Sunday, December 15, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Champions3 Kelemahan Liverpool yang Bisa Dimanfaatkan Real Madrid

3 Kelemahan Liverpool yang Bisa Dimanfaatkan Real Madrid

Liverpool datang ke kandang Real Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions dengan hati yang cedera. Liverpool memiliki sejumlah kelemahan yang ternyata bisa dimanfaatkan oleh pihak Real Madrid.

Duel seru ini tersaji pada pertandingan leg kedua pada 16 besar Liga Champions antara Real Madrid kontra Liverpool di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (16/3/23) dini hari WIB.

- Advertisement -
asia9QQ

Di pertemuan leg pertama, Real Madrid sukses membungkam tuan rumah Liverpool di Stadion Anfield dengan skor 5-2. Ketika itu The Reds sudah lebih unggul dengan gol Darwin Nunez dan Mohamed Salah.

Akan tetapi, secara mengejutkan Real Madrid ini berhasil bangkit dan berbalik unggul dengan lima gol melalui aksi Vinicius Junior dua gol, Karim Benzema dua gol, dan satu gol Eder Militao.

Hasil itu lantas membuat satu kaki Real Madrid sudah menapaki babak Perempatfinal Liga Champions. Meski begitu, El Real tetap harus waspada lantaran Liverpool akan tampil dengan habis-habisan dan tampil mengejutkan.

Itu pantulan dari pertandingan leg pertama di mana mereka berhasil unggul dua gol terlebih dahulu. Meski semua itu sebenarnya berawal dari blunder kiper Thibaut Courtois.

Menjelang pertandingan ini, kedua tim sama-sama tengah di kondisi yang kurang bagus. Dari tiga pertandingan terakhir Real Madrid hanya berhasil menang sekali.

Sisanya berakhir dengan skor seri dan kalah. Kekalahan itu didapat saat leg kontra Barcelona 0-1, imbang 0-0 kontra Real Betis dan menang 3-1 saat taklukan Espanyol.

Sementara Liverpool berhasil meraih dua kemenangan dan satu kali kalah di Liga Inggris. The Reds menang 2-0 atas Wolves, kemudian menang lagi 7-0 atas Manchester United. Tetapi kalah 0-1 dari Bournemouth.

Kekalahan di pertandingan terakhir itu tentu saja menjadi titik cerah bagi Real Madrid untuk dapat menaklukan Liverpool. Terlebih The Reds juga masih memiliki beberapa kelemahan yang bisa dimanfaatkan.

Inkonsistensi di Lini Depan

Performa The Reds cukup mengejutkan saat melawan Manchester United di Liga Inggris. Padahal tim tamu itu datang dengan catatan yang cukup menagih, yakni tidak terpecahkan dalam 10 pertandingan.

Akan tetapi rekor itu harus tercoreng dengan keterpurukan saat memasuki markas Liverpool di Stadion Anfield. The Reds berhasil menghancurkan tren positif itu dengan skor telak 7-0.

Kabar menariknya, tujuh skor itu diborong oleh mayoritas pemain penyerang, di antaranya Mohamed Salah, Darwin Nunez dan Cody Gakpo.

Akan tetapi, seketika kondisi Liverpool berbalik saat leg melawan tim papan bawah AFC Bournemouth. Mereka justru kalah satu skor dan tidak mencetak gol sama sekali.

Sebenarnya dalam laga itu Liverpool memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1, tetapi tendangan pinalti Mohamed Salah tidak dieksekusi dengan baik.

Trio Liverpool yang mengalahkan Manchester United itu, bisa dijinakkan oleh Bournemouth. Dari lima kali percobaan tembakan ke arah gawang, tidak ada satupun yang berhasil.

Lebih parahnya lagi, hanya dua di antara pemain yang mengarah ke gawang Bournemouth. Masalah seperti ini tentu saja harus segera dibenahi oleh Jurgen Klopp jika tidak ingin dilibas oleh Real Madrid.

Liverpool Terbayang-bayang Kemenangan 7-0

Kekalahan Liverpool dari Bournemouth ini jelas menjadi bukti bahwa mereka masih terbayang-bayang dengan keberhasilannya mengalahkan Manchester United dengan tujuh gol tanpa balas.

Mungkin, The Reds terlalu sibuk berpesta hingga minim untuk melakukan persiapan untuk leg melawan Bournemouth. Wajar memang jika publik The Kop dan pendukungnya itu bergembira ria menyambut kemenangan 7-0.

Mengingat Menchester United merupakan rival utama mereka yang abadi di Liga Inggris, sehingga kemenangan itu menjadi sangat bergengsi.

Jika tidak segera melupakan euforia kemenangan itu, bukan tidak mungkin jika nasib Liverpool ketika dikalahkan Bournemouth dapat kembali dialaminya di Santiago Bernabeu.

Mental Lemah

Liverpool bertandang ke Santiago Bernabeu dengan kepercayaan yang mimim disusul dengan kekalagan di leg pertama 2-5.

Nampaknya sulit bagi The Reds untuk membalikkan keadaan dan beberapa faktor yang tidak mendukung mereka. Misalnya Real Madrid, mereka merupakan tim berpengalaman di Eropa sehingga para pemainnya memiliki mentalitas juara dan bermain tandang.

Real Madrid sendiri saat ini tengah berada di atas angin, tentu tidak ingin jumawa karena apapun bisa terjadi dalam pertandingan.

Namun, berbekal dari kemenangannya di leg pertama, bermain bertahan bisa menjadi alternatif yang diterapkan oleh Carlo Ancelotti. Hal ini tentu membikin mental para pemain Liverpool frustasi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments