Friday, March 29, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisHead to Head Manchester City Kontra Chelsea, Pembuktian Kapasitas Thomas Tuchel

Head to Head Manchester City Kontra Chelsea, Pembuktian Kapasitas Thomas Tuchel

Laga Manchester City kontra Chelsea bakal mewarnai pekan keenam Liga Inggris. Big match kedua klub raksasa itu rencananya akan digelar di markas Chelsea, Stamford Bridge pada Sabtu 25/9/2021 malam WIB. Laga antara dua klub besar itu diprediksikan berjalan dramatis.

Sementara pelatih tim tuan rumah, Thomas Tuchel baru saja ditantang untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih top. Tuchel diminta untuk mempertahankan rekor apik yang dibuat oleh timnya saat berjumpa dengan Manchester City.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Dari lima perjumpaan terakhir mereka, skuad The Blues berhasil mengamankan empat kemenangan. Sementara tim garapan Pep Guardiola hanya menang satu kali saja. Salah satunya ialah di partai final Liga Champions musim lalu.

Manchester City kontra Chelsea saat itu Thomas Tuchel berhasil mengantarkan The Blues meraih juara. Chelsea unggul satu poin atas Manchester City. Gol tunggal yang membawa raksasa London keluar sebagai juara berhasil diciptakan oleh Kai Havertz.

Lantas di perjumpaan Liga Inggris musim lalu, tepatnya di pekan 17, The Blues kalah dari The Citizens skor 1-3. Ketika itu Chelsea masih digarap oleh Frank Lampard dan mereka mengenaskan kebobolan tiga gol di babak pertama.

Gol kemenangan Manchester City dibuat oleh Ilkay Gundogan, Phil Foden serta Kevin de Bruyne. Usai turun minum, Chelsea hanya mampu membalas satu gol saja lewat Challum Hudson-Odoi. Di pertemuan kedua, klub yang bermarkas di Stamford Bridge baru bisa membalas kekalahannya.

Saat itu skuad Chelsea baru saja digarap Thomas Tuchel. The Blues balik melibas Manchester City di kandangnya sendiri skor tipis 1-2. Laga Manchester City kontra Chelsea itu sangat memuaskan setelah Hakim Ziyech dan Marcos Alonso menjadi pahlawan kemenangan.

Dari kubu The Citizens gol tunggal tercipta dari Raheem Sterling. Berlanjut di pertemuan berikutnya, Manchester City dikalahkan skuad Chelsea di Semifinal Piala FA. Gol kemenangan itu dibuat oleh Hakim Ziyech. Sisa satu kemenangan lainnya terjadi pada Liga Inggris musim 2019 skor 2-1.

Perjumpaan Manchester City dengan Chelsea musim ini di Liga Inggris kembali menarik disaksikan. Due kedua kubu tercatat memiliki statistic menarik jika dilihat dari segi produktivitas gol serta jumlah kebobolan.

Chelsea unggul satu poin lebih banyak yakni 12 gol dibanding torehan Manchester City sebanyak 11 gol. Untuk angka kebobolannya sendiri, baik Chelsea ataupun Manchester City hanya satu gol saja di ikuti Liverpool. Jumlah tersebut menjadi torehan paling sedikit dari tim lainnya.

Laga nanti Thomas Tuchel bakal menurunkan skuad terbaiknya. Ia pun tak takut menerima tantangan mempertahankan catatan apik yang sudah di ukir Chelsea selama ini. Terlebih kini skuad The Blues dibela pemain top macam Romelu Lukaku.

Manchester City Kontra Chelsea, Lukaku Perangi Rasisme

Persiapan jelang menjamu Manchester City yang hanya tinggal beberapa jam lagi, rupanya Romelu Lukaku juga memiliki kesibukan sendiri. Ia dikabarkan tengah memerangi rasisme lewat aksinya berlutut di Liga Inggris.

Meski begitu, ia menganggap jika aksi itu masih belum efektif untuk memerangi rasisme. Oleh sebab itulah Romelu Lukaku meminta guna melakukan aksi yang dirasa lebih kuat dan nyata. Seperti diketahui jika Liga Inggris baru saja mengampanyekan aksi berlutut jelang laga dimulai.

Awalnya aksi itu dicetuskan setelah Black Lives Matter. Akan tetapi sejumlah pemain mengaku gerah dengan aksi itu. Salah satunya datang dari winger Crystal Palace, Wilfried Zaha. Ia menolak untuk berlutut sebab hal itu dianggap justru merendahkan.

Pendapat lain juga diungkapkan oleh bek kiri The Blues jelang laga Manchester City kontra Chelsea, Marcos Alonso. Menurutnya aksi berlutut sama sekali tidak efektif. Rupanya pendapat itu juga diutarakan Romelu Lukaku.

Dalam sebuah sesi wawancara Lukaku mengatakan bahwa, “Saya pikir kami dapat mengambil posisi yang lebih kuat, pada dasarnya. Ya kami berlutut, tetapi pada akhirnya semua orang bertepuk tangan, tapi kadang-kadang setelah pertandingan, Anda melihat penghinaan lain,” unkapnya.

Secara khusus Lukaku juga meminta para pemain top melakukan pembicaraan bersama bos media sosial dan pihak terkait untuk membicarakan masalah rasisme di platform mereka.

Pikiran Lukaku memang masuk akal, tak heran jika ia mendapat dukungan di rekan satu timnya yang tengah menjalani sesi latihan sebagai persiapan laga Manchester City kontra Chelsea nanti.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments