Mario Goetze pemain berkebangsaan Jerman kini resmi bergabung dengan PSV Eindhoven. Gelandang serang itu baru saja diumumkan kedatangannya Rabu Pagi 07/10 WIB. Klub top kompetisi Liga Belanda tersebut secara resmi memberikan kontrak selama dua musim untuk Goetze. Dia memang secara gratis didatangkan dari Borussia Dortmund setelah kontraknya berakhir akhir musim 2019-2020.
Kabarnya PSV tertarik merekrtunya lantaran mereka tidak perlu lagi membayar mahar guna mendatangkannya ke markas. Sementara Goetze nantinya bakal mengenakan jersey bernomor punggung 27. Manajer Teknis PSV, John de Jong memberikan keterangan secara resmi di laman klub.
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya, Mario memberikan kesediannya untuk datang ke PSV. Seluruh tim merasa bangga, pemain itu telah memilih PSV. Sementara itu, Goetze memberikan balasan jika dia mengakui telah berkomunikasi dengan manajer PSV Roger Schmidt terkait kepindahannya ke Belanda.
Ungkapnya, dia baru saja selesai berbicara dengan Roger mengenai keseriusannya pindah ke Belanda dan bersiap menghadapi segala tantangan yang berbeda. Dirinya sangat yakin bakal menemukan sesuatu yang baru di Eindhoven. Goetze tercatat performanya mengalami penurunan cukup signifikan selama empat musim terakhir.
Hal tersebut tidak terlepas dari gangguan kesehatan yang dialaminya. Metabolisme tubuhnya mengalami gangguan hingga berpengaruh pada performa pemain yang menjadi hero timnas Jerman di Piala Dunia 2014 tersebut. Puncak performanya yakni musim 2010-2011 lalu saat masih bersama Borussia Dortmund.
Menjalani periode pertamanya berseragam Dortmund, ia mampu tampil memukau dan berhasil meraih dua gelar sekaligus yakni Bundesliga dan satu DFB Pokal. Kemudian tahun 2013 ia memutuskan untuk pindah ke Bayern Muenchen akan tetapi tidak bertahan lama. Tepat di musim ke tiga tahun 2016, ia dikembalikan kepada Dortmund.
Pemain kelahiran Memmingen tersebut pernah bermain di level internasional dengan menuliskan sejarah 17 gol dari 63 penampilannya bersama timnas Jerman. Rupanya keinginan Bayern Munchen untuk kembali merekrutnya hanyalah rumor belaka. Buktinya kini pemain tersebut justru berlabuh bersama PSV.
Akan tetapi Goetze mengaku jika musim panas ini ia mendapatkan banyak tawaran untuk bergabung ke beberapa klub. Namun ia lebih cenderung menuruti emosional dan memutuskan sesuai kata hatinya. Tekadnya sudah bulat menjatuhkan pilihan bermain dengan Eindhoven. Seperti diketahui jika Goetze merupakan pemain rekrutan ke tiga PSV musim ini.
Sebelumnya mereka baru saja berhasil mendatangkan Marco van Ginkel dan Andrian Fein. Kedua pemian itu datang ke PSV dengan status pinjaman. Kini bergabung dengan PSV menjadi kesempatan Goetze untuk mengukir kembali karirnya di dunia sepakbola yang sempat menurun selama beberapa musim terakhir.
Mantan Kapten Jerman Doakan Yang Terbaik Untuk Mario Goetze
Bastian Schweinsteiger mendoakan yang terbaik bagi karir Goetze setelah ia mengalami kejadian pahit saat Direktur Olahraga Borussia Dormund, Michael Zorc memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi di musim depan. Schweinsteiger mengungkapkan komentarnya setelah mengetahui Mario Goetze dilepas begitu saja.
Menurutnya hal terebut sangat disayangkan, sebab ia berpendapat jika Goetze merupakan rekan terbaiknya saat berada di timnas Jerman. Seharusnya di usianya yang ke 27 ini menjadi periode emasnya mencapai puncak. Namun keputusan Dormund tidak bisa dirubah kembali, Goetze memang lebih baik mencari markas baru untuk memulai karirnya kembali.
Terlebih usianya kini masih muda jadi masih banyak kesempatan baginya membuktikan talenta seperti di masa lalu. Saat ini mantan kapten Jerman itu yakin jika masa-masa sekarang menjadi waktu terbaik untuk seorang pesepakbola macam dirinya, ungkap Schweinsteiger.
Ia kembali menambahkan jika tidak harus tampil bersama klub besar Eropa untuk bisa tampil kembali. Klub lain akan lebih banyak memberinya menit bermain justru lebih menjamin.
Sebagai informasi jika Goetze awalnya digarap oleh Jurgen Klopp saat masih membela Dortmund dan berhasil tampil cemerlang hingga membuatnya dinobatkan sebagai pencetak gol termuda di final Piala Dunia selama 50 tahun terakhir.
Nasib kembali berubah sesaat setelah peristiwa itu. Kepindahannya ke Bayern Muenchen justru menemui tikungan tajam. Ia tidak mendapatkan jatah menit bermain dan terpaksa harus berpangku tangan setelah Lucien Favre datang. Menurutnya Mario Goetze tidak sesuai dengan skema permaianan yang akan ia terapkan.