Selama lebih dari dua bulan nasib Luis Suarez terkatung-katung di Barcelona. Ini merupakan bagian dari drama kekalahan drama di musim 2019-2020 yang pada akhirnya memecat Quique Setien sebagai pelatih yang masuk Januari 2020 lalu.
Pengganti Setien, Ronald Koeman tidak memasukkan Suarez dalam daftar pemain yang dipilihnya. Suarez yang tahun ini usianya mencapai 33 tahun dianggap sudah tidak cocok dengan tim yang akan diasuhnya. Usia yang dimiliki sudah tidak produktif lagi.
Beberapa klub sempat ingin meraihnya, tetapi terkendala kewarganegaraan dan biaya transfer.
Luis Suarez dan Barcelona
Suarez resmi dibeli oleh Barcelona sejak tahun 2014.
Pemain Uruguay ini ikut memiliki andil ketika El Barca berada di puncak jayanya tahun 2014-2015.
Bersama Messi dan Neymar, striker ini dikenal dengan trio paling terkenal sepak terjangnya di lapangan. MSN, Messi, Suarez, dan Neymar menjadi striker kebanggaan Camp Nou.
Trio MSN sukses mengantarkan La Blaugrana meraih 13 trofi: 4 trofi La Liga dan Copa del Rey, dan 1 Liga Champions. Bahkan, Suarez berhasil menjadi top scorer ketiga klub sepanjang masa dengan raihan 198 gol.
Namun sayang, pemain yang sebenarnya masih cukup produktif ini juga dianggap ikut andil dengan terpuruknya Barca selama dua sampai tiga tahun terakhir. Musim lalu merupakan puncaknya.
Kepergiannya, membuat Barca tidak lagi mempunyai striker yang diandalkan selain Messi.
Musim sebelumnya, Neymar sudah meninggalkan klub terlebih dahulu ke klub Paris Saint Germany di Perancis.
Kini, sepeninggal Suarez orang melihat Messi menjadi seorang diri dalam tim. Apalagi Suarez sudah bermain bersama selama 6 tahun bersama. Dia dianggap sudah memahami benar pasangannya di lapangan dan mampu mengimbangi. Hal yang belum tentu dapat dilakukan oleh orang lain.
Kondisi tersebut dikatakan oleh mantan striker Athletico Madrid, Hugo Sanchez. Dalam wawancara dengan media Marca, Barcelona disebut melakukan kesalahan besar dengan mengeluarkan Messi.
Ibarat tangan kanan dan kiri, Messi adalah tangan kanan. Kini Barca kehilangan tangan kiri. La Pulga akan menjadi tumpul tanpa sebelah kirinya.
Proses Transfer Suarez
Pada awalnya, setelah dinyatakan tidak ada dalam tim Koeman, Suarez berkeinginan ke Juventus. Meski sebenarnya, klub milik David Beckham di Inter Miami dengan nama MLS siap menerimanya dengan gaji minimal sama dengan yang dia terima.
Tawaran Beckham ditolak dengan alasan, Suarez masih berkeinginan bermain di Liga Eropa. Juventus menjadi fokusnya, padahal banyak kendala yang harus dilalui untuk menuju ke sana. Khususnya masalah kewarganegaraan.
Proses akhirnya mengalami anti klimaks dengan cepat. Juventus akhirnya lebih memilih Alvaro Morat dari Athletico Madrid.
Atheltico Madrid melakukan kesepakatan pribadi dengan Suarez terkait dengan kepindahan Morat dan akhirnya juga mencapai kesepakatan dengan Barcelona.
Setelah Alvaro Morate resmi ditrasnfer ke Juventus dengan sejumlah dana, barulah Atheltico berani secara resmi mengumumkan kedatangan Suarez di timnya.
Kamis waktu setempat, Suarez berpamitan kepada sejumlah pemain di lapangan Camp Nou dan staf.
Jurnalis Spanyol, Alex Pintanel mengungkapkan kepada sejumlah media bahwa Suarez menangis pada kesempatan perpisahannya. Bahkan, kemudian dia tidak dapat menghentikan tangisan hingga masuk ke dalam mobil.
Kesepakatan transfer Suarez dikabarkan dengan perjanjian sebagai berikut:
- Suarez dikontrak selama dua tahun oleh klub di Wana Metropplitano, Spanyol tersebut. Itu berarti kemungkinan Suarez akan mengakhiri karir di sini saat usia 35 tahun.
- Suarez dipindahkan tanpa uang muka dan sejumlah uang. Ini sesuai janji manajamen untuk mempermudah transfer, selama dia tidak pindah ke klub besar.
- Manajeman Barcelona tetap akan memperoleh bonus-bonus jika prestasi Suarez baik, termasuk jika dalam La Liga Athletico Madrid dapat mencapai perempat final.
- Pemain Uruguay ini akan memperoleh gaji setengah dari yang dia peroleh di Barcelona, yaitu sekitar 7,5 juta Euro selama satu musim.
Dengan kepergian Suarez, rencana Koeman sudah berhasil mulus. Kini tim tinggal emncari penggantinya. Koeman disebut mengincar Memhis Depay dan terus melakukan negoisasi.
Untuk Luis Suarez sendiri, ini menjadi solusi dari berbagai masalah yang menimpanya. Sampai saat ini dia masih dalam penyelidikan kasus kecurangan ketika melakukan tes untuk meperoleh kewarganegaraan Italia.