Dalam kegemerlapan Premier League yang dipenuhi gaji fantastis, ada cerita-cerita menarik tentang para pemain yang mewarnai panggung sepak bola Inggris. Meskipun gemerlapnya tribun dan panggung sorot lampu adalah bagian tak terpisahkan dari kompetisi ini, tidak semua pemain dapat menikmati nasib seperti itu.
Premier League dikenal sebagai panggung sepak bola paling bergengsi, di mana klub-klubnya mampu memberikan gaji yang mencengangkan kepada para pemainnya. Pada musim 2023/2024, seorang pemain menonjol sebagai raja bayaran tertinggi, yakni Kevin De Bruyne dari Manchester City, yang mendulang gaji mencapai 400 ribu pounds atau sekitar Rp7,6 miliar per pekan.
Namun, pesona Premier League tidak hanya terpancar dari para pemain bintang dengan gaji fantastis. Di balik gemerlapnya, terdapat sejumlah pemain yang berjuang dengan bayaran relatif rendah namun memiliki kontribusi besar.
Dalam musim 2023/2024, lima pemain ini menjelma menjadi pahlawan tak terduga dengan upah yang cukup sederhana dibandingkan bintang-bintang lainnya.
1. Pelly Ruddock Mpanzu
- Klub: Luton Town
- Gaji: £7.500 atau Rp144 juta per pekan
Pelly Ruddock Mpanzu memulai perjalanannya dengan Luton Town pada tahun 2013, ketika klub tersebut masih bermain di divisi lebih rendah sepak bola Inggris. Namun, bersama-sama, mereka menghadapi berbagai rintangan dan membangun fondasi untuk menuju ke puncak Premier League. Mpanzu, yang memiliki 379 penampilan bersama Luton, tidak hanya membawa klub ke level tertinggi, tetapi juga membuktikan bahwa nilai seorang pemain tidak selalu tercermin dalam jumlah gaji.
2. James Shea
- Klub: Luton Town
- Gaji: £7.500 atau Rp144 juta per pekan
James Shea, penjaga gawang andal Luton Town, adalah contoh kiper setia yang terus berkembang di bawah bayaran yang mungkin tidak sebanding dengan rekan-rekan setimnya. Pindah dari AFC Wimbledon pada 2017, Shea telah membuat 107 penampilan di semua kompetisi untuk The Hatters. Meski belum mendapatkan kesempatan di Premier League musim ini, kesetiaannya pada klub dan gajinya yang bersahaja mencerminkan semangat kompetitif yang tak ternilai.
3. Jordan Clark
- Klub: Luton Town
- Gaji: £5.000 atau Rp96 juta per pekan
Jordan Clark, gelandang serba bisa Luton Town, menciptakan cerita yang menarik melalui fleksibilitasnya di berbagai posisi. Meskipun belum banyak bermain pada musim ini, Clark telah membuktikan bahwa kontribusi di lapangan tak dapat diukur hanya dari nominal gaji. Gajinya yang modest tidak menyurutkan semangatnya untuk bersaing di level tertinggi.
4. Rhys Norrington-Davies
- Klub: Sheffield United
- Gaji: £4.000 atau Rp76 juta per pekan
Rhys Norrington-Davies, pemain bertahan asal Wales, telah menjadi bagian dari Sheffield United sejak tahun 2018. Meskipun mengalami cedera hamstring sebelum Piala Dunia 2022, Norrington-Davies tetap setia pada klubnya. Gajinya yang tergolong rendah mencerminkan kesetiaan dan semangatnya yang kuat, bahkan di tengah tantangan cedera yang sulit.
5. Alex Mighten
- Klub: Dipinjamkan ke KV Kortrijk (sebelumnya Nottingham Forest)
- Gaji: £3.462 atau Rp66,5 juta per pekan
Alex Mighten, pesepakbola muda berbakat yang saat ini dipinjamkan ke KV Kortrijk di Belgia, adalah pemain dengan bayaran terendah di Premier League. Meskipun masih berusia 21 tahun, potensinya membuktikan bahwa keberhasilan di lapangan dapat membawa lonjakan gaji di masa depan. Produk akademi muda Nottingham Forest ini telah tampil sebanyak dua kali sebagai starter di Jupiler Pro League, menunjukkan bahwa kualitasnya jauh melampaui nominal gaji yang ia terima.
Meski terendah dalam nominal, gaji mereka menjadi kisah inspiratif di tengah gemerlapnya sepak bola top Inggris. Bagi para pemain ini, sepak bola bukan hanya soal gaji, tetapi juga cinta dan dedikasi terhadap olahraga yang memukau jutaan mata di seluruh dunia.
Melihat cerminan gaji yang sangat jauh dari angka tertinggi yang berada di kompetisi terbesar Inggris tersebut, jelas bahwa tiap pemain memiliki nilai yang berbeda. Ada yang memiliki bayaran luar biasa dengan performa yang juga mencerminkan bayaran tersebut. Dan juga ada yang mendapatkan bayaran biasa saja dengan performa yang setara.
Nominal angka yang mereka terima tentu disesuaikan oleh kontribusi dan hal apa saja yang mereka lakukan untuk klub. Gaji yang rendah didapat oleh pemain-pemain di atas tentunya memiliki alasan tersendiri yang membuatnya memang harus mendapatkan gaji dengan nilai tersebut.
