Pemecatan Ronald Koeman Lebih Awal Buka Peluang Untuk Xavi – Barcelona baru-baru ini kembali meramaikan media usai mengambil keputusan pentingnya dengan memecat pelatih mereka yaitu Ronald Koeman. Presiden Barca menilai jika harusnya pemecatan Ronald Koeman lebih awal dilakukan.
Deretan hasil buruk yang didapatkan oleh Barcelona menjadi salah satu alasan akhirnya Koeman harus meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Barcelona.
Saat ini di Liga Spanyol Barcelona menempati posisi ke-9 klasemen Liga Spanyol. Hanya 15 poin yang berhasil dikoleksi oleh Barcelona dari 10 laga yang sudah mereka jalani.
Paling baru ini Barcelona kalah dari markas Rayo Vallecano dengan mendapatkan skor tipis kekalajan 0-1.
Sementara itu catatan di Liga Champions juga sama buruknya karena Barcelona baru bisa meraih satu kemenangan dari tiga laga.
Bahkan Sergio Busquets baru mencetakkan satu gold an sudah kebobolan enam gol untuk di fase grup Liga Champions 2021-2022.
Satu gol tersebut didapatkan oleh Barcelona ketika melawan Dynamo Kyiv pada laga ketiga.
Pada laga pertama dan kedua Barcelona harus rela ditaklukkan oleh Bayern Muenchen dan Benfica dengan skor yang identik yaitu 0-3.
Berbagai pencapaian mengecewakan itulah yang akhirnya membuat Presiden Barcelona yaitu Joan Laporta harus memecat Koeman.
Bahkan ada satu pernyataan dimana Laporta seakan mengaku jika dirinya harus melakukan pemecatan kepada Koeman lebih awal.
Laporta menyampaikan alasan Koeman dipecat adalah performanya yang sudah tidak ada lagi di trek juara, meskipun jika diingat kembali Koeman sempat membawa Barcelona di jalur kemenangan.
Hasilnya kini Laporta harus menendang Koeman dari jabatan juru taktiknya dari Barcelona.
“Kami perlu bertindak, kami tidak berada di jalur untuk mencapai tujuan musim ini, yaitu memenangi trofi,” ucap Laporta.
Meski pernyataan pemecatan Ronald Koeman lebih awal ini sudah disampaikan oleh Laporta namun jasa Koeman kepada Barcelona juga tidak boleh dilupakan begitu saja.
Bagaimanapun juga Barcelona sempat mendapatkan trofi Copa del Rey yang kala itu didapatkan bersama dengan Koeman.
“Mungkin kami seharusnya memecat Koeman lebih awal dan saya bertanggung jawab untuk itu.”
“Kami mengalahkan Dynamo Kyiv dan Valencia, tetapi situasinya tidak berkelanjutan. Kami pikir dia membutuhkan dukungan. Namun, kami terlena,” ucap Laporta melanjutkan.
Nama Xavi Hernandez akhirnya disebutkan sebagai calon tunggal yang akan menggantikan posisi Koeman.
Laporta mengaku bahwa dirinya sudah berbicara dengan Xavi sejak dua bulan sebelum akhirnya pemecatan Koeman ini dilakukan.
Akan tetapi, Laporta memastikan jika Barcelona untuk sementara akan ditangani oleh pelatih interim yaitu Sergi Barjuan.
“Bagus, sangat bagus. Saya mendapat referensi sangat bagus dari orang-orang yang dekat dengannya,” ucap Laporta.
Melihat adanya pengakuan jika pemecatan Ronald Koeman lebih awal seharusnya dilakukan, membuat banyak yang penasaran bagaimana nasib Barca selanjutnya jika tanpa Koeman.
Apalagi saat ini sudah ada nama pelatih yang sangat dikaitkan dengan Barcelona yaitu Xavi, padahal sosok pelatih itu sedang fokus di Al Sadd dengan durasi kontrak dua tahun.
Dengan begitu maka kedatangan Xavi ke Barcelona belum bisa dipastikan kebenarannya apakah benar terjadi atau tidak. Harapan manajemen Barcelona tentu Xavi bisa datang kembali ke Camp Nou.
Yang jelas saat ini isu jika Laporta mengaku seharusnya pemecatan Ronald Koeman lebih awal menjadi pilihan terbaik, belum bisa terbukti kebenarannya.
Bisa saja Barcelona akan lebih buruk usai ditinggalkan Koeman. Mengingat sejauh ini masalah Barca bukan hanya dari sosok pelatih saja namun juha internal pemain dan lainnya.
Pemecatan Ronald Koeman Lebih Awal Belum Tentu Solusi Terbaik
Koeman merupakan sosok pelatih yang menjadi saksi bagaimana Barcelona melewati masa krisis dan bagaimana Lionel Messi hengkang ke PSG setelah puluhan tahun ada di Barcelona.
Untuk itulah, pilihan pemecatan Ronald Koeman lebih awal bisa jadi bukanlah yang terbaik untuk dilakukan.
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi nantinya ketika Koeman dipecat lebih awal? Bisa saja Barcelona justru makin terpuruk.
Namun yang jelas keputusan ini dinilai paling tepat saat ini karena dari data yang dilihat kasat mata, Barcelona memang lebih dominan kalah dibandingkan meraih kemenangan.
Melihat pemecatan Ronald Koeman lebih awal ini dibicarakan tentunya ada rasa sakit hati untuk Koeman. Barcelona tidak boleh lupa jika jasa Koeman untuk Barca juga tidak sedikit.
