Mikel Arteta coba mengungkapkan masalah Arsenal dalam beberapa pertandingan terakhir. The Gunners menelan
3 kekalahan berturut turut dalam pertandingan yang seharusnya dapat dimenangkan oleh mereka.
Arsenal dibekuk Crystal Palace (0-3), tumbang dari Brighton (1-2), dan kembali babak belurr saat menghadapi Southampton (0-1).
3 dari kekalahan beruntun ini semakin mempersulit posisi arsenal dalam perebutan posisi 4 besar Premier League.
Tak hanya itu, 3 kekalahan beruntun ini langsung merusak kepercayaan diri dan motivasi para pemain.
Sebelumnya Arsenal bermain cukup baik di liga, bahkan sempat menjalani laga tidak terkalahkan.
Sang manajer, Mikel Arteta mengaku masih terus mencoba mencari tahu apa penyebab kekalahan Arsenal
dalam beberapa pertandingan terakhir. Menurutnya ada banyak faktor yang dapat diidentifikasi,
namun penyebab utama adalah penyelesaian yang tidak maksimal. Mikel Arteta meyakini sudah semakin paham.
Efisiensi anak asunya di depan gawang dan apa yang dilakukan tim lawan di kotak penalti dengan jumlah peluang
yang mereka ciptakan, 2 hal ini sebenarnya tidak terhubung dan tidak dapat diciptakan dengan baik oleh timnya.
Arteta mengalami masa masa harus menerima kritikan dan mengkritisi diri sendiri karena tidak bisa menjalani pertandingan dengan apik.
Namun, Arteta mengira kira timnya sudah berusaha membuat peluang lebih dari cukup
untuk mendapatkan hasil yang jauh berbeda, namun masih jauh dari ekspetasi.
Segera bangkit
Sayangnya, tren 3 kekalahan beruntun Arsenal itu mungkin akan diperkirakan bertambah.
Kamis (21/4/2022) besok mereka akan menghadapi Chelsea, setelahnya (23/4/2022) Arsenal akan melakoni laga melawan Manchester United.
Arteta mengaku sudah bersikap sangat jelas dengan para pemain, sangat jelas soal alasan timnya kalah di pertandingan – pertandingan tersebut.
Arteta akan berusaha untuk memberikan dukungan dan membuat anak asuhnya kembali percaya diri
karena akan menghadapi tim itm besar EPL. Karena keepercayaan diri itulah yang mereka butuhkan
dan Arteta harus melakukannya bersama-sama mulai saat ini hingga akhir musim.
Saat ini klub asal London Utara itu berada di posisi 5 dengan poin 54 pada klasemen sementara Liga Premiere inggris.
Sang pelatih, Mikel Arteta tidak puas dengan The Gunners
Mikel Arteta menegaskan bahwa ia sangat tidak puas dengan beberapa pertandingan terakhir.
Mereka tahu bisa bermain lebih baik dan meraih kemenangan.
Situasi Arsenal berubah signifikan begitu memasuki bulan April 2022.
Awalnya mereka ada di posisi apik untuk persaingan 4 besar, tapi Alexandre Lacazette dkk. justru menelan 3 kekalahan beruntun.
Arsenal dikalahkan Crystal Palace (0-3), tumbang dari Brighton (1-2), dan kembali kalah saat menyambangi Southampton (0-1).
Tiga kekalahan beruntun ini tentu mempersulit posisi arsenal dalam persaingan 4 besar.
Terlebih, Kamis (21/4/2022) besok Arsenal akan menghadapi Chelsea.
Kecil peluang The Gunners bisa memetik kemenangan.
Arteta menegaskan bahwa 3 kekalahan beruntun itu sangat sulit diterima.
Skuad Arsenal benar-benar kecewa, terlebih karena proses kekalahan mereka tidak jauh berbeda.
Arteta merasa tidak puas dengan 3 hasil tersebut, merasa kecewa, tapi di saat yang sama mereka tahu alasan kekalahan tersebut.
Jadi, pelajaran yang Arteta dapatkan dari 3 pertandingan itu bukan soal jumlah poin yang gagal diraih.
Masih berambisi
3 kekalahan beruntun itu jadi pelajaran penting untuk skuad Arsenal.
Arteta tahu sekarang posisi timnya sulit, tapi tidak ada kata dalam menyerah begitu untuk The Gunners selama masih memilki peluang.
Segalanya masih dapat dipertaruhkan, ambisi The Gunners masih ada, hasrat Arteta dan tim masih ada.
Arteta mengtahui tantangan ke depannya dan akan terus mencoba.
Mikel Arteta akan tetap terus berusaha bersama tim yang ia latih.
Masalah Arsenal di lini serang sebenarnya sangat terlihat.
Mereka tidak bisa membuat peluang dengan baik, alias finishing para penyerang sangat buruk.
Arteta tahu bahwa Arsenal mengambil risiko besar dengan merelakan Aubameyang di pertengahan musim.
Terlebih, Arsenal tidak bisa merekrut striker baru sebagai pengganti.
Sehingga mereka menjalani terseok – seok di lini depan yang diklaim kurang tajam.
Sejauh ini, sepertinya keputusan melepas Aubameyang adalah keputusan salah.
Meski dia bermasalah di luar lapangan, gol-gol Aubemeyang seharusnya masih bisa membantu tim.
Mungkin ini yang menjadi titik utama kekalahan sang The Gunners. Kekurangan dalam lini serang
Menjadikan The Gunners sangat sulit untuk mencetak gol – gol yang cemerlang