Direktur sekaligus legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini mengatakan timnya akan sekalian mengejar Scudetto
meski target utama mereka musim ini sebenarnya sudah tercapai yakni mendapatkan tiket lolos ke Liga Champions.
Milan baru saja melawan Lazio di pekan ke-34 Serie A 2021-22 di Stadio Olimpico, Senin (25/04/2022) kemarin.
Di laga tersebut Rossoneri berhasil unggul dramatis dengan skor 1-2.
Dengan kemenangan itu, Milan sekarang mengumpulkan 74 poin dari 34 pertandingan.
Mereka untuk sementara berada di pucuk klasemen Serie A 2021-22.
Hasil ini juga memastikan Milan mengamankan 1 tiket ke Liga Champions musim depan.
Tentunya, mereka sudah tak mungkin tersingkir dari zona 4 besar Serie A.
Maldini Bangga dengan hasil AC Milan
Paolo Maldini sendiri sangat bahagia dengan hasil yang didapat AC Milan saat melawan Lazio.
Hal tersebut terlihat saat usai pertandingan ada foto yang menunjukkan dirinya tersenyum bahagian sembari memeluk Stefano Pioli.
Maldini mengatakan dirinya tentu saja sangat bahagia karena Milan bisa membuktikan keraguan banyak orang.
Ia sangat bangga dengan apa yang diberikan tim, staf, dan semua orang kepada para penggemar.
Emosi sejati ini adalah inti dari pekerjaannya, yang membuat dirinya bahagia dan menimbulkan sensasi yang luar biasa.
Pada musim seperti ini, tujuannya adalah untuk melakukan sebaik mungkin.
Mereka harus membidik target sangat tinggi. Di awal musim, banyak yang tidak menyangka akan setinggi ini,
tetapi mereka harus menggunakannya sebagai motivasi lebih. Statistiknya jelas.
Untuk tetap di sini dan mempertahankan level ini, mereka juga harus menjaga semangat pengorbanan yang sama.
Merka di sini karena selalu percaya bahkan ketika tidak selalu mengumumkannya, mereka selalu percaya.
AC Milan sekarang memang sudah berhasil meraih target utamanya dengan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.
Namun Paolo Maldini menegaskan Rossoneri akan sekalian mengejar gelar Scudetto mumpung mereka dalam jalan yang tepat.
Ia tidak bisa membuat ini tampak seperti target yang mudah.
Dalam 20 tahun terakhir, Milan hanya memenangkan Scudetto 2 kali, jadi itu akan menjadi hasil yang luar biasa.
AC Milan Dinilai Bisa Seperti Leicester
AC Milan didukung untuk terus berjuang dalam perburuan gelar juara Serie A 2021/22.
Milan saat ini memimpin klasemen sementara, dikejar Inter Milan sang rival.
Persaingan duo Milan ini memang jadi salah satu cerita menarik di Liga Italia musim ini.
Milan dan Inter bergantian menggeser untuk naik ke puncak klasemen.
Saat ini Milan memimpin dengan 74 poin dari 34 pertandingan.
Inter menempel ketat dengan 73 poin, tapi baru 33 pertandingan. Jadi, jika Inter menang maka posisi Milan akan tergusur.
Karena itu, dengan empat pertandingan sisa, persaingan menuju juara Liga Italia musim ini dianggap sangat menarik.
Perjuangan Milan untuk sampai di posisi perebutan gelar juara ini juga diperhatikan oleh si mantan pemain, Antonio Cassano.
Dia mencoba membandingkan posisi Milan dengan Leicester City.
Beberapa tahun lalu, Leicester City membuat kejutan besar dengan menjuarai Premier League di bawah bimbingan Claudio Ranieri.
Saat itu Leicester melawan setiap prediksi, sama seperti Milan.
Jika Milan jadi juara, itu bakal jadi sebuah keajaiban. Bandingkan dengan juaranya Leicester City.
Banyak yang memprediksi Milan akan finis peringkat 4 atau 5, tapi hingga kini memimpin klasemen.
Pujian untuk Pioli
Menurut Cassano, tidak ada yang menyangka Ac Milan bakal bersaing untuk gelar juara musim ini.
Karena itu, dia yakin bahwa Milan punya peluang potensi besar, dan Stefano Pioli sang pelatih telah bekerja dengan sangat baik.
Cassano mengatakan Jika mengamati pemain-pemain Milan, maka tidak akan bisa melihat tim yang berpeluang jadi juara.
Yang dilakukan Stefano Pioli sejauh ini luar biasa dan ia senang melihat 2 klub yang paling layak Milan dan Inter bersaing untuk gelar juara.
Memang cerita Milan tidak sepenuhnya sama dengan Leicester yang belum pernah menjuarai Liga Inggris sebelumnya.
Meski begitu, Cassano yakin rasanya tidak akan jauh berbeda.
Paolo Maldini benar, Milan telah meraih Scudetto dua kali dalam 20 tahun terakhir.
Posisinya tidak sama seperti Leicester, tapi sangat mirip.
Walaupun posisinya sangat mirip dengan Leicester, tapi tetap tidak bisa disamakan posisinya.
