Musim 2023/2024 menyaksikan Inter Milan menunjukkan keperkasaan mereka di puncak klasemen Serie A, sementara juga berhasil memastikan diri melangkah ke babak 16 besar Liga Champions. Keberhasilan ini tidak hanya hasil dari taktik pelatih yang brilian, tetapi juga didukung oleh kepiawaian beberapa pemain senior yang menjadi tulang punggung tim.
Lini depan Nerazzurri dikuasai oleh sosok muda berbakat, Lautaro Martinez, yang pada usia 26 tahun, menggemparkan pertahanan lawan dengan ketajaman dan insting golnya. Performa gemilangnya telah menjadi kunci keberhasilan Inter musim ini.
Namun, sorotan tidak hanya pada Lautaro Martinez. Keberhasilan Inter juga turut terkait dengan kontribusi empat pemain senior yang telah membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap berprestasi di level tertinggi. Meskipun tak lagi muda, keempat pemain ini menjadi komponen kunci dalam formasi starting XI yang dikomandoi oleh pelatih berpengalaman, Simone Inzaghi.
Kemampuan berkompetisi dan pengalaman yang dimiliki para pemain senior ini memberikan kestabilan dan kepemimpinan di lapangan. Mereka bukan hanya sekadar pemanis skuad, tetapi benar-benar menjadi fondasi kejayaan Nerazzurri.
Sebagai tim yang menghuni puncak klasemen Serie A, Inter Milan menegaskan bahwa kualitas tidak selalu terkait dengan usia. Keempat pemain senior ini membuktikan bahwa mereka masih memiliki daya saing yang luar biasa dan menjadi inspirasi bagi generasi muda di tim.
Inilah daftar 4 pemain senior Inter Milan yang selalu menjadi bagian kunci dari keberhasilan klub mereka.
Matteo Darmian: Pilar Serbabisa Inter Milan
Matteo Darmian, dengan kehadirannya di Inter Milan sejak tahun 2020, telah membuktikan diri sebagai salah satu elemen kunci dalam fondasi Nerazzurri. Kedatangannya awalnya dimulai sebagai pinjaman dari Parma sebelum akhirnya dibeli secara permanen pada tahun berikutnya.
Darmian, yang saat ini berusia 34 tahun, telah menjadi figur serbabisa dalam skuad Inter Milan. Fleksibilitasnya menjadi nilai tambah, karena ia mampu bermain baik sebagai bek sayap kanan maupun bek tengah, memperkaya opsi taktis pelatih Simone Inzaghi, terutama dalam skema tiga bek.
Musim ini, Darmian kembali membuktikan relevansinya di bawah kepemimpinan Inzaghi. Tampil dalam 17 pertandingan di berbagai kompetisi, pemain berpengalaman ini tidak hanya memberikan kontribusi solid dalam pertahanan. Tetapi juga turut menyumbangkan satu gol. Keberadaannya menjadi pilihan utama Inzaghi, menandakan bahwa pengalamannya dan kemampuan adaptasinya tetap menjadi aset berharga bagi Inter Milan.
Yann Sommer: Kekuatan di Gawang Inter Milan
Peran kiper dalam sukses sebuah tim menjadi semakin krusial, dan Yann Sommer telah membuktikan betapa pentingnya kehadirannya di bawah mistar gawang Inter Milan. Dipilih sebagai pengganti Andre Onana, kiper berkebangsaan Swiss ini membawa pengalaman berharga setelah singgah sejenak di Bayern Munchen.
Meskipun usianya telah mencapai 34 tahun, Sommer menunjukkan ketangguhan yang luar biasa di gawang Inter. Kemampuannya yang solid menjadi penghalang utama bagi lawan-lawan Nerazzurri, menjadikan gawangnya sebagai benteng yang sulit ditembus.
Dalam penampilannya musim ini, Sommer telah bermain sebanyak 19 kali di berbagai ajang kompetisi. Statistik impresif mencatatkan 11 clean sheet, menunjukkan ketajaman dan konsistensinya dalam meraih pertahanan tanpa kebobolan. Meskipun harus menerima 9 gol, namun rasio clean sheet yang tinggi memberikan kontribusi besar dalam menjaga stabilitas tim.
Yann Sommer tidak hanya menjadi pelindung gawang, tetapi juga pilar kepercayaan bagi rekan-rekannya di lini belakang.
Henrikh Mkhitaryan: Kreativitas Tak Tertandingi di Lini Tengah Inter Milan
Pada musim panas 2022, Inter Milan berhasil mendapatkan jasa Henrikh Mkhitaryan dari AS Roma tanpa biaya transfer, menjadikannya salah satu pergerakan transfer yang cerdas dan sukses. Pemain berkebangsaan Armenia ini tidak hanya membawa kekayaan pengalaman, tetapi juga kualitas kreativitas yang tak tertandingi di lini tengah Nerazzurri.
Meskipun telah menginjak usia 34 tahun, Mkhitaryan terus menunjukkan konsistensinya dalam mengangkat performa Inter Milan. Perannya di lini tengah tidak hanya terbatas pada kreasi, tetapi juga memberikan dimensi tambahan dalam menciptakan peluang dan membantu menyusun serangan.
Dalam 18 penampilannya di berbagai ajang musim ini, Mkhitaryan berhasil mencetak 2 gol dan menyumbangkan empat assist. Kontribusinya bukan hanya terlihat dari angka-angka tersebut. Tetapi juga dari peranannya dalam memimpin serangan dan memberikan umpan-umpan kunci yang membuka pertahanan lawan.
Keberhasilan Mkhitaryan dalam merancang serangan dan mengatur tempo permainan menjadi faktor penting dalam strategi pelatih Simone Inzaghi. Kemampuannya untuk beradaptasi dan terus berkembang di usia yang tidak muda lagi menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi terhadap permainan.
Francesco Acerbi: Fondasi Ketangguhan di Belakang Inter Milan
Dalam skuad yang dipimpin oleh Simone Inzaghi di Inter Milan, Francesco Acerbi menjelma sebagai salah satu elemen yang paling berpengaruh. Meski usianya telah mencapai 35 tahun, bek sentral asal Italia ini tidak hanya menjadi pemain tertua, tetapi juga fondasi ketangguhan di lini belakang Nerazzurri.
Keberadaan Acerbi di jantung pertahanan Inter memberikan keyakinan kepada tim. Pengalaman yang dimilikinya tidak hanya tercermin dari usianya, tetapi juga dari kualitas pertahanannya yang luar biasa. Berkat penampilan tangguhnya, Inter Milan dapat melibas berbagai tantangan dan memiliki pertahanan yang kokoh.
Musim ini, Acerbi telah tampil dalam 15 pertandingan di berbagai kompetisi. Meskipun peran utamanya adalah sebagai pemain bertahan, kontribusinya tidak hanya terbatas pada mempertahankan gawang. Acerbi turut menyumbangkan satu gol dan dua assist, menunjukkan bahwa kualitasnya tidak hanya terbatas pada aspek pertahanan.
