Granit Xhaka mengatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak akan pergi dari klub London Utara itu sampai dirinya
berhasil mendapatkan gelar dengan klub tersebut, di tengah kabar adanya minat dari AS Roma.
Skuat besutan Jose Mourinho itu ingin memperkuat lini tengahnya.
Mereka ingin berbenah dan tampil percaya diri di musim depan. Xhaka menjadi bagian Arsenal sejak tahun 2016 yang lalu.
Ia menjadi salah satu pemain utama lini tengah The Gunners sampai saat ini.
Namun seiring karirnya bersama Arsenal pernah dihiasi masa-masa sulit karena pernah berseteru dengan fans Meriam London.
Perselisihan itu membuatnya tidak memakai ban kapten lagi dan ia disingkirkan dari tim utama selama beberapa waktu.
Bahkan keluarganya pun mendapat serangan yang tidak mengenakkan dari suporter.
Jalin Hubungan Baik Kembali dengan Fans
Granit Xhaka pun kerap diisukan akan hengkang dari klub Meriam London dikarenakan masalah itu.
Akan tetapi ia masih tetap bertahan di Emirates Stadium sampai saat ini.
Bahkan sebelumnya ia telah menandatangani kontrak anyar pada Agustus 2021 lalu,
yang akan membuatnya bermain bersama Arsenal sampai tahun 2024.
Dengan kontrak yang masih cukup lama, Xhaka pun berharap ingin memanfaatkan hal tersebut untuk memperbaiki hubungannya dengan para fans Arsenal.
Xhaka mengatakan bahwa dirinya itu menginginkan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di luar, terutama para supporter.
Pemain asal Swiss itu ingin dihargai sebagai pemain yang membela London Utara itu.
Maka dari itu, cara Xhaka adalah dengan bermain sebaik baiknya dan membawa Arsenal meraih gelar apapun itu.
Ingin Bertahan
Granit Xhaka membeberkan sisa waktu kontraknya bersama Arsenal itu juga akan ia manfaatkan untuk membantu The Gunners mendapatkan gelar juara.
Ia pun menegaskan tak akan hijrah dari klub London Utara tersebut sebelum membantu mereka memenangkan sesuatu gelar.
Pasalnya Arsenal sudah lama tidak mendapatkan gelar lagi.
Mereka berharap dapat memecahkan puasa gelarnya itu dan bersaing bersama tim tim papan atas Liga Inggris.
Pada akhir musim Xhaka masih memiliki kontrak 2 tahun di sini.
Dia akan berusaha untuk memberikan permain terbaiknya sampai ia berada di klub sepak bola ini.
Xhaka menambahkan bahwa dirinya ingin menikmati waktu selama ia masih berada di Arsenal.
Dirinya pun belum banyak berbicara mengenai hal itu. Ia merasa bermain dengan Arsenal dan dipercaya sebagai pemain inti oleh Mikel Arteta.
Xhaka merasa belum puas dengan pecapaiannya bersama The Gunners.
Motivasinya bertahan cukup jelas, dirinya masih memiliki semangat untuk membuat tim menjadi juara.
Ia senang dan bersyukur bermain di Arsenal, akan tetapi belum puas rasanya jika belum mempersembahkan gelar
bersama tim asal London Utara itu. Xhaka mengakui Arsenal layak dipertimbangkan dan disegani oleh tim tim besar
lainnya pasalnya Arsenal hanya kurang beruntung di musim musim sebelumnya sehingga belum mampu bersaing
dengan ketat mengejar tim lainnya. Sebelum Xhaka berhasill mewujudkan impiannya bersama Meriam London,
dirinya belum menginginkan untuk pergi. Dengan demikian pupuslah harapan AS Roma untuk membawa Granit Xhaka ke stadion Olimpico.
Mourinho ingin memboyong Granit Xhaka ke Italia
Sebelumnya memang terdengar kabar bahwa Jose Mourinho ingin memboyongnya ke Italia.
Roma memang sudah lama mengintainya sejak musim panas lalu.
Terlebihi ada kabar Meriam London siap melepasnya setelah mendatangkan Sambi Lokonga.
Xhaka memang akhirnya terus bertahan di Arsenal.
Namun Roma tak menyerah dan berencana untuk merekrutnya lagi pada musim panas 2022 mendatang.
Mounrinho tertarik dengan gaya bermainnya dan dirasa cocok di Italia dan meyakinkan sang pemain bahwasannya
jaminan di Roma jauh lebih besar ketimbang di Arsenal. Namun Arsenal juga belum ada membicarakan terkait ingin melepas pemainnya itu.
Mereka masih membutuhkan jasa dari seorang Granit Xhaka dilini tengah. Peran Xhaka sangat krusial dan ia bermain dengan professional.
Saat ini, Arsenal berada di klasemen posisi 5 poin 54 dibawah Tottenham yang memiliki poin 57.
Arsenal tidak tampil terlalu buruk musim ini, hanya saja mereka kalah saing dengan tim besar lainnya
yang sangat konsisten dan matang secara mental dan permainan.