Nicolas Pepe bisa dibilang sedang gelisah karena belum pernah bermain sebagai starter di Arsenal. Jika dilihat dari data statistik yang ada, Pepe belum bisa tampil maksimal dan belum layak tampil sebagai starter.
Pepe didatangkan dari Lille musim panas tahun lalu dengan mahar yang fantastis. Arsenal harus membeli Pepe sebesar 72 juta paun. Ia pun sangat diharapkan bisa mempersembahkan gol untuk Arsenal bersama Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette.
Kenyataannya, Pepe minim sekali mncetak gol. Musim lalu, ia hanya mencatatkan delapan gol dan 10 assist dari total 42 penampilam. Ini tentu saja bukan catatan yang baik untuk Pepe yang sebelumnya berhasil mencetak lebih dari 20 gol.
Oleh karena itu, tidak heran jika Pepe belum pernah diturunkan sebagai starter, termasuk musim ini. Di musim 2019/2021, Pepe punya waktu bermain 2.717 menit alias 64 menit per pertandingan.
Sementara musim ini, Pepe bermain sebanyak 12 kali dengan catatan tiga gol dan dua assist. Durasi mainnya dikurangi menjadi 54 menit saja per laga. Inilah yang membuat Pepe galau dan ingin merasa lebih diandalkan di Arsenal.
“Saya sebenarnya ingin lebih sering bermain. Minimal saya punya durasi bermain yang lebih banyak,” ujar Pepe kepada Canal Plus.
“Setiap pemain kalau diturukan ke lapangan pasti senang. Dan itu menjadi salah satu obat hati saya agar tidak galau,” sambungnya.
“Arteta ingin saya lebih maksimal 100% sepanjang pertandingan. Setelah itu, dalam sesi latihan, saya merasa cuma jadi pemain pengganti pekan berikutnya.”
“Pelatih sejauh ini sudah ngobrol dengan saya. Saya bisa dibilang frutasi kalau dijadikan sebagai pemain cadangan”
“Tapi saya tidak bisa memaksakan karena semuanya tergantung pelatih.”
Pemain Arsenal Katanya Sedang Loyo, Termasuk Nicolas Pepe
Penampilan Arsenal di beberapa laga terlihat sangat tidak memuaskan. Para penyerangnya sedang minim mencetak gol.
Arsenal saat ini menduduki posisi ke-11 dengan perolehan 12 poin di Klasemen Liga Inggris sementara. The Gunnerssejauh ini sudah meraih kemenangan dan kekalahan masing-masing empat kali.
Padahal Arsenal bisa meraih dua kemenangan di awal Liga Inggris. Namun, The Gunners kemudian harus gigit jari setelah dibantai Liverpool dan Manchester City. Dan yang terbaru, pasukan Arteta tersebut berhasil ditaklukan Aston Villa 0-3.
Salah satu penyebab loyonya performa Arsenal adalah pada lini serangnya. Pierre-Emerick Aubameyang, Alexandre Lacazette, dan Willan sedang tidak bagus.
Alexandre Lacazette sudah mencetak tiga gol dari tujuh laga, Aubameyang dua gol dari delapan laga, dan Willian masih nol.
Sang kapten, Aubemayang padahal bisa tampil maksimal musim lalu. Dengan jumlah pertandingan yang sama dengan musim sekarang, Aubameyang berhasil mencatatkan delapan gol. Bahkan di beberapa pertandingan terakhir, shots on target The Gunners sangat minim!
Arsenal hanya melayangkan dua tembakan ke gawang saat melawan Aton Villa, dua tembakan ke gawang melawan MU, dan empat tembakan saat melawan Leicester.
Arsenal nampaknya kesulitan beraksi di kotak penalti lawan. Awalnya mereka bisa menguasai bola degan baik, namun pada akhirnya malah sia-sia.
Tidak heran jika beberapa pemain di lini serang merasa down. Nicolas Pepe yang didatangkan pada musim lalu juga sangat minim bermain.
Willian, pemain barunya di musim ini yang didatangkan dari Chelsea juga tampil tidak maksimal. Padahal, ia bisa bermain sangat apik di Premier League.
Lini serang Arsenal harus segera dibenahi dan ini menjadi PR bagi Arteta. Jika dibiarkan terus seperti ini, The Gunners bisa tergusur di Liga.
Menurut Arteta, performa pemainya yang naik turun disebabkan oleh mereka sendiri. “Ini sebenarnya tidak bisa diterima. Kami bisa kalah kalau pemainnya seperti ini,” katanya seperti dilansir dari BBC.
Mikel Arteta dan para staffnya akan mengevaluasi hal ini. Bahkan dia juga ingin semua pemainnya untuk introspeksi diri.
“Masalah ini harus segera diatasi, dan pemain harus introspeksi diri daripada menyalahkan orang lain,” tegasnya.
“Sejauh ini kami terlihat belum konsisten. Jadi, ini memang harus cepat-cepat diatasi. Tentu saja saya yang bertanggung jawab penuh atas tim ini. Jadi, saya ingin mental tim tetap kuat,” tutup Arteta.