Kandidat pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat, melalui informasi yang di dapat dari Iwan Bulu, Ketua Umum PSSI, membuat pernyataan di depan wartawan saat pertemuan di Hotel Sultan Jakarta, di luar tempat latihan timnas Indonesia sebelum pertandingannya melawan Bangladesh.
Dari sini lah Kabar gembira datang dari program naturalisasi yang tengah di laksanakan PSSI untuk timnas Indonesia. Mochamad Iriawan, atau yang biasa dipanggil Iwan Bule, mengatakan surat – surat calon pemain naturalisasi ini sudah ada di kantor DPR RI.
Sebanyak 3 (tiga) calon naturalisasi Timnas Indonesia sudah di administrasikan sejak Mei 2022. Mereka adalah Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.
Proses naturalisasi akan cepat selesai begitu dokumen masuk ke DPR. Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama juga di perkirakan akan siap membela timnas Indonesia pada matchdays FIFA pada September 2022.
Soal kewarganegaraan para pemain senior Liga 1 itu sudah ada dan tinggal dibahas di DPR, tinggal menunggu persetujuan, baru di ambil langkah selanjutnya. Kita dapat berharap ketika berkas dokumen mereka (pemain naturalisasi) di DPR, dalam waktu dekat, di FIFA Matchday mereka bisa bermain bersama timnas Indonesia.
Pemain Naturalisasi di Kualifikasi Piala Asia 2023
Sebelumnya, tuan rumah Piala Asia 2023 adalah China. Namun, Negara Tirai Bambu itu mengaku tidak dapat menjadi tuan rumah acara tersebut karena situasi Covid-19 yang tidak menentu di negara mereka.
Setelah kunjungan ke Indonesia yang juga sebagai Kandidat tuan rumah, AFC akan melanjutkan inspeksinya ke Australia dari 4 hingga 7 September 2022. Pada saat yang sama, AFC juga akan memeriksa venue olahraga di Korea Selatan.
Sedangkan Qatar akan diperiksa pada 8-10 September 2022. Selanjutnya, tuan rumah Piala Asia 2023 akan resmi ditentukan pada 17 Oktober 2022.
Mochamad Iriawan juga menyampaikan bahwa Timnas Indonesia akan menghadapi dua tim pada Matchday FIFA pada September 2022, satu lawan Curacao dan satu lagi masih dalam tahap pembahasan.
Pada matchdays FIFA, akan ada tiga negara yang muncul sebagai pesaing Indonesia, yaitu Curacao yang peringkatnya bagus. Ada juga Hong Kong dan India.
Curacao sudah dipastikan, tinggal selanjutnya akan di persempit dan memilih menjadi dua negara saja. Sekarang antara kedua negara, apakah itu India atau Hong Kong, masih ada perdebatan, komunikasi dan tawar – menawar yang akan jadi lawan tanding Indonesia.
Hampir di Batalkan
Sepekan lalu, Mochamad Iriawan membenarkan kekhawatiran atas duel Timnas Indonesia melawan Curaao pada matchday FIFA pada September 2022. Pasalnya, sebagian besar pemain Curacao tidak di vaksinasi COVID – 19. Ada yang belum di vaksin sama sekali. Tapi, mungkin ini masih hal yang terburu – buru. Tentu, harapannya kita bisa melihat timnas Curacao, bertanding melawan timnas kita.
Perlu dan penting untuk berkomunikasi dengan pemerintah. Karena pemerintah kita punya aturan sendiri mengenai kedatangan turis atau orang dari luar negeri dengan syarat mereka harus di vaksinasi terlebih dahulu sebelum memasuki Indonesia.
Pemain Naturalisasi Main di GBLA
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) merupakan markas Persib Bandung untuk Liga 1 tahun 2022 / 2023. Mochamad Iriawan juga mengatakan bahwa Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Bandung berpeluang menjadi kandang tim nasional Indonesia pada hari pertandingan FIFA. Ini sudah ditentukan saat inspeksi gedung olahraga pada 22 Juli tahun lalu.
Setelah menentukan GBLA sebagai kandang timnas. Ada hal yang masih dipikirkan, juga bisa berpikir untuk bermain melawan timnas Indonesia di matchdays FIFA. Matchday FIFA ini nantinya akan di gelar pada 19 hingga 27 September 2022. Timnas Indonesia masih menunggu kepulangan pelatih kepala Shin Tae – yong yang saat ini sedang cuti panjang di Korea Selatan.
Tentang Curacao
Curacao adalah tim yang di sponsori oleh CONCACAF. Saat ini, tim berjuluk La Familia Azul itu berada di peringkat 84 dalam rangking FIFA. Hal ini sejalan dengan misi PSSI mencari lawan Kandidat untuk timnas Indonesia. Syaratnya, lawan harus masuk 100 besar FIFA. Tim nasional Curacao di kelola dan dimanejeri oleh Belanda, Atrangler. Sepanjang 2022, Curaçao telah memainkan empat pertandingan dengan satu kemenangan dan tiga kekalahan.***
