Pertandingan final Liga Champions musim 2019-2020 memang sangat menyakitkan bagi Neymar dan Kylian Mbappe. Kedua penyerang Paris Saint Germain tersebut sudah bermain dengan apik hingga mencapai babak final tersebut.
Namun sayangnya kedua pemain bintang tersebut gagal mencetak satu pun gol di pertandingan final melawan Bayern Munchen waktu itu. Padahal banyak peluang yang berhasil diciptakan oleh Neymar dan Kylian Mbappe.
Seperti yang sering kita saksikan, sebuah aksi tunggal dengan kegilaan atau sebuah kesempatan dan peluang kecil bisa saja mengubah keadaan pada sebuah pertandingan krusial. Seperti apa yang kita lihat di pertandingan pamungkas Liga Champions 2002, tendangan voli kaki kiri Zinedine Zidane berhasil membawa Real Madrid menjadi juara Eropa ketika melawan Bayer Leverkusen.
Zinedine Zidane sendiri sudah menjadi saksi dan mengalami kejadian dari kegilaan yang terjadi ketika Liga Champions. Yang jelas masih kita ingat adalah ketika ia menjadi pelatih Real Madrid dan melawan Liverpool di Kyiv di laga final Liga Champions. Loris Karius menjalani pertandingan dengan sangat buruk dan kalah dari Real Madrid, sehingga membuat Real Madrid mampu memenangkan Liga Champions 3 kali berturut-turut.
AC Milan juga sempat bertemu dengan Liverpool di partai puncak pada Liga Champions 2005 di Istanbul. Kala itu AC Milan yang ditukangi Carlo Ancelotti berhasil unggul 3-0 atas Liverpool hingga jeda istirahat. Namun secara mengejutkan Liverpool berhasil menyamakan kedudukan.
AC Milan kembali mengambil alih jalannya pertandingan dan terus mencoba untuk menciptakan peluang. Banyak peluang emas yang berhasil tercipta, namun sayangnya tidak dapat diselesaikan dengan sempurna. Hingga perpanjangan waktu di babak kedua, Andriy Shevchenko mendapatkan peluang emas di mulut gawang Liverpool.
Umpan silang dari Serginho, pemain bintang asal Ukraina tersebut berhasil menyundul bola ke arah gawang Liverpool. Namun Jerzy Dudek, kiper Liverpool, berhasil menangkis bola tersebut. Andriy Shevchenko juga berhasil menerkam bola muntahan tersebut yang hanya berjarak 1 meter dari mulut gawang.
Tendangan tersebut harusnya sudah menjadi gol. Namun secara mengejutkan, Jerzy Dudek yang mengayunkan tangannya, tepat ke arah bola tendangan Andriy Shevchenko. Dan tidak ada gol tercipta hingga pertandingan usai.
Akhirnya pertandingan di tutup dengan adu penalti. Hingga tiba akhirnya Andriy Shevchenko yang mengambil tendangan. Dan lagi-lagi Jerzy Dudek berhasil menyelamatkan tendangan penalti Andriy Shevchenko. Penyelamatan tersebut menjadi penentu kemenangan Liverpool di laga final Liga Champions 2005. Kemenangan ini juga menjadi trofi ke 5 Liverpool di ajang Liga Champions.
Di pertandingan pamungkas Liga Champions 2019-2020, Paris Saint Germain harus menghadapi raksasa Bundesliga Bayern Munchen. Di babak pertama pertandingan, Paris Saint Germain terlihat sangat bersemangat dan mendominasi permainan di sepanjang pertandingan.
Neymar dan Kylian Mbappe saling bekerja sama untuk memberikan serangan bertubi-tubi dan seolah memberikan peringatan kepada barisan pertahanan Bayern Munchen. Neymar yang mendapatkan peluang emas, melepaskan tendangan keras. Namun berhasil diselamatkan oleh Manuel Neuer. Tendangan Kylian Mbappe juga berhasil di blok oleh Joshua Kimmich.
Di akhir penghujung babak pertama, Kylian Mbappe mendapatkan kesempatan emas untuk mengakhiri babak pertama dengan keunggulan. Namun sayangnya kesempatan tersebut dilewatkannya begitu saja.
Setelah David Alaba melakukan salah umpan, Kylian Mbappe saling umpan dengan Ander Herrera. Akhirnya Kylian Mbappe berhadapan langsung dengan Manuel Neuer. Namun tembakannya yang sangat lemah, akhirnya bisa dipeluk dengan mudah oleh Manuel Neuer.
Kemudian di babak kedua, Kingsley Coman yang mendapatkan kesempatan, berhasil mencetak gol tunggal yang membawa Bayern Munchen memenangkan trofi ke 6 mereka di Liga Champions.
Arjen Robben juga pernah mengalami nasib sial ketika bermain ujung kompetisi Liga Champions. Kala itu Bayern Munchen harus bertanding melawan Chelsea. Keuntungan bagi Bayern Munchen karena pertandingan diselenggarakan di Allianz Arena.
Thomas Muller berhasil membawa Bayern Munchen unggul di menit 83. Namun di menit 88, umpan Juan Mata berhasil dikonversi Didier Drogba menjadi gol. Franck Ribery yang berhasil masuk kotak penalti, dilanggar oleh Didier Drogba. Kesempatan emas bagi Bayern Munchen untuk mengunci kemenangan. Namun Arjen Robben sebagai eksekutor, gagal mencetak gol ke gawang Petr Cech melalui titik putih.
Akhirnya pemenang pertandingan harus ditentukan melalui babak penalti. Chelsea berhasil memenangi final Liga Champions tersebut dengan kemenangan 4-3 dari babak adu penalti.