Inter Harus Lepas Antonio Conte, Ini Alasan Kuatnya – Inter Milan terpaksa mendepak Antonio Conte setelah ia berhasil membawa klub meraih scudetto. Alasan kuatnya disampaikan langsung oleh Presiden Inter Steven Zhang.
Antonio Conte mau tidak mau harus mengakhiri kerjasama dengan Inter Milan usai memboyong klub merebut Scudetto musim 2020/2021. Conte berhasil mempersembahkan gelar juara sejak terkahir kali didapatkan pada 2009/2010 silam, sekaligus memutus dominasi Juventus.
Keputusan tersebut mulanya memang mengejutkan, namun pada akhirnya Inter Milan buka suara terkait keputusannya tersebut. Nerazzurri diterpa krisis akibat pandemi yang tidak kunjung surut, sementara perusahaan induk mereka, Suning Group, juga mengalami kesulitan yang sama.
Dengan situasi keuangan yang tidak stabil itu, Inter mulai mendiskusikan proyeknya bersama Conte. Dalam diskusi tersebut, klub menekankan untuk tidak menggelontorkan dana dalam jumlah banyak untuk bujet transfer. Namun, Conte tidak menyetujui hal tersebut dan Inter harus lepas Antonio Conte.
“Saat pertama kali merencanakan menggaet Conte ke Inter, kami berpikir bahwa Conte bakal jadi pendukung terbaik untuk proyek kami ke depannya. Kami akhirnya memutuskan untuk mendatangkan dia ke Nerazzurri. Saya begitu yakin Conte bisa membuat Inter semakin mentereng sehingga kami rela berinvestasi begitu banyak untuknya dan tim selama dua tahun terakhir,” kata Presiden Inter Steven Zhang kepada La Gazzetta dello Sport dikutip Football Italia.
“Pemasukan kami mulai menipis sejak pandemi melanda musim panas lalu hingga saat ini. Meski begitu, kami masih tetap ingin bekerjasama dengan Conte dan berkonsentrasi pada musim yang berpeluang besar bisa kami menangkan. Itu adalah keputusan yang tepat.”
“Namun, segala sesuatunya menjadi terlihat begitu mahal sejak adanya pandemi, sehingga kami tidak bisa berbuat banyak kecuali mempertimbangkan ulang situasi dan melakukan penghematan. Keputusan ini tentu saja memengaruhi strategi transfer kami.”
“Akibat kami tidak sejalan dengan keputusan tersebut, Inter harus lepas Antonio Conte. Hal yang menurut dia tidak begitu fundamental, lain halnya dengan kami yang menganggapnya begitu serius. Conte merupakan pelatih yang bersinar, tapi sebagai presiden, saya mesti mempertimbangkan soliditas klub ini,” ujar Zhang.
Inter harus lepas Antonio Conte akibat ketidakselarasaan dalam misi klub. Nerazzurri akhirnya mendatangkan allenatore Lazio Simone Inzaghi sebagai penggantinya.
Inter Harus Lepas Antonio Conte, Pelatih 51 Tahun Itu Sudah Tulis Surat Perpisahan
Antonio Conte resmi pisah jalan dengan Inter Milan. Untuk itu, Conte melayangkan sebuah surat perpisahan kepada rekan-rekannya, pemain, dan penggemar Nerazzurri.
Mulai musim depan, Conte sudah tidak lagi memimpin Inter Milan meski kontraknya masih bersisa sampai 2022. Conte tidak menyepakati keputusan yang diungkap pihak manajemen terkait target tim di musim depan.
Conte ingin mendatangkan beberapa pemain baru agar bisa terus mendominasi Scudetto, sementara manajemen ingin membawa para pemain bintang di bursa transfer agar bisa melunasi gaji sebesar 100 juta euro.
Inter harus lepas Antonio Conte di tengah musim manis Inter yang sukses mencapai gelar juara, usai satu dekade lebih tidak meraihnya. Bahkan musim ini Inter tampil begitu gemilang di bawah asuhan Antonio Conte.
Satu hari setelah didepak, Conte membuat surat perpisahan, yang juga ditujukan kepada suporter Inter.
“Ini merupakan perjalanan yang luar biasa selama dua tahun bersama Inter! Kami selalu bisa lebih baik, lebih kuat, punya determinasi, ngotot, dan mau berkorban setiap harinya. Tim kini punya mental baja,” ujar Antonio Conte di akun instagramnya.
“Sejauh ini tidak ada alasan apapun untuk berhenti berjuang. Kami hanya kerja, kerja, dan kerja, yang tentu dipolesi dengan rasa hormat serta edukasi. Kami kembali meraih scudetto setelah 11 tahun puasa gelar. Lebih dari itu, kami berhasil membuat Inter kembali seperti seharusnya dengan sejarah serta tradisi mereka.”
“Meski Inter harus lepas Antonio Conte, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak pada pemain, staf, presiden, manajer, dan semua orang yang membantu serta mendukung kami selama dua musim ini.”
“Tidak lupa, saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak pada penggemar Inter yang selalu mendukung dan menyayangi kami, meski berada di masa-masa sulit seperti sekarang karena pandemi.”
“Foto perayaan Scudetto dari puncak San Siro tentu saja bakalan selalu saya pajang. GRAZIE! TERIMA KASIH,” tutupnya dalam surat tersebut.