Mohamed Salah kembali menjadi pusat perhatian meski tidak tampil pada akhir pekan lalu. Komentarnya setelah hasil imbang 3-3 Liverpool melawan Leeds United membuka babak baru ketegangan internal klub. Situasi ini muncul ketika performa tim belum menemukan stabilitas, sementara hubungan Salah dengan Arne Slot justru semakin retak. Ketika sang winger mengaku tidak memahami alasan dirinya dicadangkan secara berulang, publik mulai melihat persoalan yang lebih besar daripada sekadar rotasi taktik.
Selain itu, performa Salah yang merosot sejak musim lalu membuat sebagian pendukung menganggap keputusan Slot sebagai langkah yang masuk akal. Dengan demikian, suporter kini terpecah menjadi dua kubu. Ada yang melihat Salah sebagai korban keputusan pelatih, tetapi ada pula yang menilai bahwa menurunnya kualitas permainan Salah turut menjadi penyebab dilepasnya peran penting tersebut. Karena itu, konflik ini menjadi salah satu polemik paling rumit yang pernah dihadapi Liverpool dalam beberapa tahun terakhir.
Hubungan Salah dan Slot Semakin Memburuk
Sumber internal menyebutkan bahwa hubungan Salah dan Slot kini berada pada titik paling rendah. Keputusan Slot mencadangkan Salah dalam tiga laga Premier League terakhir, bahkan dua kali tanpa memberinya satu menit bermain, menimbulkan berbagai spekulasi. Selain membingungkan suporter, situasi ini turut memicu dugaan bahwa hubungan keduanya sudah tidak dapat diperbaiki.
Salah sendiri menyampaikan pernyataan yang memancing kontroversi. Ia mengaku tidak tahu alasan dirinya duduk di bangku cadangan. Komentar tersebut langsung memecah opini publik. Sebagian melihat Salah sebagai sosok yang diperlakukan tidak adil, sementara sebagian lain menilai ucapannya mengindikasikan sikap egois yang justru memperburuk keadaan.
Pendekatan Slot terhadap peran Salah dinilai sulit dipahami. Selain perubahan taktik, Slot beberapa kali menempatkan Salah di area permainan yang tidak sesuai dengan kekuatannya. Keputusan-keputusan itu perlahan memperlebar jurang di antara mereka, menciptakan friksi yang semakin terbuka di mata publik.
Penurunan Performa yang Tidak Bisa Diabaikan
Walau konflik internal mendapat sorotan besar, fakta lain yang tidak kalah penting adalah merosotnya performa Salah. Sejak akhir Februari musim lalu, ia hanya mencetak enam gol dalam 33 pertandingan jika penalti tidak dihitung. Statistik tersebut merupakan yang terburuk sepanjang kariernya di Liverpool.
Selain itu, kreativitasnya juga menurun. Opta mencatat penurunan expected assist Salah musim ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontribusinya dalam menciptakan peluang berada di titik minimum. Tingkat keberhasilan dribble yang jatuh di bawah 25 persen semakin mempertegas bahwa keunggulan fisik dan kelincahan yang dulu menjadi identitasnya kini mulai memudar.
Jamie Carragher bahkan pernah mengatakan bahwa Salah sudah habis. Meskipun kritik itu terdengar keras, perubahan karakter bermain Salah memang terlihat jelas. Ia tidak lagi mampu melewati pemain bertahan dengan mudah. Selain itu, sentuhan eksplosif yang selama bertahun-tahun membuatnya menjadi ancaman konstan kini jarang terlihat.
Taktik Slot Dinilai Memperburuk Situasi
Di sisi lain, sebagian pihak berpendapat bahwa penurunan Salah tidak terjadi sepenuhnya karena faktor fisik. Cara Slot membangun struktur tim dianggap ikut memperparah keadaan. Pada awal musim, Slot menggunakan formasi 4-2-3-1 untuk menyesuaikan peran Florian Wirtz. Formasi tersebut memaksa Salah bermain lebih melebar dan jauh dari area kotak penalti.
Ketika Liverpool kembali ke pola 4-3-3, kondisinya tidak banyak berubah. Slot memberikan peran underlapping kepada Conor Bradley, sehingga Salah sering terjebak di sisi lapangan yang sempit. Perubahan tersebut membuatnya kehilangan peluang untuk masuk ke ruang berbahaya yang selama ini menjadi senjata utamanya.
Sentuhan Salah di kotak penalti juga turun drastis. Hal ini memicu dugaan bahwa ia seperti disiapkan untuk gagal. Bahkan Salah sempat menyatakan bahwa ada seseorang yang tidak menginginkannya berada di klub. Pernyataan itu menandai betapa seriusnya krisis kepercayaan antara pemain dan pelatih.
Persimpangan Penting bagi Liverpool
Konflik antara Salah dan Slot kini membawa Liverpool ke titik krusial. Klub harus menentukan arah dengan bijaksana. Jika tidak ditangani segera, ketegangan ini dapat mengganggu stabilitas ruang ganti. Selain itu, masa depan Salah—yang sudah dikaitkan dengan kepindahan pada Januari 2026—semakin tidak jelas.
Liverpool membutuhkan solusi cepat untuk menghindari dampak lebih luas. Mereka harus memutuskan apakah rekonsiliasi masih mungkin terjadi atau perpisahan menjadi jalan terbaik. Apa pun keputusan akhirnya, klub harus menjaga agar situasi ini tidak memengaruhi performa tim secara keseluruhan.
Dengan jadwal padat di depan mata, setiap langkah harus diambil dengan pertimbangan matang. Salah dan Slot berada di persimpangan yang menentukan, dan keputusan dalam beberapa pekan ke depan akan memengaruhi arah Liverpool selama bertahun-tahun ke depan.
