Gelandang Real Madrid dan pemain Timnas Uruguay Federico Valverde Yakin dengan Piala Dunia Qatar 2022. Valverde yakin timnya bisa melangkah lebih jauh di Qatar. Timnas Uruguay pernah memenangkan Piala Dunia 1950 di Brasil, mengalahkan tuan rumah 2 – 1 di final di Stadion Maracana pada 16 Juli.
Timnas Uruguay akan menghadapi Ghana, Portugal dan Korea Selatan di Grup H Piala Dunia Qatar 2022. Valverde menegaskan dalam percakapannya dengan DirecTV Sports bahwa Timnas Uruguay memiliki kemampuan untuk bersaing dengan tim – tim kuat dan menjadi juara di Piala Dunia mendatang.
Semakin sulit semakin baik. mereka harus menghadapi tim yang kuat dan mereka membutuhkan sesuatu seperti ini. Ketika mereka mendapatkan sesuatu yang mudah, mereka meremehkannya. Sebagai orang Timnas Uruguay, mereka menyukai tantangan, dan jika mereka percaya, mereka memiliki senjata untuk menjadi protagonis.
Valverde telah mencetak 4 gol dalam 44 penampilan untuk Timnas Uruguay. Pemain berusia 24 tahun itu mencetak enam gol dan satu assist dalam 11 pertandingan La Liga musim ini. La Celeste memenangkan Piala Dunia 1930 di dalam negeri dan Piala Dunia 1950 di Brasil. Pelatih memberi tahu mereka bahwa mereka bisa menjadi juara dunia dan mimpi itu ada di sana.
Valverde Yakin Timnas Uruguay yang di Grup Sulit, Gelandang Real Madrid Tetap Senang
Gelandang Real Madrid Federico Valverde mengaku senang dengan penampilan tangguh Timnas Uruguay di fase grup Piala Dunia Qatar 2022. Piala Dunia Qatar 2022 akan berlangsung selama 21 hari ke depan, tepatnya 20 November. Kurang dari sebulan lagi menjadi tuan rumah acara empat tahunan, Federico Valverde telah berbicara tentang kompetisi Grup H Piala Dunia Qatar 2022.
Ya, Timnas Uruguay satu grup dengan Portugal, Korea Selatan, dan Ghana. Jika melihat komposisi Grup H, Timnas Uruguay termasuk dalam grup yang agak sulit. Pasalnya, lawan – lawan tersebut memiliki kans yang sama untuk melaju ke babak 16 besar seperti halnya La Celeste. Valverde, bagaimanapun, sebenarnya senang bahwa Timnas Uruguay adalah bagian dari grup.
Sebab, menurut Gelandang Real Madrid, grup yang tangguh akan membuat timnya semakin menantang. Valverde pun yakin Timnas Uruguay bisa mengatasi tantangan tiga tim karena memiliki tim yang bagus. Semakin keras tim bekerja, semakin baik.Mereka harus menghadapi tim yang kuat dan mereka membutuhkan sesuatu seperti ini.
Ketika kita mendapatkan sesuatu yang sederhana, kita meremehkannya. Sebagai orang Timnas Uruguay, mereka menyukai tantangan. Mereka juga memiliki senjata untuk menjadi protagonis, jika mereka percaya.
Kisah Fernando Muslera, Penjaga Gawang Timnas Uruguay Paling Sial Dalam Sejarah Piala Dunia
Berikut kisah tragis Fernando Muslera, penjaga gawang Timnas Uruguay yang dikenal sebagai penjaga gawang terburuk sepanjang sejarah Piala Dunia. Piala Dunia Qatar 2022 sudah di depan mata. Perayaan sepak bola terbesar akan berlangsung di Qatar dari 20 November hingga 18 Desember. Sebagai turnamen terbesar, Piala Dunia juga memiliki penghargaan khusus, Golden Glove Award, untuk penjaga gawang terbaik dalam turnamen empat tahun tersebut.
Penghargaan itu hanya diadakan selama Piala Dunia 2010. Iker Casillas, Manuel Neuer dan Thibaut Courtois termasuk di antara penjaga gawang yang telah memenangkan penghargaan Sarung Tangan Emas. Berbicara tentang kiper terbaik di Piala Dunia, ada juga sisi yang menarik untuk dicuri. Satu penjaga gawang dinobatkan sebagai penjaga gawang paling sial di turnamen ini.
Apa jadinya jika penjaga gawang selalu sama dalam video kompilasi gol terbaik Piala Dunia? tragis! Itulah yang dirasakan Fernando Muslera. Berikut beberapa momen kebobolan Musreira di berbagai edisi Piala Dunia, menjadikannya kiper paling sial.
Kisah Fernando Muslera, Penjaga Gawang Timnas Uruguay Paling Sial Dalam Sejarah Piala Dunia
Gol Sulley Muntari (Piala Dunia 2010). Fernando Muslera melakukan debut sebagai penjaga gawang utama Timnas Uruguay di Piala Dunia 2010. Di perempat final, mereka menghadapi Ghana. Laga berlangsung menegangkan namun Ghana memecah kebuntuan pada menit ke – 45 lewat gol Sully Montari. Ia melepaskan tembakan mendatar dari jarak sekitar 35 meter dari gawang. Muslera tak mampu meraih akurasi tembakan yang mengarah ke pojok kiri bawah gawang. Gol tersebut menjadi salah satu gol terbaik Piala Dunia 2010.
Gol Giovanni van Bronckhorst (Piala Dunia 2010). Timnas Uruguay mengalahkan Ghana 4 – 2 melalui adu penalti setelah bermain imbang 1 – 1 di perempat final Piala Dunia 2010. Namun, segera setelah melarikan diri dari Ghana, pemain seperti Fernando Muslera ditunggu oleh tim yang lebih kuat, Belkita, di semifinal Piala Dunia 2010.
Sayangnya, Fernando Muslera mencetak gol brilian lainnya melawan Belkita dengan hanya 18 menit tersisa. Giovanni van Bronckhorst, kapten timnas Belkita saat itu, bermain dari sisi lapangan, jauh dari kotak penalti dan jauh dari kemungkinan menciptakan gol. Namun, Lady Luck ada di pihak lawan. Van Bronckhorst menembak ke sudut kiri atas gawang, tetapi Muslera tidak bisa menghentikannya. (*)
