Setelah menuntaskan musim kompetisi 2024/2025 bersama True Bangkok United di Liga Thailand, bek andalan Timnas Indonesia, Pratama Arhan, kembali ke bangku kuliah. Ia melanjutkan proses pendidikan formalnya di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, dengan semangat baru dan fokus penuh menyelesaikan tugas akhir.
Kembali ke Kampus Setelah Musim Kompetisi Usai
Pratama Arhan tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Manajemen Udinus sejak 25 September 2020. Setelah cukup lama menjalani perkuliahan secara daring, terutama karena kesibukan di dunia sepak bola, kini ia kembali hadir langsung di ruang kelas kampusnya.
Kehadirannya ini tentu membawa suasana berbeda. Arhan tak sekadar hadir sebagai mahasiswa biasa, tetapi juga sebagai sosok panutan bagi banyak rekan-rekannya yang juga atlet. Ia menjadi contoh bahwa pendidikan tetap bisa dijalani dengan serius, meski dibarengi dengan karier profesional.
Proses Bimbingan dan Persiapan Tugas Akhir
Saat ini, Arhan berada di penghujung masa studinya dan sedang fokus menjalani proses bimbingan tugas akhir. Ia secara aktif berdiskusi dengan dosen pembimbing demi mendapatkan hasil terbaik. Tujuannya jelas: bisa lulus dalam waktu dekat dan meraih gelar sarjana Manajemen dari Udinus.
Dalam wawancara yang dikutip dari situs resmi Udinus, Arhan menyatakan kegembiraannya bisa kembali ke kampus. “Saya sangat senang bisa kembali ke kampus dan bertemu teman-teman atlet lainnya,” ujarnya dengan antusias.
Ia juga menyampaikan harapannya agar dapat segera menyelesaikan kuliahnya dengan hasil memuaskan. “Bisa bertemu langsung dengan Rektor dan dosen pembimbing tentu membantu saya dalam memantapkan tugas akhir. Semoga saya bisa menyelesaikannya secepat mungkin,” tutur Arhan, yang kini telah mencatatkan 50 caps bersama Timnas Indonesia.
Dukungan Penuh dari Pihak Kampus
Kehadiran Pratama Arhan di kampus tak luput dari perhatian pimpinan universitas. Rektor Udinus, Prof. Pulung Nurtantio Andono, mengapresiasi dedikasi Arhan yang tetap menempatkan pendidikan sebagai prioritas di tengah kesibukannya sebagai atlet profesional.
Menurut Pulung, keberadaan mahasiswa seperti Arhan menjadi bukti bahwa pendidikan dan prestasi di bidang olahraga bisa berjalan beriringan. Ia juga menyampaikan bahwa Arhan selama ini menunjukkan performa akademik yang sangat baik. “Nilai-nilai Arhan sangat bagus. Kami bangga memiliki mahasiswa seperti dia,” ucapnya.
Rektor menambahkan bahwa dukungan universitas terhadap para atlet-mahasiswa bersifat menyeluruh. Hal ini meliputi fleksibilitas perkuliahan hingga pendampingan intensif dalam penyusunan tugas akhir. Tujuannya agar para atlet tidak hanya sukses di lapangan, tetapi juga di dunia akademik.
Inspirasi bagi Mahasiswa Lainnya
Tidak hanya sekadar kembali belajar, kehadiran Arhan di ruang kelas juga diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa lainnya di Udinus. Ia menunjukkan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, karier dan pendidikan bisa ditempuh secara bersamaan tanpa harus mengorbankan salah satunya.
Pulung menekankan bahwa Arhan bisa menjadi contoh konkret bahwa kesibukan sebagai atlet nasional tidak menghalangi proses akademik. “Ia mampu mengatur waktu dengan sangat baik. Itu yang membuatnya bisa tetap unggul di dua dunia,” ujarnya.
Beasiswa S-2 sebagai Bekal Masa Depan
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan komitmen Arhan, pihak kampus pun memberikan dukungan lanjutan berupa beasiswa S-2. Program ini diberikan agar Arhan dapat melanjutkan pendidikan pascasarjana setelah menyelesaikan studi sarjananya.
Harapannya, ketika nanti Arhan memutuskan untuk gantung sepatu dari dunia sepak bola, ia sudah memiliki modal akademik yang kuat untuk membangun karier di bidang lain. Bisa jadi sebagai manajer klub, pelatih, atau bahkan pengusaha di dunia olahraga.
“Beasiswa S-2 ini kami berikan untuk menunjang karier jangka panjangnya. Kami percaya pendidikan akan selalu menjadi investasi terbaik untuk masa depan,” terang Pulung.
Antara Lapangan Hijau dan Dunia Akademik
Perjalanan Arhan sebagai pesepak bola profesional sekaligus mahasiswa menunjukkan bahwa dua dunia yang tampaknya bertolak belakang, sebenarnya bisa disatukan dengan komitmen dan konsistensi. Ia tetap berlatih dan bermain untuk klub dan Timnas, namun di sisi lain juga menjalankan tanggung jawab akademik tanpa kendur.
Kisah Pratama Arhan ini menjadi gambaran nyata bahwa atlet profesional pun bisa berprestasi di dunia pendidikan. Ia menjadi bukti bahwa tekad dan semangat belajar tidak boleh padam, meskipun sudah mencapai banyak pencapaian di luar kampus.