Saturday, April 20, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga JermanDitinggal Pelatih Hansi Flick, Bayern Munchen Alami Kerugian

Ditinggal Pelatih Hansi Flick, Bayern Munchen Alami Kerugian

Pelatih Hansi Flick dirumorkan bakal meninggalkan Bayern Munchen akhir musim nanti. Kabar mengejutkan tersebut menggemparkan ranah sepakbola Jerman. Diketahui penyebab utamanya yakni Hansi Flick tengah berseteru dengan petinggi klub, Hasan Salihamidzic, Direktur Olahraga Bayern Munchen.

Hubungan kedua sosok penting Die Roten itu semakin memburuk setelah kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan mengenai transfer klub. Selain itu juga diakibatkan karena Flick sendiri ingin keluar dari Munchen setelah mengetahui bahwa Karl-Heinz Rummenigge berencana mengundurkan diri akhir tahun 2021.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Perginya pelatih Hansi Flick dari Die Roten akan sangat disayangkan oleh banyak pihak, mengingat pria berusia 55 tahun tersebut telah mencatatkan sejarah penting sepanjang musim lalu. Kedatangan Hansi Flick ke Allianz Arena bagaikan mentari setelah badai.

Pasca pemecatan Niko Kovac tahun 2019 lalu, nama Flick semakin terkenal setelah ia berhasil membawa pemain top Robert Lewandowski menampilkan performa gemilangnya musim lalu. Selain itu, sang pelatih juga sukses mengantarkan Bayern Munchen mendapatkan tiga gelar sekaligus atau treble winner yakni ajang Bundesliga Jerman, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.

Sederet prestasi yang telah ia berikan kepada skuad Die Roten tidak terlepas dari keterampilannya meramu tim. Oleh sebab itu Bayern Munchen akan mengalami kerugian besar jika pelatih Hansi Flick benar-benar akan keluar. Kerugian tersebut sebagai berikut!

Kerugian Die Roten Saat Pelatih Hansi Flick Hengkang

Kerugian pertama yang akan dialami oleh Die Roten yakni kehilangan sosok pemersatu tim. Seperti diketahui jika Hansi Flick merupakan asisten pelatih Niko Kovac periode Juli 2019. Tidak disangka-sangka, tim Bayern justru lebih menyukai diasuh oleh Flick dan tidak banyak yang menyukai kepemimpinan Kovac.

Bahkan dua pemain, Arjen Robben dan Franck Ribbery secara terang-terangan mengatakan jika mereka tidak menyukai Kovac. Oleh karena itu pemain tidak bisa tampil maksimal dibawah asuhan Niko Kovac. Awal musim 2019-2020, skuad Bayern gagal meraih juara sehingga tim manajemen memutuskan memecat Kovac.

Pelatih Hansi Flick yang tadinya masih menjabat sebagai asisten diangkat menjadi pelatih utama sementara. Namun diluar dugaan, ternyata Flick mampu mengubah situasi tim dengan sangat cepat. Berhadapan dengan Olympiacos di Liga Champions, tim berhasil menang 2-0.

Kemenangan itu menjadi penanda kesuksesan debut Flick kala itu. Selain itu, Flick juga berhasil memperbaiki performa Robert Lewandowski yang kini menjadi mesin pencetak gol Bayern. Di godok Hansi Flick, Lewandowski berhasil menjuarai Bundesliga Jerman dan DFB Pokal.

Paling fenomenal ialah Flick berhasil membuat rekor untuk Bayern Munchen tak terkalahkan di ajang Liga Champions musim lalu atau 100% menang.

Kerugian kedua yang akan dialami Bayern jika pelatih Hansi Flick say god bye ialah klub perlu melakukan adaptasi kembali. Sangat jarang pelatih intern bisa mencapai sukses layaknya Flick. Fakta itulah yang menjadi bukti nyata bahwa pelatih 55 tahun itu benar-benar berkualitas dan jenius.

Die Roten tidak bisa berbuat banyak saat Flick melangkahkan kaki keluar dari Allianz Arena. Tentu klub memiliki PR besar untuk mencari pelatih baru yang paham betul dengan kultur sepakbola Jerman terutama Bayern Munchen.

Hal tersebut bukanlah hal mudah, sebab diperlukan waktu lama terutama untuk beradaptasi.

Kerugian ketiga ialah visi permainan akan bergeser. Melatih Bayern Munchen, pelatih Hansi Flick melakukan regenerasi taktik radikal yang berdampak positif bagi permainan Bayern. Selama ini tim menunjukan gaya permainan possession yang menonjolkan dominasi umpan lateral tanpa progresivitas.

Berbeda dengan kepelatihan Niko Kovac dimana ia menempatkan serangan menjadi pertunjukan berkelas intersitas pressing sekaligus garis pertahanan sangat tinggi. Hansi Flick sukses menggali potensi setiap pemain terutama pemain senior seperti Manuel Neuer serta Thomas Muller.

Keberhasilan mengolah pemain senior, Flick juga pandai mencetak pemain muda hebat seperti Alphonso Davies. Selama di asuh Niko Kovac, Alphonso Davies memang tidak mendapatkan menit bermain. Setelah di didik Hansi Flick ia mendapatkan menit bermain regular dan mampu menunjukan permainan impresifnya.

Jasa-jasa pelatih Hansi Flick memang sangat besar. Tidak mudah menemukan sosok pelatih seperti Flick. Bahkan ia juga disebut sebagai sosok coach terlangka. Lantas bagaimana keputusan Flick? Apakah ia benar-benar akan meninggalkan Bayern Munchen? Patut untuk dinantikan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments