Friday, October 10, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga SpanyolPenilaian Cubarsi: Antara Bellingham dan Mbappe, Siapa Ancaman Terbesar untuk Barcelona di...

Penilaian Cubarsi: Antara Bellingham dan Mbappe, Siapa Ancaman Terbesar untuk Barcelona di El Clasico?

El Clasico Madrid vs Barcelona kembali menjadi sorotan utama dunia sepak bola. Duel panas antara dua raksasa La Liga ini akan tersaji di Santiago Bernabeu pada Minggu, 26 Oktober 2025. Pertemuan pertama musim 2025/2026 ini bukan sekadar laga bergengsi, tetapi juga penentu arah perebutan gelar juara. Saat ini, Real Madrid memimpin klasemen dengan 21 poin, sementara Barcelona menempati posisi kedua dengan selisih dua angka saja.

Laga ini menjadi momen penting bagi Hansi Flick dan anak asuhnya untuk bangkit setelah kekalahan telak 1-4 dari Sevilla. Kekalahan tersebut sempat mengguncang kepercayaan diri skuad Blaugrana. Namun, sang pelatih menegaskan bahwa seluruh pemain kini fokus penuh menghadapi Real Madrid.

- Advertisement -
asia9QQ

Di tengah persiapan intens menuju El Clasico, pernyataan menarik datang dari Pau Cubarsi, bek muda Barcelona. Dalam wawancara dengan media Spanyol AS, Cubarsi mengungkapkan bahwa ancaman terbesar di kubu Madrid saat ini bukan lagi Jude Bellingham, melainkan Kylian Mbappe. Menurutnya, Mbappe memiliki kecepatan dan ketajaman yang membuatnya sulit dihentikan.


Mbappe Jadi Fokus Utama Pertahanan Barcelona

Cubarsi menegaskan bahwa menghadapi Kylian Mbappe adalah tantangan besar bagi setiap bek. Ia menyebut pemain asal Prancis itu lebih berbahaya dibandingkan Bellingham karena kemampuannya dalam membaca ruang dan menuntaskan peluang hanya dengan satu sentuhan.

“Keduanya memang hebat, tapi Mbappe punya sesuatu yang berbeda,” ujar Cubarsi. “Ia sangat cepat, menyerang ruang dengan tajam, dan menyelesaikan peluang dengan efisien. Bellingham lebih banyak datang dari lini kedua, tapi ancaman Mbappe lebih langsung dan mematikan.”

Musim ini, Mbappe tampil luar biasa dengan mencetak 14 gol dalam 10 laga di semua kompetisi. Catatan tersebut membuatnya menjadi tumpuan utama Real Madrid di lini depan. Sementara itu, Bellingham masih mencari performa terbaiknya setelah mengalami penurunan produktivitas gol sejak awal musim.

Rekor Mbappe melawan Barcelona juga membuat laga ini semakin menarik. Dalam delapan pertemuan terakhir, mantan bintang PSG itu telah membobol gawang Blaugrana sebanyak 11 kali. Catatan ini membuat lini belakang Barcelona harus bekerja ekstra keras jika ingin menjaga peluang menang di Bernabeu.


Masalah Pertahanan Barcelona Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Meski lini serang Barcelona mulai menunjukkan peningkatan, sektor pertahanan masih menjadi masalah utama bagi Hansi Flick. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Blaugrana terlalu mudah kebobolan, terutama ketika menghadapi tim dengan pressing ketat dan serangan balik cepat.

Cubarsi sendiri mengakui bahwa kelemahan timnya bukan hanya disebabkan oleh barisan bek, tetapi juga koordinasi tim secara keseluruhan. “Kami sering kehilangan bentuk pertahanan karena tidak menekan dengan kompak sejak lini depan. Ini harus segera diperbaiki,” ungkapnya.

Kekompakan menjadi kunci utama jika Barcelona ingin menahan kombinasi serangan Mbappe dan Bellingham. Kedua pemain itu dikenal mampu menciptakan peluang dari situasi apa pun. Satu kesalahan kecil saja bisa membuat Barcelona kehilangan kontrol atas pertandingan.

Hansi Flick diperkirakan akan menurunkan formasi 4-2-3-1, dengan Pau Cubarsi dan Ronald Araujo di jantung pertahanan. Sementara itu, Joao Cancelo dan Alejandro Balde akan berperan menjaga sisi sayap yang sering menjadi celah bagi lawan. Fokus mereka adalah membatasi ruang gerak Mbappe dan mengantisipasi pergerakan cepat Bellingham dari lini kedua.


Mbappe dan Bellingham: Kombinasi Mematikan Real Madrid

Meski Cubarsi menilai Mbappe sebagai ancaman utama, tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Jude Bellingham tetap berbahaya. Pemain asal Inggris itu memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca permainan dan menciptakan peluang. Dengan Mbappe di lini depan, Bellingham mendapat lebih banyak ruang untuk bergerak dan menusuk ke kotak penalti.

Pelatih Carlo Ancelotti bahkan mengakui bahwa duet Mbappe dan Bellingham membawa dimensi baru dalam gaya bermain Madrid. Mbappe bertugas menarik perhatian bek lawan, sementara Bellingham bebas memanfaatkan ruang kosong untuk menciptakan peluang berbahaya.

Kombinasi keduanya terbukti ampuh di Liga Champions, di mana Madrid tampil dominan di fase grup. Dalam beberapa laga terakhir, pergerakan Mbappe yang eksplosif sering kali membuka ruang bagi Bellingham untuk melakukan tembakan jarak jauh. Ini menjadi sinyal bahaya bagi lini belakang Barcelona yang masih belum stabil.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments