Penyerang Persija Jakarta yakni Marko Simic tak mau panik dengan lambatnya start yang dilakukan oleh klubnya dalam menghadapi BRI Liga 1 2021/2022. Menurutnya situasi semacam ini sudah pernah terjadi di klubnya.
Dalam dua laga awal Persija Jakarta belum pernah menang namun juga belum pernah kalah. Hasil imbang selalu saja menjadi hasil akhir pertandingan.
Marko Simic yang melihat situasi klubnya ini menganggap karena situasi yang sudah pernah mereka lewati maka dirinya tak mau panik, bahkan dulu situasi yang terjadi lebih parah lagi.
“Ini masih awal musim. Banyak pertandingan yang dimainkan ke depan. Jangan lupa, pada 2021 juga kami memulai musim dengan buruk dan mampu berjuan sepanjang tahun,” ucapnya.
“Sekarang, kami perlu bangkit dan bekerja sebagai tim untuk memenangi laga berikutnya,” tegas Simic lagi.
Saat ini Persija Jakarta berada di peringkat ke-11 klasemen sementara dengan meraih dua poin. Selanjutnya mereka akan menghadapi Persipura Jayapura (ada (19/9/2021).
Persija tak menyangka bahwa BRI Liga 1 kali ini diawali dengan hasil yang buruk. Semua pemain sedang berusaha keras membangkitkan kembali klubnya.
Marko Simic tak mau panik, karena jika dirinya panik dengan keadaan sekarang justru itulah yang membuat ia tak fokus dan performa pribadinya menurun. Mengingat laga masih di awal, banyak kemungkinan akan terjadi.
“Tentu saja kami harus memenangi pertandingan selanjutnya, akan tetapi, yang terpenting sekarang dan dalam latihan nanti adalah menganalisi hasil ini dan berdiskusi tentang ini,” ucap Angelo Alessio sebagai pelatih.
Ia menilai bahwa yang terpenting untuk timnya saat ini adalah memperbaiki segala yang yang sudah terjadi. Contohnya adalah konsentrasi dan fokus dalam pertandingan.
Harus ditunjukkan di pertandingan berikutnya bahwa Persija merupakan klub yang mampu mempertahankan gelar juaranya di Indonesia yang sempat diraih di Piala Menpora 2021.
Mengingat klub yang bermain di Piala Menpora dan BRI Liga 1 rata-rata sama. Tentu akan lebih mudah bagi Persija untuk mengukur kemampuan masing-masing klub, terlebih klub lawannya.
Sebenarnya secara pribadi Alessio kecewa dengan hasil yang diciptakan oleh klubnya. Namun, sikap Marko Simic tak mau panik ini juga harus dilakukan oleh pelatih.
Jika tidak dalam kondisi panik maka kemungkinan besar tingkat fokus sang pelatih tersebut akan lebih tinggi untuk memperhatikan para pemain di klubnya.
Marko Simic Tak Mau Panik Meski Hasil Seri Lagi
Jika nantinya pertandingan melawan Persipura Jayapura juga berakhir dengan skor imbang, apakah sikam Marko Simic akan tetap sama dengan memilih tidak panik?.
Alessio sendiri menilai bahwa untuk klub sekelas Persija Jakarta seharusnya tidak kalah dalam pertandingan dimana dalam laga awal sudah mampu mendapat keunggulan.
Bahkan ia menambahkan bahwa Persija Jakarta harus bisa mendapatkan nilai penuh.
“Saya rasa kami sudah bekerja keras karena kami Persija. Tim seperti Persija saya rasa tidak pantas kebobolan seperti dua gol itu. Saya tidak bisa menerima hasilnya karena kami layak meraih tiga poin. Saya juga tidak bisa menerimanya karena kebobolan melalui gol yang seharusnya tidak terjadi,” ucap Alessio.
Jika memang Marko Simic tak mau panik setelah dua laga yang tak memuaskan ini, mungkin ia memilih sikap tak panik dengan membandingkan klub lain yang posisinya di bawah Persija.
Terlebih di Persija juga dilengkapi dengan skuad para pemain unggul serta pelatih ternama. Semua ini menjadi nilai plus untuk Persija yang sedang mengejar gelar juara kembali.
Faktor lain yang membuat Persija melempem di BRI Liga 1 juga disebut karena sang pelatih yang tak kunjung ke Indonesia.
Ia berada di negara asalnya setelah ada pengumuman kebijakan latihan mandiri. Alessio hanya memantau latihan para pemain lewat media online.
Saat ingin kembali ke Indonesia, ia juga mendapat hambatan. Dari banyaknya absen Alessio dan timnya berlatih bersama di lapangan menjadi penyebab utamanya.
Wajar jika Marko Simic tak mau panik, karena ia sendiri mungkin sudah merasa bahwa ini akan terjadi untuk klubnya.
Diprediksi tak hanya Marko Simic tak mau panik di Persija, namun ada beberapa pemain lain yang lebih memilih hal yang sama. Mengingat dari awal Laga memang persiapan semua klub sangat kurang.
