Setelah berhasil menyingkirkan lawan-lawan tangguh di Liga Champions 2019-2020, Lyon mendapat predikat sebagai salah satu tim kuda hitam. Namun berkat keberhasilannya di Liga Champions, Lyon percaya diri dalam menghadapi babak semi final.
Lyon yang berhasil lolos dari grup G sebagai runner up grup, terakhir berhasil menggulingkan raksasa Italia yang baru saja menjuarai Serie A, Juventus, dengan hasil akhir agregat 2-2. Meskipun hasil agregatnya imbang, Lyon masih unggul dan berhak lolos ke fase berikutnya karena menang di gol tandang.
Les Gones, julukan Olympique Lyon, juga berhasil menyingkirkan calon kuat juara Liga Champions, Manchester City di babak perempat final. Yang semakin mengejutkan, mereka menang dengan skor telak 3-1 atas The Citizen.
Maxwel Cornet berhasil menyumbangkan satu gol di menit ke 24 dan Moussa Dembele yang menjadi pemain pengganti, juga memborong dua gol di menit 79 dan menit ke 87. Sedangkan gol hiburan yang dicetak oleh Manchester City, berhasil dicetak oleh Kevin de Bruyne pada menit ke 69.
Akhirnya Memphis Depay dan kawan-kawan bisa lolos ke babak semi final yang akan berhadapan dengan raksasa Bundesliga, Bayern Munchen.
Rudi Garcia, sang pelatih Olympique Lyon, mengaku ia mampu dan siap menghadapi Bayern Munchen. Terutama setelah mengetahui Bayern Munchen batu saja menggunduli Barca dengan skor telak 8-2.
Rudi Garcia mengakui memang menghadapi Bayern Munchen tidaklah mudah. Namun menang di pertandingan tersebut bukan hal yang mustahil. Karena anak asuhnya sudah terbukti berhasil membungkam dan menyingkirkan Juve dan Manchester City, dimana kedua tim tersebut adalah raksasa di kompetisi domestik masing-masing.
“Kami semakin percaya diri, Lyon percaya diri menjelang pertemuan dengan Bayern Munchen. Kami hanya perlu melakukan hal yang besar dan mengejutkan. Hal yang sama saat kami menyingkirkan Juventus dan Manchester City,” ucap Rudi Garcia kepada Sportkeeda Minggu 16 Agustus 2020.
“Tim kami memang bukan tim yang difavoritkan untuk menjadi juara di kompetisi ini. Jangankan sampai juara, sampai ke babak final saja, kami tidak termasuk ke dalam daftar favorit. Tapi kini kami berada disini, jadi kami boleh berpikir untuk bisa mendapatkannya (trofi Liga Champions),” sambung Rudi Garcia.
Torehan prestasi juga berhasil dicatatkan oleh penyerang Olympique Lyon, Maxwel Cornet, yang berhasil mencetak total 4 gol ke gawang Machester City.
Semenjak Pep Guardiola menjadi pelatih Manchester City, hanya Leo Messi yang berhasil mencetak empat gol ke gawang Manchester City. Sama dengan jumlah gol yang dicetak Maxwel Cornet ke gawang Manchester City.
Setelah berhasil menyingkirkan Man City, Maxwel Cornet mengungkapkan rahasianya bisa menyamai rekor Leo Messi tersebut.
“Apa rahasia saya supaya bisa mencetak gol di setiap pertandingan melawan Man City? Tidak ada. Saya tidak memiliki rahasia apapun,” ujar Maxwel Cornet kepada Sportskeeda.
Pemain asal Pantai Gading tersebut hanya mengungkapkan bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuai dengan instruksi pelatih dan ia hanya melakukan tugasnya.
Disamping itu, ia mengaku sangat senang bisa menyingkirkan klub besar seperti Man City yang selalu berada di papan atas Liga Inggris. Ia juga yakin timnya, Lyon percaya diri saat bertemu Bayern Munchen.
“Yang terpenting adalah mengikuti instruksi pelatih dan melakukan tugas yang diberikan semaksimal mungkin. Dan memperkuat barisan pertahanan,” sambung Maxwel Cornet.
“Apa yang saya lakukan adalah melakukan pekerjaan saya secara defensif, baru kemudian akan datang kesempatan untuk menciptakan beberapa peluang gol.”
“Instruksi itu terbukti berhasil dan saya sangat senang bisa berkontribusi untuk tim. Saya bangga atas semangat tim kami. Semuanya terjadi begitu saja dan sangat hebat. Semoga kami akan tetap terus bisa berlanjut sampai kompetisi usai,” ujar Maxwel Cornet.
Di musim ini, Maxwel Cornet yang sudah tampil 37 kali di semua kompetisi, berhasil mengoleksi 6 gol.
Di pertandingan tersebut, Moussa Dembele masuk menggantikan Memphis Depay di menit ke 75, dan berhasil mencetak gol hanya dalam 22 menit. Di akhir pertandingan, ia dianugerahi sebagai Man of the Match.
Di sisi lain, meskipun ia berhasil menjadi pemain terbaik di pertandingan tersebut, ia juga merasakan kekecewaan. Ia merasa kecewa karena tidak bermain sejak menit awal, namun bermain sebagai pemain pengganti.
Ia juga yakin bahwa Olympique Lyon percaya diri saat menghadapi raksasa Bundesliga. Ia juga mengaku siap untuk diturunkan sejak menit pertama pertandingan.