Timnas Indonesia semakin memperoleh kekuatan dengan tambahan pemain berkualitas, Thom Haye. Pemain berdarah Belanda ini berusia 28 tahun, ia kini tengah menjalani proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Pemain yang saat ini membela ADO Den Haag di Eredivisie ini membawa pengalaman dan kualitas yang dapat menjadi aset berharga bagi Timnas.
Thom Haye bukanlah sosok pemain biasa. Dalam musim ini, bersama ADO Den Haag, ia telah tampil dalam 14 pertandingan di Eredivisie. Perannya di lini tengah tidak hanya sekadar pelengkap, melainkan sebuah kehadiran yang signifikan. Dalam penampilannya tersebut, Haye berhasil mencetak dua gol dan memberikan satu assist, menunjukkan kontribusinya yang berarti dalam menciptakan peluang dan mencetak gol.
Sebagai salah satu pemain diaspora yang menjalani proses naturalisasi, Thom Haye membuktikan dirinya sebagai pemain yang tangguh dan berkualitas. Rekam jejaknya yang mengesankan tidak hanya terletak pada kontribusinya di lapangan, tetapi juga dalam adaptasinya sebagai anggota Timnas Indonesia.
Prestasinya yang cemerlang di lapangan tentu menarik perhatian para penggemar sepak bola Indonesia. Bagaimana Haye berhasil meraih kesuksesan di Eredivisie dan bagaimana perjalanannya sebagai pemain diaspora yang berkontribusi besar untuk Timnas Indonesia? Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai rekam jejaknya yang gemilang, simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Bantu Lecce Promosi ke Serie A
Sebelum kembali ke panggung sepak bola Belanda, Thom Haye menjalani petualangan menarik di Italia, membantu klub Lecce meraih promosi ke Serie A. Pada musim 2018/2019, Haye bergabung dengan Lecce setelah kontraknya dengan Willem II berakhir, dan hal ini terjadi sebagai pemain bebas transfer.
Meskipun kesempatannya terbatas di lapangan, Haye berhasil mencatatkan dampak positif. Dalam 13 pertandingan Serie B bersama Lecce, ia tampil sebagai starter sebanyak tiga kali, sementara sisanya sebagai pemain pengganti. Meski demikian, kontribusinya tidak bisa diabaikan, dengan satu assist yang turut membantu timnya.
Prestasinya yang paling mencolok adalah keterlibatannya dalam perjalanan Lecce menuju Serie A. Haye menjadi bagian integral dari tim yang sukses membawa Lecce promosi ke level tertinggi sepak bola Italia pada akhir musim tersebut. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kualitas individunya, tetapi juga kemampuannya untuk berkontribusi pada kesuksesan kolektif tim.
Dengan pengalaman berharga di Italia dan kontribusinya yang berarti dalam meraih promosi. Thom Haye membuktikan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai pemain lapangan. Tetapi juga sebagai pilar penting dalam membangun kesuksesan timnya.
Juara Euro U-17 Dua Kali
Keberhasilan Thom Haye tidak hanya terbatas pada karir klubnya, melainkan juga mencakup penampilannya yang mengesankan bersama tim nasional Belanda, terutama di level kelompok umur. Pemain berusia 28 tahun ini telah menorehkan prestasi gemilang dengan membantu Belanda U-17 meraih gelar juara Euro U-17, bukan hanya sekali, tetapi dua kali.
Pada Euro U-17 2011, Haye menjadi bagian dari tim Belanda yang meraih gelar juara. Meskipun perannya lebih sering sebagai cadangan, ia mampu memberikan kontribusi berharga dengan satu penampilan sebagai starter dan satu sebagai pemain pengganti. Keberhasilan ini menjadi awal dari catatan prestisiusnya di tingkat internasional.
Tidak puas hanya dengan satu gelar, Thom Haye kembali menunjukkan kelasnya pada Euro U-17 berikutnya setahun kemudian. Kali ini, ia menjadi pilihan utama di lini tengah dan menjadi salah satu elemen kunci dalam kesuksesan Belanda meraih gelar juara. Keberhasilannya yang konsisten di level kelompok umur mencerminkan kualitasnya sebagai pemain serbaguna dan berpengalaman.
Nilai Pasar Tertinggi Pemain Indonesia
Thom Haye, dengan proses naturalisasi yang masih berlangsung, berpotensi mencatat sejarah sebagai pesepak bola Indonesia dengan nilai pasar tertinggi yang pernah ada. Saat ini, nilai pasar Haye diperkirakan mencapai Rp52,14 miliar, melebihi nilai pasar Sandy Walsh. Pemain Indonesia ‘termahal’ saat ini, yang mencapai Rp26,07 miliar.
Prestasi ini menjadikan Haye sebagai pemain dengan nilai pasar tertinggi ke-88 di Eredivisie. Ini mencerminkan daya tarik dan kualitasnya di level kompetisi tinggi Belanda. Selain itu, secara global, ia menduduki peringkat ke-2.799 dengan nilai pasar yang menggambarkan daya saingnya di panggung sepak bola internasional.
