Thursday, April 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaArema FC Belum Pastikan Nasib Para Asisten Pelatih

Arema FC Belum Pastikan Nasib Para Asisten Pelatih

Arema FC punya kebijakan yang unik jelang kompetisi musim 2022/2023. Singo Edan sudah punya 27 pemain yang

diikat kontrak. Tapi, mereka belum memastikan masa depan para asisten pelatih kepala Eduardo Almeida.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Arema FC langsung mengambil langkah penting begitu BRI Liga 1 2021/2022 usai. Kontrak pelatih Almeida

langsung diperpanjang. Setelah itu, Singo Edan gencar mendatangkan pemain baru. Terutama pemain lokal.

Namun, Arema FC justru belum memastikan masa depan para asisten Almeida. Jika merujuk musim lalu,

Almeida punya beberapa tangan kanan yakni Kuncoro, Singgih Pitono, dan Siswantoro yang berstatus sebagai

asisten pelatih, kemudian video analis, FC Yanuar. Lalu, ada duet pelatih kiper, Jarot Supriadi dan Felipe Americo.

Ternyata manajemen Singo Edan memiliki pertimbangan sendiri sebelum memberikan perpanjangan kontrak

kepada para asisten pelatih itu. Soal asisten pelatih, Sudarmaji masih menunggu regulasi. Sementara Sudarmaji

anggap ada perubahan, apakah minimal harus lisensi B atau A. Khawatir justru A-Pro demi mengakomodasi para

pelatih yang sudah memiliki lisensi tersebut. Selain itu, manajemen Arema FC belajar dari pengalaman musim lalu,

khususnya pelatih kiper. Felipe Americo tidak bisa memenuhi syarat mnimal memiliki lisensi C dan level 1

goalkeeper, sehingga Singo Edan harus mendatang pelatih kiper tambahan, Jarot Supriadi, yang sudah memenuhi

persyaratan lisensi tersebut. Sudarmaji harus mengambil pengalaman musim lalu. Regulasi baru muncul setelah

manajemen mengikat kontrak staf pelatih. Sekarang Sudarmaji harus menunggu.

Optimistis Bersama Eduardo Almeida

Sementara untuk pelatih kepala, manajemen Singo Edan sudah yakin Eduardo Almeida memenuhi syarat.

Begitu juga dengan pelatih fisik, Joao Paulo Urbano Moreira. Media officer Arema FC mengatakan kalau pelatih

fisik, mungkin tahun lalu masih bisa lisensi C. Tapi, pelatih fisik mereka sudah punya B dari UEFA.

Itu level pelatih fisik yang paling tinggi. Jadi sudah aman karena memenuhi regulasi pastinya.

Meski masa depannya masih digantung, para staf pelatih Singo Edan mau menerimanya.

Itu sudah menjadi kebijakan dari manajemen.

Jika memperpanjang semua staf pelatih dari musim lalu, Arema FC punya komposisi pelatih yang

gemuk, karena total ada 8 orang termasuk pelatih kepala.

Almeida Tak Punya Alasan Lagi Untuk Arema Wajib Juara Musim Depan

Musim 2021/22 BRI Liga 1 tidak berakhir manis buat Arema FC. Sempat bertengger cukup lama di puncak

klasemen, klub berjuluk Singo Edan itu kemudian finis di posisi empat. Namun manajemen masih memaklumi

kinerja pelatih, Eduardo Almeida. Sebab, materi pemain Arema kedalamannya masih dibawah juara Liga 1,

Bali United dan tim papan atas lainnya. Manajer Arema, Ali Rifki menegaskan Almeida tak punya alasan gagal juara

karena kebutuhan pemain semua sudah dipenuhi. Begitu juga dengan tambahan di staf kepelatihan.

Seperti diketahui, Arema sudah merekrut 7 pemain baru. Mereka merupakan pemain lokal sarat pengalaman.

Seperti Evan Dimas, Adam Alis, Andik Rendika Rama, Hasim Kipuw dan lainnya. Ali Rifki akan bicara kepada

pelatih jika target musim depan juara karena semua keinginan soal pemain sudah dipenuhi. Kalau musim lalu

alasan materi pemain, masih ia terima. Mudah-mudahan musim depan Arema FC juara. Kehadiran pelatih fisik baru

asal Portugal, Joao Moreira juga diharapkan membuat stamina pemain Arema FC bisa lebih baik.

Pada musim lalu, performa pemain Arema tak bisa konsisten 90 menit. Mereka seperti main aman dan jarang

memperagakan tempo tinggi. Itu jadi indikasi tim pelatih Arema khawatir stamina pemainnya cepat habis.

Kalau pelatih fisik juga banyak masukan dari Aremania dan kebutuhan tim pelatih. Sekarang ia sudah penuhi.

Orangnya masih belum datang, tapi fotonya sudah ia munculkan beberapa waktu lalu. Musim lalu Arema memang

bersaing di papan atas. Tapi ada yang kurang dari performa Singo Edan. Aremania menyebut tim kesayangannya

tampil monoton. Banyak bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik. Tapi ada segi positif dari cara bermain

tersebut. Arema jadi tim kedua dengan jumlah kemasukan paling sedikit. Hanya 25 gol.

Kendati demikian, Aremania berharap musim depan permainan Ahmad Alfarizi dkk. lebih atraktif dan menghibur.

Dengan begitu para pemain Arema harus berlatih lebih keras lagi demi mempertahankan penampilan yang baik.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments