Chelsea sudah merogoh kocek yang sangat besar di bursa transfer musim panas 2020. Agar menjadi pemenang Premier League, dua posisi ini harus ditingkatkan lagi di The Blues.
Di bursa transfer musim panas lalu, Chelsea setidaknya sudah menghabiska 200 juta paun untuk mendatangkan pemain. Pemain baru tersebut diantaranya Hakim Ziyech, Timo Werner, Kai Havertz, Ben Chilwell, lalu Edouard Ziyech, dan mengontrak Thiago Silva.
Sejauh ini Chelsea bisa tampil apik di Liga Inggris dengan posisi klasemen yang bagus. Tim asuhan Frank Lampard itu berada di urutan kelima sementara dengan perolehan 15 poin dari delapan laga. Ini selisih tiga poin dari Leicester City yang lebih unggul.
Mantan penyerang Chelsea, Jimmy Floyd Hasselbaink, tim asuah Lampard ini perlu rombakan skuad agar performanya lebih ciamik. Menurutnya, Chelsea harus memiliki bek tangguh dan gelandang kreatif.
Untuk posisi bek, Jimmy menyarankan Caglar Soyuncu (Leicester City) dan Milan Skriniar (Inter Milan).
“Performa Kalidou Koulibaly tidak diragukan lagi, namun usianya hampir kepala tiga dan harganya akan sangat fantastis. Menurut say ayang lebih cocok adalah bek Leicester, Caglar Soyuncu, dia bisa bermain bagus di Chelsea,” ungkap Hasselbaink dilansir Metro.
“Selain itu, bek Inter Milan, Milan Skriniar, juga menjadi sorotan karena performanya yang sangat bagus. Masih banyak pemian yang bisa direkomendasikan, tapi memang posisi tersebut memang belum bisa ada yang mengisi.”
“Ada juga beberapa gelandang kreatif lainnya. Misalnya, Mason Mount yang kemungkinan besar harus ‘ditemani’ pemain lain jika masuk Chelsea. Selain itu juga ada havertz.”
“Pokoknya posisi tersebut harus ditempati oleh pemain yang tepat. Dan saya merasa Chelsea tetap bersinar,” sambungnya.
Lampard Bisa Galau Sampai Rumah Kalau Chelsea Kalah
Manajer Chelsea Frank Lampard mengakui kalau dirinya benar-benar jatih cinta pada The Blues. Kalau Chelsea sampai ditumbangkan, ia bisa-bisa galau sampai rumah.
Frank Lampard adalah mantan pemain Chelsea yang sejak musim 2019/2020 lalu menjabat sebagai manajer klubnya. Ia berhasil membawa Chelsea finish di peringkat ketiga.
Selama menjadi pemain, karier Frank Lampard tampak mulus-mulus saja. Ia bermain untuk Chelsea dari tahun 2001 sampai 2014.
Lampard pun saat itu sudah mempersembahlan tiga titel Premier League, empat Piala FA, dan satu juara Liga Champions untuk Chelsea. Ia juga dinobatkan sebagai top skor klub dengan 211 gol.
Ia juga mengakui, menjadi manajer The Blues bisa dibilang gampang-gampang susah. Ia hanya mengawasi dari pinggir lapangan dan melihat pasukannya berjuang.
Kalau Chelsea ditumbangkan lawannya, Lampard bisa sampai tidak bisa tidur!
“Kekalahan Chelsea adaah mimpi buruk bagi saya. Sampai rumah pun rasanya masih terngiang-ngiang,” ujar Lampard seperti dilansir dari The Sun.
“Pokoknya saya sampai merasa galau. Bahkan saya sampai melewatkan jam makan malam bersama keluarga jika Chelsea tidak menang. Anak-anak berusaha menghibur, tapi tetap saja saya masih kepikiran,” sambungnya.
Hal ini juga disampaikan oleh istri Frank Lampard, Christine Lampard. Menurutnya, Lampard perlahan sudah bisa lebih santai dan menerima nasib jika tim kesayangannya itu kalah.
“Kalau Chelsea kalah, waktu kencan kami berdua bahkan sampai dibatalkan. Namun, itu dulu. Sekarang ia sudah bisa lebih menerima sehingga ia terlihat lebih santai,” kata Christine di kesempatan berbeda.
Skuad The Blues Banyak yang Cedera
Dilansir dari Mirror, kondisi Chelsea bisa dibilang sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, tidak sedikit pemainnya yang mengalami cedera, terutama pemain skuad utamanya.
Bek kiri Chelsea, Ben Chilwell mengalami cedera saat membela Timnas Inggris melawan Belgia pada Senin (16/11) kemarin. Punggung Chilwell bermasalah sehingga posisinya harus digantikan.
Selain itu, bek tengah Thiago Silva juga sata itu tidak dimainkan saat harus berduel dengan Newcastle United. Silva harus seperinya harus absen dulu, mengingat pemain berusia 36 tahun itu baru saja bermain untuk Timnas Brasil di kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dua pemain The Blues, Christian Pulsic dan Kai Havertz juga tidak diturunkan dulu ke lapangan. Pulisic masih suka kambuh terkait cedera hamstringnya, sedangkan Kai Havertz masih masih harus menjalani karantina mandiri karena terjangkit virus corona.