Jose Mourinho tampaknya cukup senang dengan performa Chris Smalling di AS Roma musim 2021/2022 ini.
Salah satu pemain AS Roma yang mendapat pujian atas aksinya pada musim ini adalah bek tengah senior Chris Smalling.
Perjalanan Roma musim 2021/2022 tak selalu berjalan mulus. Performa Roma sejatinya masih jauh dari konsisten.
Tapi, melihat kondisi tim, capaian Roma tidak terlalu buruk. Roma memang gagal menembus empat besar
klasemen Serie A. Tapi, Roma masih punya kesempatan untuk bermain di zona Eropa dengan lolos ke Liga Europa.
Itu adalah target realistis bagi Il Lupi pada musim ini. Tapi, Roma punya catatan bagus di pentas Eropa musim.
Roma lolos ke final UEFA Conference League dan akan berjumpa Feyenoord.
Sebelum bertemu di Roma, Mourinho dan Smalling sudah bekerja bersama di Manchester United.
Jadi, sejak awal sang pelatih tidak pernah meragukan bek tengah berusia 32 tahun.
Mourinho tahu betul kualitas Smalling. Mourinho mengatakan bersama Smalling, itu hanya tetang keseimbangan
tubuhnya untuk bisa bermain reguler. Dia punya pengalaman, pengetahuan, dan kualitas sebagai bek.
Secara taktik dia juga sangat penting. Smalling memang tidak selalu tersedia sepanjang musim.
Dia beberapa kali cedera dan harus absen. Tapi, saat kondisinya bugar, Smalling selalu jadi andalan dan kini telah
memainkan 26 laga di Serie A. Smalling sangat baik, bermain pada level yang membuat saya sangat senang
dengannya karena dia adalah pemain yang fantastis. Di Italia, orang bilang Smalldini, setengah Smalling,
setengah Paolo Maldini. Dia melakukan hal yang luar biasa.
Pujian Lain untuk Henrikh Mkhitaryan
Selain Smalling, ada nama Henrikh Mkhitaryan yang juga pernah bekerja dengan Mourinho di United.
Awalnya, ada banyak keraguan karena Mkhitaryan tidak dipakai Mourinho di United.
Tapi, kini dia jadi pemain penting. Hal yang membuat Mourinho sangat senang adalah karena awalnya publik
mencoba untuk berpikiran negatif dan berkata, Miki tidak punya peluang bersama Jose, Jose adalah tipe pria yang
tidak akan percaya lagi jika hal buruk terjadi, yang terjadi sebaliknya. Jose Mourinho menegaskan untuk membantu
mengatasi semua masalah yang dihadapi dengan skuad yang kecil. Miki bermain di mana-mana, sebagai pemain
sayap, sebagai nomor 10, kemudian mengalami cedera dan Covid dan dia menjadi gelandang.
Hal yang tak pernah dia lakukan.
Jose Mourinho Disindir Usai Bawa AS Roma ke Final Conference League
Sukses Jose Mourinho membawa AS Roma ke final UEFA Conference League 2021/2022 mendapat sindiran dari Zdenek Zeman.
Menurut pria 75 tahun itu, Mourinho membawa Roma ke final kompetisi untuk negara dengan sepak bola terbelakang.
Mourinho mulai bertugas di AS Roma pada awal musim 2021/2022. Perjalanan pria asal Portugal itu bersama Roma
tidak berjalan dengan mulus. Performa Roma masih jauh dari konsisten, terutama di Serie A. Tapi, Roma punya
peluang menutup musim dengan manis. Mourinho mampu membawa Roma ke final Conference League.
Roma akan berjumpa Feyenoord pada laga final yang dimainkan di Air Albania Stadium pada 26 Mei 2022 nanti.
Fans Roma sangat antusias dengan capaian di Conference League. Laga kandang Roma pada babak semifinal
dipenuhi fans dan suasana sangat fantastis. UEFA Conference League memang bukan turnamen utama antarnegara
di Eropa. Ini adalah turnamen yang baru digelar UEFA pada musim 2021/2022. Secara sederhana, strata turnamen
ini masih di bawah Liga Champions dan Liga Europa. Jose Mourinho memimpin Roma ke final UEFA Conference
League adalah tanda rendahnya level kompetisi ini. Ini kompetisi tingkat rendah untuk negara-negara dengan sepak
bola terbelakang. Zdenek Zeman pikir Barcelona ada di dalamnya tetapi memutuskan untuk tersingkir.
Zeman melakukan kesalahan pada komentar itu. Barcelona tidak bermain di Conference League melainkan Liga Europa.
Zeman nyinyir
Tapi, eks pelatih Napoli itu benar dengan menyebut Barcelona tersingkir dan gagal melaju ke final.
Zdenek Zeman belum berhenti dengan nyinyiran di atas. Baginya, reputasi Mourinho dengan segudang trofi yang
diraih adalah hal biasa. Sebab, dia berada di klub besar dan punya skuad yang mewah. Mourinho telah menjadi
juara dengan tim di mana orang lain sebelumnya juga meraih juara, kecuali Porto. Zeman pikir itu cara yang mudah.
Zdenek Zeman pernah melatih Roma pada 2 periode. Dia dikenal sebagai pelatih yang eksentrik.
Pria yang juga pernah melatih Lazio itu identik dengan sepak bola menyerang.
Satu-satunya trofi bergengsi yang pernah diraih Zeman adalah juara Serie B musim 2011/2012.