Bola memang bundar, menggelinding tidak dapat dipastikan arahnya tergantung tendangan, kekuatan, dan permainan di lapangan. Meski tim sudah dirasakan cukup kuat, kemenangan belum tentu dapat diraih. Itulah yang dialami Real Madrid yang bertekuk lutut dari Valencia di laga tadi malam.
Los Blancos memang kalah dengan skor tidak terduga, 1-4. Ini artinya klub asuhan Zidane mengalami kekalahan kedua selama La Liga musim 2020-2021. Sebelumnya mereka pernah kalah dari Cadiz 0-1.
Real Madrid Bertekuk Lutut, Ini Prosesnya
Laga kedelapan Madrid malam tadi merupakan pertandingan yang ditunggu. Real Madrid, seperti biasa diunggulkan. Apalagi, skuat asuhan pelatih asal Perancis ini pekan lalu sempat menduduki posisi puncak klasemen sementara.
Bermain di kandang Valencia, skuat dengan Kapten Sergio Ramos ditekan sejak awal. Valencia melakukan strategi menyerang habis-habisan.
Serangan bertubi-tubi dilakukan sejak peluit tanda dimulainya laga berbunyi.
Uros Racic di menit keenam pertama kali memperoleh kesempatan mencetak gol. Tendangannya masih dapat dihadang oleh Thibaut, sang kiper. Tidak lama kemudian, di menit ke-10, pemain Valencia lain, Marcos Asensio juga menciptakan peluang, tetapi masih gagal.
Begitu pula dengan eks pemain yang kini bermain untuk lawan, Denis Cheryshev. Dia juga masih gagal menaklukan Thibaut.
Pemain Real Madrid sebenarnya tidak tinggal diam. Mereka juga menciptakan peluang meski lebih sedikit.
Ada tendangan Luka Modric, dua menit berselang dari kegagalan Denis Cheryshev. Kali ini, kiper lawan, Jaume Domenech yang menggagalkan. Sundulan Kariim Benzema ke gawang di menit ke-25 juga berhasil digagalkan.
Namun, serangan Los Blancos sempat membuahkan hasil. Kariim Benzema berhasil mencatatkan namanya di papan skor dan membuat El Real unggul 1-0.
Valencia sebenarnya sudah menurunkan tempo permainan ketika tertinggal. Akan tetapi nasib baik tidak berpihak pada klub yang telah banyak menjuarai La Liga.
Setelah Kariim Benzema membukukan kemenangan, di menit ke-29 Lucas Vazquez terlihat melakukan handball oleh wasit di kotak penalti.
Carlos Soler mengeksekusi bola, tetapi gagal.
Sayangnya, melalui Video Assistant Referee (VAR) wasit melihat ada Yunus Musah di kotak penalti saat eksekusi. Akhirnya, wasit memutuskan penalti diulang. Beruntung bagi Valencia dan sebaliknya untuk Los Blancos. Tendangan dari kotak putih dari Carlos Soler langsung merobek gawang Thibaut.
Kedudukan menjadi seimbang 1-1.
Tidak sampai di situ, pada menit ke-43 Raphael Varane yang berada di lini belakang bermaksud menghalau bola lawan. Tanpa diduga bola masuk ke gawang Thibaut yang saat itu tidak mengira akan terjadi demikian.
Gol bunuh diri menyebabkan Valencia unggul 2-1 di babak pertama.
Belum sampai 10 menit babak kedua dimulai, pelanggaran kembali dilakukan pemain Madrid. Kali ini Maximiliano yang bertanggung jawab. Hadiah penalti yang diberikan kepada Valencia kembali dieksekusi oleh Carlos Soler dan membuahkan hasil. Valencia menambah keunggulan 3-1.
Sebagai tim unggulan dengan pemain terbaik, skuat Zinedine Zidane pantang menyerah. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya mereka berhasil membalikkan keadaan.
Di menit ke-57, Federico berusaha mengejar ketinggalan dengan tendangan jarak jauhnya dan masih gagal.
Keberuntungan kembali berpihak pada Valencia yang menjamu lawannya. Di menit ke-60 Sergio Ramos melakukan handball di kotak penalti. Carlos Soler yang mengeksekusi bola ke gawang lawan berhasil menciptakan hattrick dalam pertandingan melawan Real Madrid. Kedudukan bertambah jauh dengan hasil 4-1 sampai peluit pertandingan ditiup.
Nasib buruk memang tidak dapat dihindari. Beberapa orang mungkin menyebutnya sebagai takdir. Real Madrid kedudukannya melorot ke peringkat 4. Di peringkat pertama, Real Sociedad bertengger di puncak klasemen dengan poin 20. Apalagi mereka baru saja memenangkan pertandingan melawan Granada 2-0.
Peringkat kedua ada Villareal dengan selisih 2 poin. Sementara di posisi ketiga ada Athletico Madrid dengan poin 17.
Menanggapi Real Madrid bertekuk lutut pada Valencia, pelatih Zidane menyatakan bahwa dirinya tidak menyalahkan siapa pun. Baik pemain bertahan alias lini belakang maupun lini serang tidak ada yang buruk. Mereka hanya bernasib buruk pada pertandingan pekan ini. Bahkan, Zidane juga enggan berkomentar terhadap keputusan wasit yang beberapa kali menghadiahkan tendangan penalti kepada lawan.