Pekan ke-28 Serie A 2024/2025 menjadi momen yang mengukir sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dua raksasa kota Milan, AC Milan dan Inter Milan, mencatatkan kemenangan dramatis setelah tertinggal dua gol lebih dulu. Fenomena ini menandai sebuah kejadian langka di dunia sepak bola Italia, di mana dua klub besar bangkit dari ketertinggalan dalam pekan yang sama.
AC Milan berhasil menaklukkan tuan rumah Lecce dengan skor 3-2, meski lebih dulu tertinggal 0-2. Sementara itu, Inter Milan juga mengukir comeback fantastis dengan mengalahkan Monza 3-2 setelah tertinggal dua gol. Momen ini menjadi bukti nyata dari mental juara yang dimiliki kedua tim asal Milan tersebut.
AC Milan Bangkit dari Ketertinggalan di Markas Lecce
AC Milan bertandang ke Stadio Ettore Giardiniero pada Minggu (9/3/2025) dengan harapan meraih tiga poin penting. Namun, harapan tersebut sempat redup ketika Lecce tampil agresif sejak menit awal.
Tuan rumah langsung unggul melalui gol Nikola Krstovic pada menit ketujuh. Gol ini semakin meningkatkan kepercayaan diri Lecce, yang kemudian menggandakan keunggulan lewat gol kedua Krstovic pada menit ke-59. Dengan skor 2-0, Milan terlihat berada dalam situasi sulit.
Namun, Rossoneri menunjukkan karakter pantang menyerah mereka. Kebangkitan dimulai saat Antonino Gallo melakukan gol bunuh diri pada menit ke-68, yang memberikan angin segar bagi Milan. Selanjutnya, Christian Pulisic tampil sebagai pahlawan dengan mencetak gol dari titik penalti di menit ke-73 dan kembali mencetak gol kemenangan pada menit ke-81. Kemenangan dramatis 3-2 ini tidak hanya memberi Milan tiga poin, tetapi juga membuktikan mental baja yang mereka miliki.
Inter Milan Tak Mau Kalah, Comeback Gemilang di Giuseppe Meazza
Sementara itu, Inter Milan yang menjamu Monza di Giuseppe Meazza juga menghadapi skenario serupa. Berstatus tim unggulan, Inter justru dikejutkan oleh permainan impresif Monza di babak pertama.
Monza membuka keunggulan lewat gol Samuele Birindelli pada menit ke-32. Keita Balde Diao kemudian mencetak gol kedua untuk tim tamu pada menit ke-44. Inter pun tertinggal dua gol di hadapan pendukung mereka sendiri.
Namun, Nerazzurri tidak tinggal diam. Marko Arnautovic memperkecil ketertinggalan pada penghujung babak pertama. Di babak kedua, Hakan Calhanoglu menyamakan kedudukan pada menit ke-64 melalui tendangan jarak jauh yang spektakuler. Puncaknya, gol bunuh diri Giorgos Kyriakopoulos pada menit ke-77 memastikan kemenangan 3-2 bagi Inter Milan. Hasil ini membuat Inter tetap kokoh di puncak klasemen dan semakin mendekati gelar juara.
Comeback Bersejarah, Catatan Langka di Serie A
Keberhasilan AC Milan dan Inter Milan mencatatkan comeback dari ketertinggalan dua gol dalam pekan yang sama menjadi catatan langka di Serie A. Dalam sejarah liga ini, sangat jarang terjadi dua tim dari kota yang sama berhasil bangkit dari defisit dua gol dan meraih kemenangan secara bersamaan.
Yang membuat momen ini semakin unik adalah fakta bahwa kedua kemenangan tersebut sama-sama melibatkan gol bunuh diri lawan. Antonino Gallo dari Lecce mencetak gol bunuh diri yang membuka jalan bagi kebangkitan Milan, sementara Giorgos Kyriakopoulos mencetak gol bunuh diri yang menjadi penentu kemenangan Inter atas Monza.
Selain itu, kemenangan ini memiliki dampak yang berbeda bagi kedua tim. Inter Milan tetap berada di puncak klasemen Serie A, semakin memperkuat peluang mereka untuk meraih scudetto. Sementara AC Milan masih harus berjuang keras untuk naik ke posisi yang lebih baik, karena saat ini mereka masih tertahan di peringkat kedelapan.
Mental Juara AC Milan dan Inter Milan
Keberhasilan kedua klub Milan meraih kemenangan setelah tertinggal dua gol bukan hanya soal strategi, tetapi juga mentalitas juara yang mereka miliki. Kedua tim menunjukkan bahwa mereka mampu menjaga fokus, tetap berjuang, dan tidak mudah menyerah meskipun dalam situasi sulit.
Christian Pulisic, yang menjadi pahlawan bagi AC Milan, mengakui bahwa kemenangan ini adalah bukti bahwa timnya memiliki semangat pantang menyerah. “Kami tidak memulai laga dengan baik, tetapi kami terus berusaha dan menunjukkan bahwa kami adalah tim yang kuat. Mentalitas inilah yang membuat kami menang,” ujar Pulisic.
Di sisi lain, Hakan Calhanoglu dari Inter Milan juga menegaskan bahwa kemenangan timnya adalah hasil dari kerja keras dan keyakinan. “Kami tahu laga ini akan sulit, tetapi kami tetap percaya pada kemampuan kami. Tidak ada yang mustahil jika kami terus berusaha,” kata gelandang asal Turki itu.
Dampak bagi Persaingan di Serie A
Hasil pekan ke-28 ini semakin memperkuat posisi Inter Milan sebagai kandidat kuat juara Serie A musim ini. Dengan selisih poin yang cukup jauh dari pesaingnya, mereka semakin dekat dengan gelar scudetto. Jika mampu mempertahankan konsistensi performa, Inter bisa mengunci gelar lebih cepat.
Bagi AC Milan, kemenangan ini menjadi dorongan moral yang besar dalam upaya mereka menembus zona Eropa. Meski masih berada di posisi kedelapan, tambahan tiga poin ini membuat mereka tetap bersaing untuk finis di empat besar.
Keajaiban yang ditunjukkan oleh dua klub Milan dalam pekan ini menjadi bukti bahwa Serie A masih menyimpan banyak drama dan kejutan. Sepak bola Italia terus menghadirkan pertandingan penuh gairah, di mana mental juara dan semangat pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan.