marukawa dan rekan – rekannya. Pada akhirnya, Persita Tangerang mengalahkan PSIS Semarang 1 – 0. Tambahkan tiga poin itu dan tim berjuluk Pangeran Cisadane itu kini berada di urutan keenam klasemen Liga 1 dengan 19 poin. Sementara itu, Raska Mahsa – Jenar berada di urutan ke – 11 dengan 11 poin.
Kericuhan Setelah Pertandingan Persita Tangerang Vs Psis Semarang
Keributan itu terjadi usai pekan ke – 10 pertandingan Liga 1 2022 antara Persita Tangerang melawan PSIS Semarang. Persita Tangerang vs PSIS Semarang sendiri akan digelar pada 14 September 2022 di Indomilk Arena, Banten Tangerang. Dalam kompetisi tersebut, Persita Tangerang meraih hasil positif di PSIS Semarang.
Persita Tangerang mampu mengalahkan PSIS Semarang 1 – 0. Sebuah gol untuk Persita Tangerang diciptakan oleh Ramiro Ezequiel Fergonzi. Fergonzi mampu mencatatkan namanya di papan skor dengan tendangan mendatar kaki kiri yang tidak bisa dicegah kiper PSIS Semarang Aldhila Ray Redondo.
Striker Argentina itu menjadi bagian dari kemenangan 1 – 0 Persita Tangerang atas PSIS Semarang. Sayangnya, kemenangan Persita Tangerang dirusak oleh kericuhan pasca pertandingan. Kerusuhan pecah di luar Indomilk Arena. Tepatnya di dekat gerbang selatan markas Persita Tangerang. Tak ayal suporter Persita Tangerang terlibat gesekan dengan oknum suporter PSIS Semarang.
Bahkan, salah satu oknum pendukungnya dimasukkan ke dalam ambulans. Polisi juga sigap memberikan pengamanan. Beberapa preman ditangkap polisi. Penyebab pasti kerusuhan tidak jelas. Berikut beberapa foto kerusuhan yang berakhir pada pertandingan Persita Tangerang melawan PSIS Semarang.
Achmad Resal Kecewa Dengan Kegagalan Timnya Mencuri Poin Dari Persita Tangerang
Sekali lagi, PSIS Semarang gagal mematahkan kesengsaraan pertandingan tandang mereka, kembali gagal menang setelah dikalahkan 0 – 1 oleh Persita Tangerang dalam pertandingan BRI Liga 1 yang sedang berlangsung. Hasilnya, Rabu 14 September 2022 di Indomilk Arena Tangerang menjadi kekalahan kelima Laskar Mahesa Jenar dari enam laga tandang musim ini.
Satu – satunya gol kemenangan Persita Tangerang adalah gol Ramiro Fergonzi pada menit ke – 64, yang membuat PSIS Semarang berada di peringkat 11 dari 18 tim BRI Liga 1. Situasi ini mengecewakan asisten pelatih Achmad Resal Octavian. Menurut Reisal, kekalahan itu bukan karena lawan lebih baik dalam segala hal.
Tetapi karena timnya melakukan kesalahan kecil dan akhirnya dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol. Dilihat dari hasilnya, Mereka sangat – sangat kecewa. Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Reisal mengatakan itu hanya kesalahan dalam memprediksi bola yang akhirnya mengarah ke gawang mereka. Tapi, menurut Reisal, itu bukan salah satu atau dua pemain, tapi tim yang kurang fokus atau salah. (*)
