Ibrahimovic sudah sepatutnya bersyukur karena klubnya tidak jadi mengontrak Ralf Rangnick. Sebab, jika Rangnick jadi pelatih AC Milan, Ibrahimovic bisa-bisa hengkang dari tim tersebut. Nama Rangnick disebut-sebut akan menggantikan Pioli musim depan. Pria asal Jerman itu dianggap bisa meningkatkan performa timnya di papan atas Serie A dan juga Eropa.
Bahkan saat ini Milan sedang getol mengumpulkan pemain muda. Ragnick sepertinya tinggal menandatangani kontrak sebelum akhirnya Stefano Poli tetap ditunjuk untuk jadi pelatih hingga 2022.
Status Pioli saat ini adalah pelatih interim hingga akhir musim. Namun, berkat kerja kerasnya, Milan bisa sampai di finis posisi keenam. Tidak hanya Pioli yang lega atas pembatalan merekrut Rangnick, tapi juga Ibrahimovic.
Kemungkinan besar Ibrahimovic tidak akan dipertahankan oleh Rangnick. Pasalnya, Rangnick lebih menyukai pemain-pemain muda. Ibrahimovic sudah mencetak 11 gol sejak gabung Januari lalu di usianya yang sudah berumur 38 tahun.
“Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa Milan memilih saya? Kenapa mereka sempat kepikiran seperti itu? Anggap saja mereka ingin melakukan perubahan besar,” ujar Rangnick kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya bukannya meragukan keterampilan Ibrahimovic, bukan soal gayanya, tapi saya bisa mengalami kesulitan mengembangkan pemain bertalenta,” sambung Rangnick.
“Makanya sedikit tidak masuk akal jika saya bertumpu pada Ibrahimovic atau Simon Kjaer. Namun, begitulah pandangan saya terhadap sepakbola. Benar atau salah itu tidak penting. Ketika Ibrahim bilang tidak mengenali saya, dia benar. Saya memang tidak pernah bertemu dengan di asebelumnya,” tutup Rangnick yang bulan lalu mengakhiri jabatannya di Direktur Sepakbola Red Bull.
Milan Tidak Perlu Rangnick Jadi Pelatih AC Milan
Rangnick mengakui Milan memang ingin menggandengnya sejak Oktober lalu. Namun, Rossoneri tidak butuh pelatih baru karena Stefano Pioli masih bisa diandalkan.
Milan mengawali musim dengan hasil yang tidak menyenangkan bersama Marco Giampaolo. Inilah yang menyebabkan Giampolo dipecat dan digantikan Pioli. Ini merupakan tugas berat untuk Pioli untuk mengakhiri keterpurukan Milan.
Saat itu Milan berada di papan bawah dan hanya berjarak tiga poin dari zona degradasi. Pioli sebenarnya bukan pilihan utama Milan yang mengincar Rangnick, mantan pelatih Hoffenheim dan RB Leipzig.
Namun, negosiasi saat itu berlangsung dengan matang, sehingga Milan memutuskan untuk mempertahankan Pioli hingga akhir musim. Dalam prosesnya, Pioli bisa menggiring Milan finis di posisi keenam dan lolos ke Liga Europa musim depan.
Performa Milan bersama Pioli setelah jeda pandemi virus corona mengalami perkembangan yang luar biasa. Dalam 12 pertandingan, Milan mampu mencetak sembilan kemenangan dan tiga seri, di Liga Italia.
Oleh karena itu, Milan tetap mempertahankan Pioli dengan kontrak permanen hingga 2022 daripada memilih Rangnick jadi pelatih AC Milan. Rangnick pun berbesar hati ketika Milan tidak menggunakan jasanya.
“Milan pertama kali menghbungi saya akhir Oktober, ketika tim berada tiga poin di atas zona degradasi,” ujar Rangnick seperti dikutip Football-Italia.
“Publik tidak pernah tau. Saya ingin jelaskan bahwa saya tidak pernah meneken kontrak atauperjanjian apapun. Sampai tiga minggu lalu, saya masih terikat kontrak dengan Red Bull. Untuk Milan, mereka tim dengan performa terbaik setelah lockdown. Jadi tidak heran kalau mereka tetap mempertahankan pelatihnya,” sambungnya.
Pioli Dinilai Pelatih yang Sangat Baik
Pioli pantas dipertahankan dan Rangnick sangat menghargai kepribadiannya. Pioli selalu fokus pada misinya, sehingga ia adalah orang yang tepat untuk program jangka pendek dan panjang.
Berita terbarunya, Milan menang 2-1 saat berlaga ke markas Sassuolo di Mapei Stadium, Rabu (22/7/2020) dini hari WIB. Tak lama usai kemenangan tersebut, Milan mengumumkan bahwa ia akan tetap menggunakan Pioli sampai 2022.
“Stefano masuk jadi pelatih kepala di saat Milan sedang terpuruk,” ujar Paolo Maldini yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Milan itu dalam pernyataan di situs resmi klub seperti dikutip Football Italia.
“Kami selalu bilang akan butuh waktu yang cukup lama untuk melihat hasil dari kerja kerasnya dan buktinya sudah kami lihat bahwa kualitas dan profesionalisme selalu terbayar. Stefano Pioli adalah sosok yang tepat untuk memimpin tim kami: sukses, muda, dan penuh ambisi. Lain ceritanya kalau Rangnick jadi latih AC Milan” kata mantan kapten Milan itu.