Kesulitan Chelsea beberapa pekan terakhir jadi tanda tanya besar. Pasukan Thomas Tuchel seperti kehilangan
pijakan di Premier League, performa mereka terus merosot. Diduga, Chelsea mulai goyah setelah disingkirkan
Real Madrid dari semifinal Liga Champions. Setelahnya mereka menempuh lima laga Premier League,
hanya 2 kali menang. Chelsea dikalahkan Arsenal (2-4), ditahan imbang Manchester United (1-1),
dan kembali kalah saat menyambangi Everton (0-1) akhir pekan lalu. Permainan Chelsea tampak tidak menyatu
di lapangan, Tuchel pun sering berteriak frustrasi. Kesulitan Chelsea dibicarakan langsung oleh si gelandang,
Ruben Loftus-Cheek. Dia mengakui bahwa dalam beberapa pertandingan terakhir Chelsea seperti kehilangan hal-hal dasar.
Loftus-Cheek mengatakan bahwa Ini semua tergantung pada timnya sebagai individu untuk segera menyesuaikan
diri dan meningkatkan ketajaman sebagai tim. Ia dan tim harus memastikan setiap pemain siap untuk menyambut
pertandingan, itu 4 hal dasar dalam sepak bola. Tanpa hasl dasar itu, akan kesulitan seperti timnya dalam empat
laga terakhir. Ini sama seklai bukan standar Chelsea. Level konsentrasi timnya tidak cukup bagus.
Kekalahan dari Everton kemarin jadi tamparan keras untuk skuad Chelsea. Loftus-Cheek mengakui hasil buruk itu
terjadi karena kesalahan tim sendiri yang tidak bermain di level seharusnya. Loftus-Cheek mengatakan timnya
membuat kesalahan dalam beberapa pertandingan terakhir dan tidak bisa meraih clean sheets karena sejumlah
kesalahan individu. Begitulah sepak bola, jika terus membuat kesalahan, lama-kelamaan akan kesulitan keluar dari
siklus tersebut.
Klub didikan Tuchel peringkat Empat besar
Kemerosotan beberapa laga terakhir juga mulai mengancam posisi Chelsea di peringkat tiga. Sekarang mereka
hanya unggul tiga poin dari Arsenal. Dengan empat laga sisa, segalanya bisa berubah. Loftus-Cheek mengatakan
ia dan timnya menginginkan 4 besar, tetapi tidak bisa menunjukkan performa seburuk itu di tengah ancaman
tim-tim lain. Mereka membutuhkan kemenangan. Posisi mereka dinilai belum aman sehingga pasukan dari
Thomas Tuchel ini harus bersaing ketat dengan pesaing pesaing lainnya seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal
yang mulai menunjukkan permainan apiknya dalam beberapa laga terakhir mereka.
Chelsea Mungkin Terpaksa Pertahankan Lukaku
Chelsea mungkin tidak bisa melepas Romelu Lukaku musim panas nanti. The Blues bisa jadi terpaksa
mempertahankan Lukaku karena situasi sulit klub. Lukaku bisa dianggap sebagai pembelian gagal Chelsea musim
ini. Musim panas lalu dia direkrut dengan ekspektasi besar, terlebih karnea Chelsea harus membayar mahal.
Awal musim, tampak tidak ada masalah. Namun, lambat laun Lukaku lebih sering dicadangkan karena tampak tidak
cocok dengan permainan Chelsea. Kini, Lukaku lebih sering masuk sebagai pemain pengganti, itu pun tidak
benar-benar berdampak positif bagi tim. Diduga Chelsea bakal berusaha melepas Lukaku musim panas nanti,
terlebih jika Tuchel bertahan. Keduanya tidak cocok, salah satu harus pergi. Namun, menurut Paul Merson,
penjualan Lukaku tidak akan bisa dilakukan. Chelsea saat ini sedang dalam proses penjualan klub,
mereka tidak bisa menjual Lukaku dengan rugi. Merson mengatakan bahwa Chelsea tidak punya banyak pilihan
selain mempertahankan Lukaku. Klub akan dijual, mereka tidak punya banyak uang. Mereka tidak bisa membeli
pemain untuk 100 juta pounds lalu menjualnya separuh harga. Itu tidak mungkin terjadi. Merson kira Lukaku akan
bertahan dan berharap dia bisa lebih baik musim depan. Lukaku tidak sepenuhnya bersalah terkait posisi sulitnya
sekarang. Diduga, Tuchel juga ikut berperan karena bersikeras dengan taktiknya, tanpa menyediakan ruang untuk
Lukaku. Situasi ini terlihat jelas ketika Chelsea dikalahkan Everton (0-1) pekan lalu. Pertandingan itu sebenarnya
sangat cocok untuk Lukaku, seperti yang dijelaskan Frank Sinclair. Bagi Merson, sungguh tidak masuk akal tidak
memainkan Lukaku lawan Everton dan memberinya waktu 10-15 menit untuk coba mengubah pertandingan.
Sebuah kesalahan mencadangkan Lukaku
Khususnya ketika pemain bisa mengirim umpan silang ke kotak penalti. Meninggalkan pemain seperti Lukaku
di bangku cadangan cukup mengejutkan. Ia tampil sempurna pada musim sebelumnya bersama Inter Milan dan
menghadiahkan gelar juara kepada tim asal kota Milan itu. Ia tampil gacor dibawah asuhan Antonio Conte.
Namun, ketika dirinya kembali ke Chelsea, ia seperti dulu ketika berseragam Chelsea. Nasibnya sama seperti masa
lalunya di Chelsea. Ia tidak dipercayakan oleh Thomas Tuchel sebagai pelatih dan tidak mendapatkan kesempatan
bermain karena tidak menampilkan performa yang konsisten dan produktif sebagai penyerang.