Bos Persis Solo Kaesang Pangarep berharap timnya mampu bersaing dengan Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS). Hal itu disampaikannya usai menanggapi perdebatan JIS baru – baru ini. Sebelumnya, PSSI menilai JIS tidak memenuhi standar FIFA sehingga tidak bisa menjadi tuan rumah turnamen seperti FIFA Matchday.
Namun kemudian dibantah oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola JIS. Lewat cuitan di Twitter, Kaesang menuliskan kalimat sarkastik yang kemudian dianggap sebagai sindiran PSSI. Tak lama kemudian, cuitan tersebut menarik perhatian warganet. Beberapa netizen mempertanyakan sikap Kaesang Pangarep yang juga menanggapi debat JIS.
Menurut netizen yang menggunakan akun Twitter @LuckyAn***17, perdebatan JIS terkait dengan politik, jadi Kaesang seharusnya tidak menanggapi. Bahkan netizen pun menyeret nama ayah Kaesang, Presiden Jokowi. Melihat komentar sinis itu, Kaesang Pangarep bereaksi. Putra bungsu Presiden Jokowi itu menegaskan tak peduli politik, hanya sepak bola.
Dia tidak peduli dengan politik. Dia peduli dengan sepak bola. Ia lalu menyebut JIS lagi dan ingin klubnya Persis Solo bersaing dengan Persija Jakarta di stadion megah. Dia hanya berharap kita @Persis Soloofficial bisa melawan @Persija_Jkt di JIS kedepannya.
Gibran, Kakak Kaesang, Katakan Persis Solo Harus Menang Dalam Dua Pertandingan Terakhir
Gibran Rakabuming Raka, adik bos Persis Solo, menanggapi penampilan Laskar Sambernyawa di dua laga terakhir Liga 1. Laga tersebut melawan PSS Sleman dan PSIS Semarang. Gibran menilai dua kondisi yang bertolak belakang mulai dari PSIS dan PSS belum optimal. Menurutnya, Pesis seharusnya bisa mendapatkan poin dari dua laga tersebut.
Sebenarnya melawan PSIS Semarang dan PSS Sleman kemarin, tim lawan sedang tidak dalam kondisi bagus. Yo Jane bisa menang (seharusnya). Sebelumnya, Persis Solo harus bermain imbang dengan PSIS Semarang di kandang sendiri. Sementara di laga tandang, Persis Solo harus kebobolan keunggulan PSS Sleman dengan skor 2 – 1.
Laga melawan Mahesa Jenar (julukan PSIS Semarang) pada Sabtu (3/9) di Stadion Manahan, Solo. Sementara itu, laga melawan Super Elja (julukan PSS Sleman) akan digelar di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Minggu (9/10). Sementara itu, Persis Solo saat ini berada di peringkat 15 klasemen sementara dengan tujuh poin.
Hasil tersebut didapat dari 9 pertandingan, 2 kali menang, 1 kali seri dan 6 kali kalah. Selain itu, Gibran menyerahkannya kepada manajemen saat ditanya soal bocoran pelatih kepala Persis Solo karena tanggal 20 mendekati batas akhir instruksi kepelatihan kepala Persis Solo. Dia ingin mengangkat masalah ini langsung ke manajemen.
Ya kalau pertanyaan balik ke manajemen, yang penting kita dukung secara konsisten dan tanya Kaisan setelah pertandingan besok melawan Bali United.
Hal yang Harus Dilakukan Persis Solo Jika Tidak Ingin Downgrade Dari Liga 1
Persis Solo menjadi satu dari tiga tim yang melaju ke BRI Liga 1 2022/2023 bersama Dewa United dan RANS Nusantara. Bagaimanapun, memiliki status juara grup dan merupakan klub dengan sejarah lebih lama dari kedua klub. Persis Solo juga terlihat serius menyambut mereka kembali ke level tertinggi sepak bola Indonesia.
Pemain asing dan lokal yang dinilai berkualitas didatangkan ke Solo. Pelatih berpengalaman seperti Jackson Thiago dipertahankan. Beberapa pemain yang memperkuat Pesis di Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 musim lalu masih berada di skuat Lascal Sampignava saat ini. Namun, Jackson kemudian dibebaskan dari tugasnya sebagai pelatih kepala Persis.
Alasannya jelas, karena Samsul Arif dan kawan – kawan kesulitan mendapatkan poin. Kehadiran Laskar Sambernyawa juga sepertinya tidak terlalu istimewa setelah Jackson mengundurkan diri sebagai pelatih kepala Pesis. Mereka masih berada di peringkat 15 dengan skor 7. Persis Solo bahkan unggul satu poin dari RANS di zona degradasi.
Persis Solo menunjuk Rasiman untuk sementara menggantikan Jackson. Pria 48 tahun itu saat ini menjabat sebagai manajer interim Pesis Solo. Justru, tentu saja, seseorang tidak bisa selalu mengandalkan Rasiman. Sesuai aturan, Laskar Sambernyawa harus diganti pelatih kepala baru paling lambat 20 September 2022.
Pasalnya, hingga saat ini Rasiman belum ditunjuk sebagai pelatih kepala Pesis. Sosok – sosok asal Jateng itu masih belum memiliki lisensi kepelatihan AFC Pro atau sederajat, yang menjadi syarat wajib bagi pelatih kepala BRI Liga 1. Beberapa nama pelatih juga dikaitkan dengan Persis. Dua nama baru – baru ini dikatakan memiliki peluang terbaik untuk menjadi juru taktik Persis berikutnya.
Hal yang Harus Dilakukan Persis Solo Jika Tidak Ingin Downgrade Dari Liga 1
Mereka adalah Eduardo Almeida dan Robert Alberts. Almeida baru saja dipecat oleh Arema FC dan Alberts baru saja kehilangan pekerjaannya di Persib Bandung. Persis Solo memiliki pendanaan yang cukup besar. Dukungan investor dan kehadiran putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep dalam kepengurusan Persis membuat Laskar Sambernyawa mampu mencapai level finansial tersebut.
Tapi apa gunanya banyak uang jika Anda tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Inilah yang dialami Persis Solo, bahkan sejak Liga 2 musim lalu. Solo – lah yang tampak ceroboh dalam mendatangkan pemain. Banyak pemain yang direkrut Persis musim lalu berakhir dengan sedikit peluang untuk bermain di Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023.
Sebut saja Assanur Rijal, Feri Komul, Marinus Wanewar, Yu Hyun Koo dan beberapa lainnya. Tidak banyak yang berubah di BRI Liga 1 2022/2023. Bahkan, Pesis telah mendaftarkan 41 nama untuk mengisi skuat di liga papan atas Tanah Air. Meski pada akhirnya manajemen Persis Solo memutuskan untuk meminjamkan pemain yang dianggap tidak memiliki tempat di skuat musim ini ke beberapa klub peserta Liga 2 2022/2023.
Persis Solo baru meraih 7 poin dari 9 laga BRI Liga 1 2022/2023. Tentu saja angka tersebut masih jauh dari ideal untuk sebuah tim yang mengincar juara sebelum liga dimulai. Performa Persis Solo harus ditingkatkan secara keseluruhan. (*)
.){kind=link}