Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisPersaingan sengit Man City dan Liverpool Tidak Rasakan Tekanan

Persaingan sengit Man City dan Liverpool Tidak Rasakan Tekanan

Persaingan sengit Manchester City dan Liverpool menuju juara Premier League 2021/22 terus mencuri perhatian.

Pekan ini, kedua tim sama-sama meraih kemenangan penting. Sabtu (31/4/2022), Liverpool bermain lebih dahulu

- Advertisement -
asia9QQ

dan harus berjuang ekstra untuk mengalahkan Newcastle 1-0. Beberapa jam setelahnya, Man City tampil beringas

di kandang Leeds United untuk membekuk kemenangan 4-0. Karena Liverpool lebih dahulu menang,

Man City sempat turun ke peringkat 2. Namun, hanya dalam hitungan jam, Man City kembali naik ke puncak

dan memimpin denan poin tipis. Saat ini kedua tim sudah melakoni 34 pertandingan, Man City memimpin dengan

83 poin, Liverpool mengejar dengan 82 poin.  Persaingan sengit Man City dan Liverpool ini juga mencuri perhatian

Gary Neville, analis Premier League. Menurutnya, ketangguhan mental kedua tim ini patut diacungi jempol.

Mereka melewati laga-laga penting dengan sangat baik. Satu hal yang dilakukan Man City malam ini sangat impresif

dan mereka membuatnya tampak mudah, yaitu ketika bersaing dengan tim rival untuk perebutan gelar dan tim itu

bermain lebih dahulu. Ketika melihat Liverpool mengalahkan Newcaastle, dan setelah menundukkan Villarreal

di tengah pekan, Anda mungkin berpikir bahwa Man City akan merasa tertekan. Namun, tidak pernah benar-benar

mendapatkan kesan bahwa 2 tim ini merasakan tekanan itu. Neville tahu bahwa saat ini kedua tim pun saling

menaruh respek. Man City patut diacungi jempol karena bisa memimpin klasemen meski gagal merekrut striker

baru musim ini.

Persaingan Liverpool untuk Mendominasi

Liverpool juga layak dipuji karena transfer jitu di bulan Januari. Itu karena dominasi mereka,

karena kelas mereka, karena ketenangan mereka, karena ritme mereka, segala hal yang mereka lakukan.

Mereka tampak bisa mengontrol segalanya, mereka tampak menikmatinya. Rasanya tidak seperti pertarungan.

Ketika mereka bermain imbang 2-2 lalu, Liverpool tampil sangat baik untuk come back dan setelah pertandingan

ada pelukan antar pemain, mereka saling respek. Lebih lanjut, Neville bahkan berani mengatakan bahwa level

Man City dan Liverpool sekarang adalah standar baru untuk tim top Eropa. Mereka masih bermain sangat konsisten

hingga akhir musim. Tidak dapat dibantah kualitas tinggi 2 tim ini dan keduanya bisa menunjukkan standar yang

belum pernah kita lihat sebelumnya dalam hal konsistensi menjelang akhir musim.

Tentang Rotasi Skuad yang Penuh Makna dari Klopp dan Guardiola

Liverpool dan Manchester City sama-sama membungkus kemenangan dalam pekan ke-34 Premier League 2021/22.

Hasil ini kian memanaskan persaingan menuju juara. Sabtu (31/4/2022), Liverpool bermain lebih dahulu dan

berhasil menundukkan Newcastle (1-0). Beberapa jam setelahnya, giliran man City yang menghajar

Leeds United (4-0). Kedua hasil ini sempat membuat posisi di puncak klasemen berubah.

Liverpool sempat memimpin beberapa jam, tapi Man City kembali menyalip dan naik ke puncak.

Saat ini kedua tim sudah menempuh 34 pertandingan, Man City memimpin dengan 83 poin,

Liverpool mengejar dengan 82 poin. Kemenangan kedua tim kemarin terasa istimewa karena kedua pelatih,

Jurgen Klopp dan Josep Guardiola, sama-sama melakukan rotasi skuad. Memang, baik Liverpool maupun Man City

harus membagi fokus dengan semifinal Liga Champions. Menurut analis Premier League, Gary Neville, rotasi skuad

di pertandingan kemarin menunjukkan betapa tangguhnya kedua pelatih. Yang dilakukan Jurgen Klopp dan

Guardiola hari ini adalah memberdayakan skuad. Ada seorang manajer pernah berkata bahwa ia memiliki skuad

yang hebat, tapi tidak berani menurunkannya di laga penting ketika harus menang.

Menurut Neville, rotasi di pertandingan kemarin jauh lebih berarti dan berisiko karena kedua tim sedang bersaing ketat di puncak klasemen.

Artinya, bakal jadi bencana jika rotasi itu membuat tim kalah. Menurut Neville ketika tahu bahwa jika

gagal menang akan ada konsekuensi besar, mungkin akan kehilangan gelar liga, atau tersingkir dari kompetisi Eropa.

Jadi, melakukan rotasi seperti itu lalu berhasil meraih kemenangan, telah memberdayakan setiap orang dalam tim.

Membuat semua orang merasa jadi bagian dari skuad dan perjuangan. Namun patut disetujui bahwa persaingan

antara Liverpool dan Manchester City saat ini sangat sengit dalam liga domestik Liga Inggris perebutan juara dan

dalam level Liga Champions yang keduanya sama sama menembus Semifinal.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments