Tuesday, November 19, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaAnalisis Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Apa yang Perlu Ditingkatkan dari Pertemuan...

Analisis Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Apa yang Perlu Ditingkatkan dari Pertemuan Sebelumnya?

Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangan mereka di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ke-3 dengan menghadapi Timnas Arab Saudi. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa, 19 November 2024, pukul 19.00 WIB. Indonesia kini berada di peringkat enam, alias posisi juru kunci, dengan tiga poin dari hasil 0 kemenangan, 3 seri, dan 2 kekalahan. Namun, selisih poin dengan tim-tim yang berada di atas mereka sangat tipis, yakni hanya terpaut dua poin dari Bahrain, dan tiga poin dari Australia, Arab Saudi, serta China. Di sisi lain, Jepang memimpin klasemen dengan 13 poin.

Pada laga sebelumnya, Indonesia menelan kekalahan telak 0-4 dari Jepang di SUGBK. Sementara itu, Arab Saudi, yang kini dilatih oleh Hervé Renard, hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Australia. Pada pertemuan pertama antara kedua tim di Jeddah, Indonesia mencuri hasil imbang 1-1. Meski sempat unggul lewat gol Ragnar Oratmangoen, tuan rumah membalas melalui gol Musab Fahz Aljuwayr. Namun, ada sejumlah aspek yang perlu diperbaiki oleh Indonesia untuk meraih hasil lebih baik saat menghadapi Arab Saudi di Jakarta.

- Advertisement -
asia9QQ

Sekilas Pertemuan Sebelumnya

Pada pertandingan di Jeddah, Indonesia tertekan sepanjang pertandingan, dengan Arab Saudi mendominasi penguasaan bola hingga 66%. Indonesia hanya mampu menguasai bola sebesar 34%, dan ini tercermin dari jumlah operan yang jauh lebih sedikit. Arab Saudi tercatat melakukan 593 operan dengan akurasi 85%, sementara Indonesia hanya 313 operan dengan akurasi 73%. Dalam hal serangan, Arab Saudi mencatatkan 18 tembakan, dengan 4 di antaranya tepat sasaran, sedangkan Indonesia hanya mampu melepaskan 8 tembakan dengan 2 yang mengarah tepat ke gawang. Meski begitu, Indonesia patut berbangga karena kiper Maarten Paes tampil gemilang, menyelamatkan beberapa peluang berbahaya, termasuk tendangan penalti dari Salem Al Dawsari.

Penguasaan Bola dan Umpan

Salah satu hal yang sangat terlihat dari pertemuan sebelumnya adalah dominasi penguasaan bola oleh Arab Saudi. Untuk bisa menghadapi mereka di Jakarta, Indonesia perlu meningkatkan kemampuan dalam menguasai bola. Menjaga penguasaan bola yang lebih baik akan sangat berguna untuk meredam tekanan dari tim lawan. Selain itu, efektivitas operan juga menjadi kunci. Dalam laga di Jeddah, Indonesia hanya berhasil menyelesaikan 313 umpan, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 593 umpan yang dilesakkan oleh Arab Saudi. Peningkatan dalam kualitas dan kuantitas umpan akan membuka lebih banyak peluang serangan dan mengurangi kesulitan dalam bertahan.

Efektivitas Serangan: Mengoptimalkan Setiap Peluang

Meski Indonesia memiliki 8 tembakan, hanya 2 yang tepat sasaran. Sering kali, peluang yang ada tidak dapat dimaksimalkan secara maksimal. Para pemain depan perlu lebih tajam dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang tercipta, sementara lini tengah harus lebih aktif memberikan dukungan serangan, baik dengan umpan-umpan kunci maupun penetrasi ke area pertahanan lawan. Timnas Indonesia harus bisa meningkatkan efektivitas serangan untuk mencetak gol, karena peluang yang tercipta selama ini sering kali terbuang sia-sia. Memaksimalkan serangan balik dan transisi permainan juga dapat menjadi senjata yang berbahaya menghadapi Arab Saudi.

Disiplin Pertahanan: Mengurangi Pelanggaran dan Kesalahan

Pertahanan Indonesia perlu memperbaiki beberapa aspek, terutama dalam hal disiplin dan koordinasi. Pada pertemuan sebelumnya, Indonesia tercatat melakukan 15 pelanggaran dan menerima 3 kartu kuning. Terlalu banyak pelanggaran dapat memberi kesempatan bagi Arab Saudi untuk memanfaatkan situasi bola mati, seperti tendangan bebas atau tendangan sudut. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa mengurangi pelanggaran yang tidak perlu dan meningkatkan koordinasi antar lini pertahanan agar tidak memberikan peluang bagi tim lawan.

Memanfaatkan Situasi Bola Mati: Peluang yang Sering Terabaikan

Dalam pertandingan di Jeddah, Indonesia hanya mendapatkan satu tendangan sudut, yang menandakan kurangnya tekanan di area pertahanan Arab Saudi. Situasi bola mati, seperti tendangan sudut dan tendangan bebas, harus dimanfaatkan dengan lebih optimal. Dengan penguasaan bola yang lebih baik, Indonesia dapat menciptakan lebih banyak peluang dari set-piece, yang bisa menjadi alternatif mencetak gol. Pemain-pemain tinggi dan kuat di udara, seperti Elkan Baggott dan Ferdinand Sinaga, bisa menjadi kunci dalam mengoptimalkan situasi ini.

Kesimpulan

Dengan perbaikan di beberapa aspek kunci seperti penguasaan bola, efektivitas serangan, disiplin pertahanan, dan pemanfaatan situasi bola mati, Timnas Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk meraih kemenangan saat menjamu Arab Saudi di Jakarta. Dukungan dari suporter di SUGBK juga sangat penting untuk memberi semangat kepada pemain dan menambah tekanan bagi lawan. Jika Indonesia bisa memperbaiki hal-hal yang disebutkan di atas, mereka dapat meraih hasil yang lebih baik dan memperbaiki posisi mereka di klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments