Thursday, April 18, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga PerancisCap Liga Petani Terhapus karena Lille dan PSG Bersaing Ketat Meraih Juara...

Cap Liga Petani Terhapus karena Lille dan PSG Bersaing Ketat Meraih Juara Ligue 1

Cap Liga Petani terhapus karena Lille dan PSG bersaing ketat meraih juara Ligue 1. Cap tersebut memang sangat lekat dengan Liga Perancis, kompetisi divisi utama sepak bola Perancis. Ini dikarenakan selama bertahun-tahun PSG menjadi juara tanpa ada yang dapat menjegal.

Biasanya, jauh sebelum pekan akhir musim tiba PSG sudah memastikan diri sebagai pemenang. Poin yang diraihnya jauh melampaui urutan kedua.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Namun, di musim 2020-2021 kompetisi berubah. PSG tidak sedigjaya tahun-tahun sebelumnya. Sementara klub lain, seperti Lille, Lyon, dan AS Monaco terus menempel ketat.

Les Dogues, julukan bagi Lille memang di luar dugaan. Tidak ada yang menyangka mereka dapat memenangkan banyak pertandingan tanpa pemain bintang yang dibayar mahal, sebagaimana PSG.

Cap Liga Petani Terhapus di Pekan ke-37 Liga Musim 2020-2021

Liga Perancis dan Spanyol menjadi dua kompetisi yang paling ramai sampai pekan terakhir. Ini mengakibatkan banyak mata masyarakat bola terus menyaksikan pertandingan yang akan diselenggarakan.

Bagaimana tidak? Tinggal dua liga divisi utama tersebut yang belum dapat dipastikan klub yang akan meraih juara.

PSG dan Real Madrid sebagai juara bertahan atau Atletico Madrid dan Lille?

Yang pasti, kedua juara bertahan berada di ujung tanduk karena berada di posisi kedua. Jika pekan terakhir alias ke-38 pemuncak klasemen berhasil memenangkan pertandingan, keduanya dipastikan akan melepaskan gelar tahun ini.

Meski demikian, asa PSG menjadi lebih besar dari pekan sebelumnya. Bahkan, AS Monaco di peringkat ketiga juga menjaga peluang.

Secara tidak terduga, Lille bermain imbang dengan AS Saint-Etienne di kandang sendiri. Dengan demikian, klub hanya mendapat tambahan 1 poin menjadi 80.

Lille tetap berada di posisi pertama. Namun, jarak atau selisih poin dengan PSG hanya 1.

PSG, Senin 17 Mei 2021 berhasil memenangkan laga atas Reims dengan skor telak 4-0.

AS Monaco membuntuti dengan ketat di posisi ketiga dengan selisih hanya dua dari PSG. Mereka juga baru saja menang telak, 5-2 dari Nimes sebagai tamu.

Keajaiban dibutuhkan AS Monaco. Mereka berharap menang dan kedua pesaingnya kalah. Begitu pula dengan PSG.

Pasalnya, jika Lille menang melawan Angers itu artinya PSG harus mengubur harapannya kembali menjadi juara.

PSG sendiri di atas kertas diperkirakan akan memenangkan lawan melawan Brest. Klub yang terancam degradasi di musim selanjutnya.

Tidak ada lagi cap Liga Petani, di mana klub-klub selain PSG bermain di bawah standar. Paling tidak, 3 klub: Lyon, Lille, dan AS Monaco sudah bermain sangat bagus.

Ini Langkah Lille Menghapus Cap Liga Petani

Di atas sudah disebutkan, bahwa secara tidak terduga Lille bermain bagus hingga kini berada di puncak klasemen. Beberapa kali skuad ini terpeleset, tetapi kembali lagi ke posisi awalnya.

Bagaimana langkah Lille mencapai puncak hingga menghapus cap Liga Petani pada Ligue 1?

Pertama, manajemen dan pelatih meregenerasi pemain dengan baik. Transfer pemain tidak mahal tetapi yang penting bagus.

Tentu saja ini perlu pengamatan serius. Manajemen berhasil membuktikannya.

Pada akhir musim lalu, dua anak asuh Chrostope Galtier hengkang ke klub lain dengan transfer cukup besar. Mereka adalah Victor Osimhen dan Gabriel Megalhaes. Keduanya kemudian digantikan oleh pemain dengan biaya transfer lebih murah dan tidak kalah bagus, Sven Botman dan Jonathan David.

Kedua, pelatih berhasil membentuk tim yang sangat kompak. Pertahanan menjadi perhatian utamanya dan berhasil.

Meski tidak selalu menang, dalam 37 laga yang sudah dijalani kiper baru 22 kali memungut bola di gawangnya.

Cara ini membuat hegemoni PSG di Ligue 1 nyaris berakhir.

Ketiga, pelatih juga berhasil mendatangkan pemain gaek berkualitas. Burak Yilmaz didatangkan ke klub dengan cuma-cuma karena kontraknya dengan klub lama sudah berakhir.

Pemain veteran asal Turki ini berhasil melengkapi skuad. Dia menjadi andalan Lille, meski awalnya hanya didatangkan sebagai cadangan Jonathan David dan Timothy Weah.

Yilmaz juga berhasil menjadi pemain Lille dengan gol terbanyak di musim 2020-2021. Ia mencatatkan namanya 15 kali di papan skor. Bahkan, catatan melampaui angka Osimhen yang hengkang ke Napoli dengan mahar 70 juta poundsterling.

Ligue 1 belum berakhir. Pekan ke-38 alias minggu terakhir, Lille harus menang dan membuktikan bahwa cap Liga Petani pada kompetisi benar-benar salah.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments