Timnas Indonesia Amputasi (INAF) berhasil meraih prestasi luar biasa dengan menghadiahkan satu tiket lolos Piala Dunia Amputee 2022.
Tiket ini berhasil diraih setelah mereka dipastikan meraih kedudukan runner up,
dalam babak klasifikasi Zona Asia Timur yang terdiri dari Indonesia, Bangladesh, Malaysia dan Jepang.
Seperti yang diketahui, pertandingan sepak bola amputasi memiliki peraturan yang sedikit berbeda salah satunya terkait durasi pertandingan.
Jika pada sepak bola normal, permainan akan berlangsung 2 x 45 menit,
maka sepak bola amputasi digelar dengan durasi 2 x 25 menit saja dengan jeda 10 menit.
Selain itu, format sepak bola menggunakan format sepak bola mini 7 lawan 7.
Garuda INAF (Indonesia Amputee Football Association)
Sepak Bola Amputasi Indonesia atau dikenal dengan Garuda INAF (Indonesia Amputee Football Association),
merupakan tim nasional yang mewakili Indonesia di ajang Piala Asia maupun Piala Dunia Amputasi.
Sesuai namanya, federasi ini menjadi tempat pusat pembinaan sepak bola bagi penyandang disabilitas fisik,
yakni amputasi kaki, tangan, serta les autres.
Skuad Garuda INAF berada di bawah naungan organisasi induk,
yang mewadahi sepak bola amputasi bernama Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI),
atau Indonesia Amputee Football Association (INAF) yang telah diresmikan sejak 3 Maret 2018.
Rekap Babak Kualifikasi Piala Dunia Amputee 2022
Babak Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 ini digelar mulai 12 Maret 2022 hingga 14 Maret.
Dari pertandingan yang diikuti, Garuda INAF sukses membantai pertandingan pertamanya,
melawan Bangladesh dengan skor akhir 8-0 pada 12 Maret 2022.
Selang sehari berikutnya, Indonesia kembali memenangkan laga melawan Malaysia dengan skor akhir 3-0.
Dengan kemenangan ini, Timnas Indonesia Amputee sukses mempertahankan satu tiket menuju ke Piala Dunia.
Sebab, hanya dua tim saja yang berhak mendapatkan tiket ke Piala Dunia Amputasi 2022,
yang akan digelar di Turki pada Oktober mendatang.
Meski demikian, mereka masih harus melakoni satu pertandingan lagi melawan Jepang pada Senin, 14 Maret 2022 lalu.
Meski kalah dengan skor 0-2, Timnas Indonesia Amputee tetap lolos sebab peringkat dua klasemen zona Asia Timur.
Sementara pemilik puncak klasemen, Jepang, tentu melaju lebih awal dari pada Indonesia.
Sindiran Vicente Mariano
Komite Humas dan Media PSAI (Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia), Vicente Mariano,
menyatakan bahwa keberhasilan lolos ke Piala Dunia 2022,
seharusnya menjadi pemantik bagi Pemerintah Indonesia,
untuk lebih memberi apresiasi bagi timnas sepak bola amputasi Indonesia.
Menurut Vicente, Â selama ini timnas sepak bola amputasi Indonesia,
yang bernaung di PSAI memang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Bahkan, masyarakat juga jarang tertarik untuk melirik mereka.
Mereka kerap dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai pemain yang sakit dan lemah.
Namun, kemenangan ini menjadi sebuah pembuktian bahwasanya kehadiran PSAI dengan Timnas Garuda INAF-nya,
berhak mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Indonesia, baik itu Presiden maupun Kemenpora.
Apalagi sejak berdiri selama lima tahun dari 2018 lalu,
pemerintah sama sekali tak memberikan dukungan dan perhatian kepada PSAI yang telah berjuang dengan keras.
Dengan kemenangan ini, PSAI yang dalam hal ini diwakili oleh Vincente,
berharap keberhasilan ini bisa menjadi warna, motivasi, dan inspirasi bagi PSSI dan Timnas Garudanya.
Zainudin Amali Berjanji akan Lebih Perhatikan Garuda INAF
Berita terkait lolosnya Timnas Indonesia Amputee ke Piala Dunia membuat pemerintah buka suara.
Mereka berjanji untuk lebih memperhatikan PSAI dan Timnas Indonesia Amputasi.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan,
bahwa ia memastikan pemerintah bakal memberi dukungan terhadap Timnas Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI),
selama masa persiapan hingga tampil di Piala Dunia Amputee 2022.
Dengan demikian, Amali meminta agar para pemain Garuda INAFÂ tak memikirkan hal lain selain persiapan di lapangan.
Mereka harus bisa konsentrasi, latihan sungguh-sungguh, dan menjaga kesehatan.
Adapun jika mengalami hambatan atau kendala seperti tempat latihan, penginapan,
hingga transportasi, maka kini pemerintah akan memberikan dukungan.
Apalagi, sebelumnya mereka dikabarkan sempat merasakan kesulitan sebelum mentas di ajang kualifikasi Piala Dunia Amputee di Dhaka.
Ke depannya, pemerintah rencananya akan membicarakan detail dari agenda ini ke depannya.
Saat Piala Dunia nanti, Garuda INAF diharapkan tidak hanya sekedar sampai dipenyisihan grup,
lalu gugurnamun bisa berprestasi minimal 10 besar.
Oleh karena itu, Amali meminta agar para pemain bisa konsentrasi, latihan sungguh-sungguh, dan menjaga kesehatan.