Federasi sepak bola Arab Sudi mengambil Tindakan tegas karena hasil imbang saat hadapi Timnas Indonesia U-19. Pada laga International U-19 Friendly Tournament 2020, Arab Saudi hanya berhasil imbang dan menambag rangkaian buruk dalam laga tersebut.
Akhirnya SAFF resmi memecat pelatih Damien Hertog. Pemecatan ini dilakukan hari Rabu (16/9) atau empat hari setelah melawan Indonesia. Hasil imbang 3-3 ini dinilai bahwa Damien tidak memiliki kemampuan untuk mengasuh timnas Arab Saudi.
Federasi Sepak Bola Arab Saudi telah mencapai sebuah kesepakatan untuk menghentikan pelatih asal Belanda, Damien Hertog. Padahal sebelumnya pelatih ini ditunjuk untuk mengasuh Timnas Arab Saudi U-19 pada laga Piala AFF 2020.
Setelah pemecatan ini SAFF sudah menunjuk pelatih baru bernama, Saleh Al-Mohammadi. Sosok pelatih baru ini sudah tidak asing lagi bagi duna sepak bola Arab Saudi.
“SAFF sudah memutuskan untuk menunjuk Saleh Al-Mohammdi sebagai pelatih baru Timnas U-19. Sebelumnya pelatih ini pernah mengasuh Timnas U-23 pada Piala AFC 2018 yang digelar di China. Pelatih ini juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas U-20 saat berlaga di Piala Dunia U-20 di Korea Selatan,” pernyataan dari SAFF.
Alasan pemecatan ini tidak hanya karena imbang 3-3 melawan Timnas Indonesia U-19 namun juga karena beberapa kekalahan sebelumnya. Arab Saudi takluk dari Kroasis dan Bulgaris sepanjang tunamen dengan kebobolan 11 gol.
Berbeda Nasib Dengan Pelatih Indonesia
Dilain sisi, pelatih dari Timnas Indonesia Shin Tae-yong mendapatkan perlakuan berbeda dari PSSI. Pelatih asal Korea Selatan ini masih dipercaya untuk menuruskan pelatihan terhadap Timnas U-19, walaupun meraih hasil yang tidak baik di International U-19 Friendly Tournament 2020.
Tercatat dalam turnamen tersebut, Indonesia sudah mengalami dua kekalahan dan satu kali imbang. Namun, PSSI memilih untuk bersabar dan terus percaya dengan Shin Tae-yong untuk mempersiapkan kembali timnas Indonesia.
Nantinya Timnas Indonesia masih memiliki empat laga uji coba selama TC di Kroasia. Laga uji coba ini akan menjadi tolak ukur dari peningkatan performasi tim dari Timnas U-19.
Ditambah lagi, pada gelaran turnamen pada Kamis (17/9) Indonesia berhasil mengalahkan Qatar dan meraih kemenangan pertama.
Kualitas dari para pemain Indonesia sudah semakin meningkat dan akhirnya mampu mengalahkan Qatar dengan skor 2-1. Penampilan dari David Maulana dan kawan-kawan menjadi lebih lepas saat pertandingan uji coba tersebut.
Performa Timnas Indonesia U-19 Semakin Baik dan Harus Ditingkatkan
Setelah Timnas U-19 diberangkatkan ke Kroasi, para pemain Indonesia memang telah mendapatkan tempaan latihan yang berat. Namun, dari semua latihan tersebut akhirnya memberikan hasil yang cukup signifikan. Seperti laga terakhir, Indonesia berhasil imbang melawan Arab Saudi dan menang dari Qatar.
Namun dari kemajuan dari pemain Timnas ini ada beberapa hal yang masih harus dibenahi. Seperi pada lini belakang, yang masih selalu kebobolan dalam empat partai terakhir.
Bisa dilihat jika duet antara Rizky Ridho Ramadhani dan Komang Tri masih belum optimal menjalankan peran sebagai leader lini belakang. Dalam setiap pertandingan ini mereka dinilai kurang menguasai bola dan kurang berani untuk bergerak kedepan.
Lalu di lini tengah, dengan formasi 4-4-2 masih membutuhkan dua gelandang yang kuat untuk bertahan dan menyerang. Saat menghadapi Qatar pun, David Maulana dan Brylian Aldama masih belum menunjukan performa yang optimal. Terutama dalam menjaga keseimbangan permainan. Hal ini dibuktikan dengan adanya gol yang tercipta dari Qatar.
Beralih pada lini depan dengan duet antara Irfan Jauhari dan Braif Fatari sudah menunjukan progress yang baik. Namun Irfan masih bermasalah dengan penyelesaian akhir.
Sementara untuk Braif mulai mampu beradaptasi dengan peran baru sebagai striker pendamping Irfan di lini depan. Braif memiliki skill yang baik dan tenang yang ditunjang dengan postur ideal. Ia mampu untuk memanfaatkan kelebihan tersebutdan memberikan pelayanan untuk Irfan.
Saat pertandingan melawan Qatar, naluri Braif sebagai seorang gelandang masih terlihat. Dia lebih kerap bergerak melebar saat penyerang sayar menguasai bola. Hal ini mungkin menjadi halangan untuk beberapa pemain.
Namun dari semua kendala dan kekurangan yang ada, Timnas Indonesia U-19 sudah menunjukan peningkatan dalam pertandingan terakhir.