Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga JermanRobert Lewandowski, Penyerang Bintang Bayern Munchen

Robert Lewandowski, Penyerang Bintang Bayern Munchen

Catatan Robert Lewandowski di musim lalu, 2019-2020, sudah melakoni 47 pertandingan dan menorehkan 55 gol serta meraih tiga trofi. Penyerang bintang Bayern Munchen ini memang layak mendapatkan penghargaan Ballon d’Or. Namun sayangnya penghargaan tersebut ditiadakan untuk sementara karena pandemi yang melanda seluruh dunia.

Ia dianggap sebagai salah satu pemain nomor 9 yang bisa dibilang paling lengkap. Robert Lewandowski berhasil membuat pemain dan penyerang milik klub lain tertinggal jauh di belakangnya. Pemain asal Polandia tersebut mencatatkan prestasi yang tak terbendung di musim kompetisi 2019-2020 baik di liga domestik maupun Eropa.

- Advertisement -
asia9QQ

Pemain 32 tahun tersebut mengaku masih bisa meningkatkan performa yang dimilikinya saat ini. “Impian besar saya akhirnya menjadi kenyataan,” ujar Robert Lewandowski pada Goal dalam salah satu wawancara eksklusif setelah ia dinobatkan sebagai pemain sepak bola pria terbaik di musim kompetisi 2019-2020.

“Saya merasa sangat luar biasa. Saya belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Anda akhirnya sadar, bahwa kerja keras anda selama 20 tahun telah terbayar.”

“Saya juga merasa sangat bagus, penghargaan yang diberikan kepada saya seperti ini sangat berarti bagi saya. Tentu saja sepak bola adalah olahraga dengan format tim. Tapi gelar individu yang berhasil diraih seperti ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang anda lakukan setiap harinya juga terbayar,”

“Bagi saya, cukup penting perkara berapa gelar yang berhasil kami menangkan. Itu yang saya cari. Karena tanpa gelar, gol ini juga tidak ada artinya,”

“Jika semua gol yang saya ciptakan bisa membantu tim kami mendapatkan gelar, maka cita-cita itu sudah berhasil terwujud. Dalam hal ini, bagaimanapun, saya tetap harus mengatakan bahwa assist juga menjadi peran utama, tidak hanya golnya saja. Assist bisa meningkatkan semangat tim,” lanjut bintang Bayern Munchen.

“Akan selalu ada yang bisa ditingkatkan. Selama anda masih bermain bola, anda harus selalu lapar. Mencapai puncak itu memang sulit. Tapi bisa bertahan tetap di puncak itu jauh lebih sulit,”

“Akhir dari karir anda adalah ketika anda melihat ke belakang dan menikmati semua gelar yang sudah anda menangkan,”

Suatu saat nanti, Robert Lewandowski akan berada di posisi dimana ia akan melihat kembali karirnya ke belakang. Dan ia akan melakukannya dengan mengetahui bahwa ia telah mengambil rute yang tidak biasa untuk bisa sampai ke puncak karirnya saat ini sebagai bintang Bayern Munchen.

Tumbuh dari seorang remaja yang kurus dan suka bermain bola lebih dari apapun. Bahkan sempat mencoba untuk meyakinkan orang tuanya untuk membiarkan ia tetap fokus pada hobinya tersebut ketika mereka mendorongnya untuk mencoba hal yang lain.

“Tempat pertama saya berlatih, sangat jauh berbeda dari lapangan yang kita kenal sekarang. Lapangan yang cukup gelap dan hanya sedikit rumput yang tumbuh di beberapa tempat. Itu sudah cukup bagi kami ketika bermain bola.”

“Ketika hujan tiba, kami benar-benar bisa bersenang-senang. Kami sudah tidak peduli lagi bahwa kami tidak bermain di halaman yang sempurna dan kami pulang dengan pakaian yang basah selama dua jam,”

“Lalu kadang kami kembali bermain lagi selama dua jam di taman bersama angin dan cuaca sudah gelap. Saya hanya ingin berada di luar dan melakukan apa yang bisa membuat saya puas. Itu datang dari hati. Sepak bola selalu menjadi gairah saya yang paling besar. Dan gairah itu yang mendorong saya sampai sini,” kenang bintang Bayern Munchen 32 tahun tersebut.

Kedua orang tua Robert Lewandowski juga merupakan seorang atlet. Sang ayah, Krzystof adalah mantan pemain sepak bola di divisi dua, ia juga juara judo di Polandia. Sedangkan sang ibu adalah pemain bola voli di salah satu tim terbaik Polandia, AZS Warszawa.

“Saya juga sudah mencoba banyak olahraga selain sepak bola, dimana saya cukup berbakat disana. Tapi saya tidak mengembangkan perasaan yang sama seperti yang saya miliki di dunia sepak bola,”

“Berbeda dengan sepak bola, kadang saya stres dan gugup. Jelas saya tidak akan bisa mencapai level puncak dalam olahraga tersebut. Hingga akhirnya saya fokus pada sepak bola saja,” tegas bintang Bayern Munchen tersebut.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments