Dua pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, akan memiliki Peluang Besar di Liga Slovakia. Egy dan Witan yang sama – sama membela FK Senica musim lalu, akan berada di kubu yang berbeda musim ini. Seperti yang kita ketahui bersama, Egy awalnya menandatangani kontrak dengan ViOn Zlate Moravce dan Witan kemudian bergabung dengan AS Trencin sebagai pemain baru. Zlate dan Terensin adalah dua tim yang tampil di level tertinggi Liga Sepak Bola Slovakia.
Egy dan Witan bahkan mewakili Senica melawan Zlate dan Trencin musim lalu. Agen Dusan Bogdanovic pertama kali membocorkan berita tentang pertarungan Egy dan Witan. Mantan liga bantuan asing Indonesia itu kini menjadi agen beberapa pemain Indonesia seperti Egy dan Witan. Merujuk pada jadwal liga Slovakia, pertemuan antara Egy dan Witan bisa terjadi pada 3 September saat Zlate menjamu Trenzing.
Dan Trencin akan menjamu Zlate pada 18 Februari tahun depan. Selain kemungkinan bertemu di musim reguler, jika Zlate dan Terensin berhadapan di Piala Slovakia, Egy dan Witan juga bisa bertemu di lapangan. Jika kedua tim berada di zona kejuaraan atau degradasi, Egy dan Witan bisa memiliki kesempatan lagi untuk bertemu. Liga Slovakia 12 klub akan dibagi dua di akhir pertandingan. Enam klub teratas akan bersaing memperebutkan gelar, sedangkan enam terbawah akan bersaing untuk degradasi. Tidak hanya berkesempatan menghadiri pertemuan antara Zlate dan Terensin, Egy dan Witan juga akan memperebutkan mahkota prestasi klub masing – masing di Slovakia.
Peluang Besar Egy dan Witan yang akan Rutin Bekerja di Klub Baru
Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman resmi meluncurkan klub baru mereka setelah menjadi agen bebas. Karena itulah Egy dan Witan akan mendapat tempat di tim utama bersama ViOn Zlate Moravce dan AS Trencin. Egy dan Witan, ex. Timnas Indonesia u-19 ini dipekerjakan di Klub Pemain Liga Slovakia pada waktu yang sama. Zlate mengumumkan kedatangan Egy pada Senin malam (8 Agustus), disusul Trencin yang pada Selasa dini hari (8 September) mengumumkan bahwa ia telah resmi terhubung dengan Witan.
Kedua pemain Timnas Indonesia ini memiliki karir yang hampir sama. Keduanya telah membela klub – klub Eropa sejak 2018. Bahkan Witan mengikuti jejak Egy dua kali. Yang pertama saat Witan bergabung dengan Laikia Gdansk, dan yang kedua saat Witan dipinjamkan ke FK Senica oleh Laikia. Egy lebih dulu bermain untuk Lechia sebelum Witan datang. Selama di Senica, Egy dan Witan bahkan bermain bersama. Berikut adalah lima alasan mengapa Egy dan Witan akan mendapatkan tempat di tim utama di Zlate Moravce dan Trencin :
Tidak Kangen Kampung Halaman
Setelah menghabiskan empat tahun di Eropa, Egy dan Witan sudah tahu ‘etiket’ merumput di benua biru. Faktor – faktor yang dapat menyebabkan pemain merasa rindu rumah atau jauh dari keluarga tidak lagi menjadi masalah bagi pemain di kedua belah pihak. Meninggalkan keluarga mungkin tersembunyi di benak Egy dan Witan, namun dari tahun – tahun sebelumnya, keduanya telah membuktikan bahwa mereka bisa hidup mandiri.
Berani Berduel
Egy dan Witan telah membuktikan diri sebagai pemain yang “keras kepala” dan “nakal” saat melawan lawan yang lebih tinggi. Kemampuan bermain melawan tubuh di sepak bola Eropa yang dipadukan dengan halusnya pergerakan bola kedua pemain bisa menjadi nilai plus di mata pelatih.
Tidak Perlu Beradaptasi Lagi dengan Liga Slovakia
Pengalaman di Senica mengajari Egy dan Witan bagaimana bertahan di liga Slovakia. Dengan demikian, putusnya Sekolah Luar Biasa Atlet (SKO) di Ragunan telah memutus fase adaptasi sepakbola Slovakia. Pelatih juga bisa lebih cepat memercayai Egy dan Witan yang sudah memiliki resume kerja di negara – negara Eropa Tengah.
Peluang Besar berdasarkan Rekam Jejak
Selain berpengalaman, Egy dan Witan juga punya rekor impresif di liga Slovakia. Egy bermain 1.109 menit di Seneca musim lalu, membuat 20 penampilan dan mencetak dua gol. Sementara itu, Witan yang baru bergabung dengan Senica pada awal 2022 juga memiliki rekam jejak yang impresif. The Hammers bermain 596 menit di Liga Fortuna, ditambah dua gol dan sembilan penampilan. Egy dan Witan juga mumpuni sebagai pemain internasional, dan mereka sering diminta oleh negara untuk bersaing dengan negara lain di berbagai kompetisi.
Reputasi Media Sosial
Kehadiran pemain Indonesia di klub tak hanya mampu meningkatkan citra teknis dan taktis tim di lapangan, tetapi juga terbukti meningkatkan pamornya di media sosial. Inilah yang terjadi setelah FK Senica, Ansan Greeners dan Tokyo Verdy mendatangkan pemain – pemain top dari Indonesia. Zlate Moravce dan Trencin juga berpeluang menorehkan prestasi di dunia maya dengan mendatangkan Egy dan Witan musim ini. Apalagi jika mereka semua sering muncul. (*)
