Turnamen pramusim paling dinanti di Tanah Air, Piala Presiden 2025, dipastikan hadir dengan kejutan besar dan hadiah yang fantastis. Tak hanya soal peserta internasional yang akan turut meramaikan persaingan, namun juga nilai hadiah yang semakin menggoda.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah memberikan bocoran menarik soal skema dan konsep Piala Presiden tahun ini. Dalam pernyataan resminya, ia menyebut bahwa turnamen akan semakin bergengsi dengan hadirnya dua klub asing, masing-masing dari Thailand dan Inggris.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam momen penyerahan trofi juara BRI Liga 1 2024/2025 kepada Persib Bandung.
“Piala Presiden tahun ini akan mengundang dua tim luar negeri, yaitu dari Thailand dan Inggris,” ungkap Erick Thohir.
Kehadiran tim asing ini menjadi magnet baru bagi penonton, sekaligus tantangan serius bagi klub lokal. Tidak hanya soal gengsi di lapangan, namun juga tentang peluang besar untuk membawa pulang hadiah dalam jumlah yang sangat besar.
Piala Presiden 2025: Turnamen Pramusim yang Bernilai Tinggi Secara Finansial
Piala Presiden bukan sekadar kompetisi pemanasan. Turnamen ini telah menjelma menjadi ladang pendapatan dan ajang bergengsi yang diperebutkan dengan serius oleh klub-klub peserta.
Pada edisi sebelumnya, yakni Piala Presiden 2024, jumlah hadiah yang ditawarkan kepada para peserta mencapai angka yang luar biasa. Nilai yang diberikan tidak kalah jika dibandingkan dengan kompetisi resmi seperti BRI Liga 1.
Berikut adalah rincian hadiah utama Piala Presiden 2024:
-
Juara 1: Rp5,25 miliar
-
Runner-up: Rp2,75 miliar
-
Peringkat Ketiga: Rp1,75 miliar
-
Peringkat Keempat: Rp1,25 miliar
Angka tersebut menunjukkan bahwa turnamen ini memberikan insentif finansial yang sangat besar, bahkan bagi klub yang hanya mencapai babak semifinal.
Bonus Tambahan untuk Setiap Pertandingan: Semua Tim Berpeluang Raup Keuntungan
Menariknya, sistem hadiah di Piala Presiden tidak hanya berlaku untuk posisi akhir klasemen. Setiap pertandingan yang dimainkan oleh klub juga memberi peluang untuk menambah pundi-pundi pendapatan.
Pada musim sebelumnya, PSSI dan panitia pelaksana turnamen juga memberikan bonus performa pertandingan sebagai berikut:
-
Kemenangan: Rp350 juta
-
Hasil Imbang: Rp250 juta
-
Kekalahan: Rp150 juta
Artinya, bahkan klub yang tersingkir lebih awal sekalipun masih bisa membawa pulang dana cukup besar—selama mereka tampil kompetitif. Dengan sistem ini, tidak ada pertandingan yang sia-sia. Semua laga memiliki nilai dan bobot tersendiri.
Tim Asing Jadi Magnet Baru: Tantangan Sekaligus Peluang bagi Klub Lokal
Piala Presiden 2025 akan menjadi panggung internasional pertama bagi klub-klub Indonesia sebelum kompetisi resmi dimulai. Kehadiran dua tim asing dari Thailand dan Inggris menjadi indikator bahwa PSSI tengah berupaya mendorong kualitas sepak bola nasional ke tingkat lebih tinggi.
Walaupun nama klub peserta belum diumumkan secara resmi, spekulasi menyebutkan kemungkinan besar Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand sebagai kandidat kuat.
Oxford United memiliki ikatan dengan Indonesia karena sebagian sahamnya dimiliki oleh Erick Thohir. Mereka juga diperkuat dua pemain tim nasional, yakni Marselino Ferdinan dan Ole Romeny. Sementara itu, Port FC diperkuat oleh Asnawi Mangkualam, ikon muda Timnas Indonesia, dan dimiliki oleh Madam Pang yang merupakan Ketua Umum FAT.
Kehadiran dua tim ini akan memanaskan kompetisi sekaligus membuka peluang evaluasi taktik dan kesiapan menghadapi musim baru. Selain itu, klub-klub lokal akan mendapat pengalaman berharga menghadapi lawan dari luar negeri yang punya pendekatan berbeda dalam bermain.
Investasi Besar Menuju Kompetisi Berkualitas
Skema hadiah yang besar dan komposisi peserta yang semakin beragam membuat Piala Presiden 2025 menjadi salah satu ajang pramusim paling menjanjikan secara ekonomi. Tidak hanya menarik dari sisi permainan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pemasukan signifikan bagi klub.
Turnamen ini secara tidak langsung mendorong klub untuk lebih serius mempersiapkan tim sejak awal. Dengan potensi pendapatan miliaran rupiah hanya dalam beberapa pekan, manajemen klub pasti akan memprioritaskan performa di Piala Presiden.
Bahkan klub yang mungkin tidak menargetkan gelar juara tetap memiliki alasan kuat untuk tampil maksimal, demi mengamankan pemasukan dari pertandingan per laga.