Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisPemain Kesayangan Frank Lampard Berubah 180 Derajat di Era Thomas Tuchel

Pemain Kesayangan Frank Lampard Berubah 180 Derajat di Era Thomas Tuchel

Ada beberapa nama pemain kesayangan Frank Lampard di Chelsea. Mereka selalu dimainkan setiap laga The Blues. Namun saat Frank Lampard di pecat oleh petinggi Chelsea kondisi berubah total. Sebagai gantinya, The Blues mendatangkan Thomas Tuchel.

Di era Thomas Tuchel, Chelsea di reset ulang. Skuad di susun sedemikian rupa dengan mengganti strategi sekaligus susunan pemain. Bahkan ada nama pemain yang tadinya selalu di andalkan oleh Lampard kini tidak lagi di mainkan oleh Tuchel.

- Advertisement -
asia9QQ

Lantas siapa saja pemain tersebut? Berikut ini ringkasannya.

Deretan Pemain Kesayangan Frank Lampard yang Nasibnya Berubah di Bawah Thomas Tuchel

Resmi menjabat sebagai pelatih Chelsea terbaru, Thomas Tuchel berhasil merubah kondisi The Blues menjadi lebih baik. Semula Chelsea berada di papan tengah klasemen, kemudian saat di garap Tuchel mereka berhasil meroket.

Hingga pekan ke 29, skuad The Blues berhasil menduduki posisi ke empat klasemen Premier League. Chelsea berhasil mengantongi 47 poin. Kunci keberhasilan Tuchel ialah memilih pemain Chelsea paling tepat untuk mengarungi laga.

Ia tidak lagi memprioritaskan pemain kesayangan Frank Lampard. Nama pertama yang dulu menjadi anak emas Lampard namun kini berubah 180 derajad di bawah Tuchel ialah Cesar Azpilicueta. Pemain satu ini memiliki peranan penting saat Lampard menjadi pelatihnya.

Ia bermain di 63 laga selama satu musim setengah. Lantas di era Tuchel, ia tetap terpilih meskipun ia tidak bermain penuh. Cesar Azpilicueta bermain di sembilan laga total dari 10 pertandingan Chelsea bersama Thomas Tuchel. Menempati posisi lini belakang Chelsea, pemain 31 tahun tersebut mampu tampil stabil.

Nama pemain kedua yang dulu merupakan pemain kesayangan Frank Lampard ialah Kurt Zouma. Saat bersama Lampard ia diturunkan di 64 laga. Sebelum di asuh Lampard ia dipinjamkan ke Stoke City serta Everton. Di asuh Tuchel, kini Kurt Zouma menempati lini belakang.

Ia turut terpilih di delapan laga dari 10 pertandingan Chelsea yang dipimpin Thomas Tuchel. Dua pekan terakhir ia tidak mengikuti pertandingan sebab mengalami cedera. Nama pemain selanjutnya adalah Mateo Kovacic. Semenjak Thomas Tuchel menangani Chelsea, Mateo Kovacic telah diturunkan pada 10 laga.

Akan tetapi salah satu pemain kesayangan Frank Lampard tersebut tidak di mainkan secara penuh. Terhitung Kovacic delapan kali menjadi pemain inti sementara sisanya sebagai pemain pengganti. Berbeda pada saat ia masih di asuh Frank Lampard, Kovacic selalu dimainkan di sebagai pemain inti.

Bahkan mantan pemain Real Madrid tersebut telah bermain di 67 laga penuh bersama Chelsea saat Frank Lampard menjadi manajer mereka. Hal serupa juga di alami oleh Tammy Abraham. Saat Thomas Tuchel mendarat di Stamford Bridge, nasibnya berubah total.

Dulu ia menjadi pemain andalan Chelsea di lini depan. Abraham juga sering di masukan sebagai penyerang utama oleh mantan pelatih The Blues. Terhitung Abraham telah mengarungi 68 laga bersama manajer 42 tahun tersebut.

Rupanya kedatangan Tuchel ke Premier League menjadi kabar buruk bagi Abraham. Kini ia mulai tersingkir bahkan tidak dimainkan. Dari sepuluh laga Chelsea bersama Tuchel ia baru dimainkan satu kali saja.

Selanjutnya ada Mason Mount, pemain kesayangan Frank Lampard. Awalnya ia sempat diragukan di mainkan di lini tengah oleh Tuchel. Akan tetapi fakta justru berbeda, dimana Mason Mount bisa tampil stabil. Bermain di sembilan laga bersama Tuchel, Mason Mount sukses mencetak tiga gol.

Mount memang anak emas Frank Lampard, ia telah diterjunkan di 76 laga. Hubungan keduanya juga cukup dekat sebab mereka telah bekerja sama sejak masih membela Derby Country.

Deretan pemain andalan Frank Lampard selanjutnya adalah Ben Chilwell. Ia mendarat di Stamford Bridge setelah di tebus seharga 50 juta punds dari Leicester City. Saat Lampard masih menukangi The Blues, Chilwell selalu dimainkan. Bahkan ia dianggap spesial sebab mampu bermain dengan sistem permainan 4-3-3 andalan Lampard.

Paling fenomenal, Lampard rela menyingkirkan pemain senior Marcos Alonso untuk memberi ruang pada Chilwell. Namun kini situasi berubah drastis, Thomas Tuchel merombak strategi permainan Chelsea dengan permainan baru 3-4-3.

Rupanya strategi itu kurang cocok dengan Chilwell. Kini pemain kesayangan Frank Lampard tersebut hanya dijadikan pelapis Marcos Alonso di era kepelatihan Thomas Tuchel.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments