Manchester City akhirnya berhasil mengakhiri ‘kutukan’ yang menimpa Pep Guardiola setelah meraih trofi Liga Champions musim 2022/23 dengan susah payah melawan Inter Milan dalam final yang digelar pada Minggu (11/6/2023). Pertandingan tersebut berlangsung di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, dan berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 bagi ManCity berkat gol semata wayang Rodri.
Misteri di Balik Keberhasilan Guardiola
Sebelumnya, Guardiola selalu gagal meraih trofi Liga Champions sejak kemenangan terakhirnya pada musim 2010/11. Lamanya masa kegagalan ini menimbulkan berbagai spekulasi menarik. Salah satunya adalah anggapan bahwa Guardiola telah dikutuk oleh dukun Afrika. Anggapan ini muncul karena hubungannya yang tidak harmonis dengan Yaya Toure.
Guardiola telah dua kali mengeluarkan Toure dari timnya, baik saat masih melatih Barcelona pada tahun 2010, maupun ketika menjadi pelatih Manchester City pada tahun 2018. Agen Toure, Dmitri Seluk, bahkan pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Guardiola telah dikutuk oleh dukun Afrika agar tidak pernah lagi meraih gelar Liga Champions.
Pencabutan Kutukan
Namun, beberapa hari sebelum final, Seluk mengakui bahwa kutukan tersebut telah dicabut oleh dukun Afrika. “Saya dapat mengatakan bahwa kutukan itu telah dicabut oleh para dukun, dan saya yakin bahwa City bisa memenangkan Liga Champions di bawah kepemimpinan Pep,” ujar Seluk mengutip Mirror.
Permintaan Maaf dan Harapan Yaya Toure
Seluk juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat kutukan tersebut. Ia berharap kutukan untuk Pep Guardiola tersebut dicabut agar Yaya Toure dapat melihat mantan klubnya meraih gelar Liga Champions sekaligus meraih treble winner. “Saya minta maaf atas masalah ini. Saya rasa sudah waktunya untuk mengakhiri kepahitan ini, dan saya tahu Yaya merasakan hal yang sama. Dia hanya berharap kesuksesan bagi City,” kata Seluk.
Keberhasilan Guardiola dalam meraih gelar Liga Champions kali ini menjadi bukti bahwa ketekunan dan fokus dapat mematahkan segala bentuk kutukan. Guardiola dan Manchester City telah menulis sejarah baru dalam perjalanan mereka menuju puncak Eropa.
3 Fakta Menarik
1. John Stones Kesupuran Lionel Messi
Dalam pertandingan dini hari tadi, John Stones mencatatkan prestasi yang mengesankan dengan 100 persen keberhasilan dalam mendribel bola. Ia berhasil menggiring bola sebanyak enam kali tanpa bisa dihentikan oleh pemain Inter.
Stones menjadi pemain terakhir yang mampu mencapai angka ini dalam final Liga Champions, yang sebelumnya hanya dicatatkan oleh Lionel Messi. Meski demikian, Messi memiliki catatan yang lebih tinggi, dengan berhasil mendribel bola sebanyak 10 kali dalam laga melawan Juventus pada musim 2014/15.
2. ManCity Menjadi Tim Keenam dari Inggris yang Memenangkan Liga Champions
ManCity telah menjadi tim keenam dari Inggris yang berhasil mengangkat trofi Si Kuping Besar. Mereka bergabung dengan daftar prestisius yang sebelumnya diisi oleh Nottingham Forest, Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Aston Villa.
Jumlah ini menjadi dua kali lipat lebih banyak daripada negara-negara lain. Hingga saat ini, hanya tiga klub dari Jerman, Italia, dan Belanda yang berhasil memenangkan gelar ini.
3. ManCity Meraih Gelar Treble Winners
ManCity berhasil mengukir sejarah dengan meraih treble winners. Trofi Liga Champions menjadi penyempurna bagi keberhasilan mereka di musim ini, setelah sebelumnya berhasil memenangkan Premier League dan Piala FA.
Prestasi treble winners ini juga menjadi pencapaian bersejarah bagi manajer Pep Guardiola. Guardiola menjadi manajer pertama yang mampu meraih dua treble winners, yang pertama kali dicapainya bersama Barcelona pada musim 2008/09 dan kini bersama ManCity.
Prestasi Stones, keberhasilan ManCity sebagai tim Inggris keenam yang memenangkan Liga Champions, dan pencapaian treble winners yang diraih oleh Guardiola, semakin memperkaya catatan dan sejarah persepakbolaan yang akan dikenang dalam waktu yang lama.
Kesimpulan
Prestasi terbesar ManCity di musim ini adalah meraih treble winners. Mereka berhasil memenangkan tiga gelar bergengsi secara bersamaan, yaitu Liga Champions, Premier League, dan Piala FA. Manajer Pep Guardiola mencetak sejarah sebagai manajer pertama yang meraih dua treble winners dalam kariernya, yang pertama kali diraihnya bersama Barcelona pada musim 2008/09.
Pencapaian ini tidak hanya mengangkat nama Manchester City, tetapi juga menjadi bagian penting dalam sejarah persepakbolaan. Kemenangan mereka dan prestasi individu yang luar biasa dari pemain seperti John Stones menciptakan momen yang akan dikenang dalam waktu yang lama.