Manchester United telah menjadi salah satu klub paling sukses di sejarah sepak bola Inggris, terutama di era Premier League. Oleh sebab itu banyak pemain bintang lain yang juga sempat mengenakan seragam merah ini selama bertahun-tahun. Tidak sedikit pula para pemain yang karirnya berubah setelah hengkang dari Manchester United.
Bermodalkan sejarah panjang dan pencari bakat yang sangat luar biasa, Manchester United menjadi salah satu rumah bagi pemain untuk memoles talenta tersembunyinya. Pemain tersebut antara lain Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.
Meskipun belakangan ini Manchester United sedang mengalami masa-masa sulit, pemain seperti Marcus Rashford dan Mason Greenwood masih kerap banjir pujian dari para fans atas performa dan penampilan yang mereka tunjukkan.
Namun Manchester United memang tidak selalu berhasil dalam merekrut atau mempertahankan pemain berbakat yang dimilikinya. Manchester United juga kerap melakukan blunder dengan melepaskannya sebelum waktunya. Sehingga mereka bisa mencapai performa terbaiknya setelah hengkang dari Manchester United.
Gerrard Pique adalah salah satu pemain paling berbakat yang dimiliki oleh Manchester United. Ia adalah salah satu lulusan dari La Masia dan akhirnya tiba di Old Trafford pada 2004 di usianya yang masih 17 tahun. Selama empat tahun berseragam Manchester United, ia mencatatkan 17 penampilan sebelum akhirnya hengkang dari Manchester United dan kembali ke Barcelona.
Bersama Barcelona, Gerard Pique berhasil berkembang dan menjadi salah satu pilar penting di lini pertahanan Barcelona. Pemain 33 tahun tersebut masih menjadi pemain kunci sampai saat ini. Gerard Pique berhasil mempersembahkan delapan gelar La Liga dan tiga trofi Liga Champions untuk Barcelona.
Rene Meulensteen, mantan pelatih Manchester United, mengungkapkan alasan Gerard Pique hengkang dari Manchester United yang membuat raksasa Liga Inggris tersebut menyesalinya.
“Gerard Pique pergi karena ia adalah pemain dengan pemikiran yang sangat kuat. Ia tahu apa yang dia inginkan dan ia sudah cukup baik untuk bermain di tim utama,” ujar Rene Meulensteen.
“Namun apakah Pique adalah bek tengah yang tepat untuk Liga Inggris? Saya tidak terlalu yakin. Saya yakin ia akan baik-baik saja dan saya juga sangat menyukai Pique. Ia telah membuat keputusan tepat dan ia adalah pemain berprestasi,”
Di sisi lain, Gerard Pique sempat mengaku merindukan kehidupannya selama di Manchester United. Namun ia tidak ragu untuk pindah ke Barcelona.
Ada nama Angel di Maria yang didatangkan Manchester United pada musim panas 2014. Ia didatangkan setelah berhasil memenangkan Liga Champions bersama Real Madrid dan berhasil mencapai final Piala Dunia FIFA dengan tim nasional Argentina.
Dengan catatan bagus dalam hal mencetak gol dan memerikan assist, pemain sayap Argentina ini berhasil mengawali perjalanan karirnya dengan baik di Old Trafford. Namun setelah ia terlibat perselisihan dengan Louis van Gaal, membuatnya harus rela menghabiskan separuh musimnya di bangku cadangan.
Karena hubungan antara pemain dan pelatih yang semakin memburuk, membuat Angel di Maria memutuskan untuk pergi dan memilih untuk berseragam Paris Saint Germain di akhir musim.
Angel di Maria akhirnya menemukan permainan terbaiknya di Paris Saint Germain. Ia juga berhasil menjadi sosok penting tak tergantikan di skuad Paris Saint Germain. Ia telah mencetak 85 gol dan 95 assist di semua kompetisi untuk Paris Saint Germain.
Mantan rekan setim Cristiano Ronaldo di Real Madrid tersebut juga berhasil meraih banyak gelar domestik bersama Paris Saint Germain. Yang terakhir, ia berhasil membawa Paris Saint Germain lolos ke babak final Liga Champions pertamanya di musim lalu. Meskipun akhirnya mereka harus kalah di hadapan Bayern Munchen.
“Saya berada di Old Trafford dan semuanya lancar dan baik-baik saja dengan sang pelatih selama dua bulan pertama. Namun setelah suatu debat, semuanya berubah. Hubungan kami berubah. Pertengkaran tersebut terjadi karena Louis van Gaal hanya menunjukkan suatu yang buruk kepada saya,” ujar Angel di Maria.
“Suatu hari saya berselisih dengannya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak ingin melihat hal itu lagi, saya sudah melakukan semuanya dengan baik. Dan saya bertanya mengapa ia tak menunjukkan hal baik kepada saya. Ia tidak suka cara saya berbicara, dan dari situ masalah bermula dan membuat saya memutuskan untuk hengkang dari Manchester United.”